28 | Satu sendok

1.2K 247 84
                                    

"Dua?!" Yoongie mengangguk cepat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Dua?!" Yoongie mengangguk cepat.

"Iya! Hociki bilang dua sendok!" serunya.

"Kalau begitu, ayo buat! Jiminie ambil lego dulu, ya, Yoongie!" pungkasnya. Tak sabar untuk segera menyusun lego dan mendapat dua sendok es krim dari Hoseok Hyung.

***

Hoseok tidak menyangka jika Yoongie benar-benar menepati ucapannya. Beberapa saat lalu, anak itu menghampirinya yang tengah bersama Chuchu, lalu menarik tangannya.

"Ayo, Hociki. Yoongie dan Jiminie Yung mau susun lego," begitu ucapnya yang membuat Hoseok berkedip dua kali.

Mereka benar-benar akan melakukannya?

"Hadiahnya, dua sendok es krim 'kan, Hoseok Hyung?" tanya Jimin. Sekedar memastikan apakah yang lebih tua ingat pada janjinya. Hoseok mengangguk.

"Iya, tapi hanya kalau jadi saja, lho."

"Jadi, kok! Hociki liat saja nanti!" celetuk si gembul. Hoseok mengangguk kecil. Bertanya dalam hati apa dua anak di depannya ini benar-benar bisa menyusun lego setinggi dirinya.

***

Jimin membuang napas jengah. Dirinya dan Yoongie sudah menyusun lego lama sekali. tapi saat meminta Hoseokie Hyung untuk berdiri di sampingnya, ternyata legonya hanya setinggi pinggang lebih sedikit. Hanya sedikit lebih tinggi dari lego kemarin. Sedikittt sekali.

"Mau menyerah saja?" tawar Hoseok. Jimin menggeleng cepat.

"Tidak mau. Nanti tidak dapat es krim," balasnya. Hoseok tertawa kecil.

"Menyerah saja ya, Yoong?" goda Hoseok. Si gembul menggeleng cepat.

"Tidak mau!" teriaknya, lalu berjalan keluar, dan kembali dengan menggandeng Seokjin yang nampak kebingungan.

"Bantu-bantu susun lego, ya, Jinie Yung?" pinta si gembul. Seokjin berkedip cepat.

"Menyusun lego?" tanyanya. Jimin mengangguk.

"Iya! Kalau bisa susun lego setinggi Hoseok Hyung, nanti diberi es krim dua sendok!" terangnya.

"Bantu ya, Yungie?" pinta Yoongie sekali lagi. Seokjin menggeleng kecil.

"Janjinya kemarin, 'kan, Yoongie dan Jiminie yang susun. Hyungie tidak ikut bantu," ujarnya.

"Maaf, ya. Hyungie tidak bisa bantu," lanjut sang Kakak, lalu keluar setelah mengacak gemas rambut Yoongie.

"Bagaimana, hm? Mau menyerah?" goda Hoseok. Yoongie menggeleng cepat.

"Tidak, kok!" serunya. Hoseok tertawa gemas.

"Kalau begitu, Hyungie keluar dulu, kalau sudah selesai, panggil saja," ujarnya, dibalas dengan acungan ibu jari Jimin.

Sepeninggal Hoseok, dua anak itu kembali fokus pada misi mereka. Berusaha menyusun lego dengan menaiki kursi ataupun kasur sebagai alat bantu.

Menuang seluruh fokusnya pada lego, Yoongie dan Jimin bahkan tidak menyadari Jungkook yang entah sejak kepan telah menyaksikan berbagai macam usaha mereka.

"Mau Hyungie bantu?" tawar Jungkook. Kasihan saja melihat dua anak kecil yang kesusahan menggapai puncak menara. Tapi, Jimin buru-buru menggeleng.

"Kalau Jungkook Hyung bantu-bantu, nanti tidak jadi dapat es krim," katanya.

"Oh, benarkah?" Yoongie mengangguk kecil, lalu kembali menaiki kasur, mencoba menyusun lego, yang sayangnya tetap gagal walau ia sudah berjinjit.

"Tidak bisaa ... Tidak sampai!!" kesalnya. Jungkook tertawa gemas.

"Kalau mau disusun setinggi Hoseok Hyung, ini masih benar-benar jauh, lho ... Lihat," ujarnya jujur. Ia berjalan mendekat. Memosisikan dirinya di samping lego susunan Jimin dan Yoongie.

"Hoseokie Hyung lebih tinggi dari Hyungie, dan legonya baru sampai setinggi ini," lanjutnya, memperlihatkan susunan lego yang sedikit lebih tinggi dari pinggangnya.

Yoongie dan Jimin mendadak pesimis. Mereka masih harus menyusun banyak lego. Dan dengan lego yang tersisa, Jimin tidak yakin, menaranya akan setinggi Hoseok Hyung.

"Legonya juga tidak cukup untuk buat menara tinggi-tinggi," lanjut Jimin. Jungkook mengangguk membenarkan.

"Jadi, tidak bisa lanjut-lanjut?" lirih Yoongie. Jimin mengangguk lemas.

"Iya ... tidak bisa dapat es krim juga," cemberut Jimin. Jungkook terkekeh pelan.

"Jadi ...?"

Yoongie mendongak. Menatap sang Kakak dengan mata melengkung lucunya. Kalau sudah seperti ini, mau tidak mau, mereka hanya bisa menyerah.

"Ayo Hyungie temani menemui Hoseokie Hyung. Bilang saja kalau mau menyerah baik-baik. Siapa tahu, nanti diberi satu sendok es krim," ujarnya. Dua bocah itu mengangguk pasrah.

***

"Menyerah?" tanya Hoseok. Yoongie mengangguk membenarkan.

"Ungg ...," gumamnya.

"Tidak bisa susun sampai atas, legonya tidak cukup," ujar Jimin. Hoseok mengangguk paham.

"Kalau menyerah, berarti tidak jadi dapat dua sendok es krim, 'kan?" tanyanya dengan senyum jahil. Yoongie mengangguk kecil.

"Iya--"

"T-tapi, Hoseok Hyung, kata Jungie Hyung, kalau menyerah baik-baik, bisa dapat satu sendok es krim, lhoo ...," serobot Jimin.

"Ohh ... benarkah? Kalau Hyungie tidak mau beri, bagaimana?" godanya.

"Tidak apa-apa, Hociki. 'Kan, janjina kasih es klim kalau bisa buat lego setinggi Hociki," balas si gembul. Jimin mengangguk membenarkan.

Yah, mau bagaimana lagi, karena janji tetaplah janji. Yoongie juga tidak bisa memaksa Hoseokie untuk memberi mereka es krim.

"Berarti tidak dapat es krim?" tanyanya lagi. Jimin dan Yoongie menggeleng serempak. Lelaki itu tertawa gemas. Mengulurkan tangannya untuk mengacak surai kepunyaan yang lebih muda, lalu berjalan ke dapur. Membuka lemari pembeku, dan mengambil dua cup es krim yang masing-masing berisi satu sendok.

"Ini," ujarnya sembari tersenyum. Memberikan es krim pada dua anak yang mendongak, menatapnya dengan mata membulat lucu.

"T-tapi 'kan, tidak boleh langgar-langgar janji," cicit Jimin. Hoseok terkekeh gemas.

"Janjinya dapat dua sendok kalau berhasil susun lego. Jadi, kalau Hyungie beri satu sendok, tidak melanggar janji, dong!" balasnya.

"Jadi, Yoongie dapat es klim? Jiminie Yung juga?" Tanya si gembul. Hoseok mengangguk.

"Iya ...."

"Uwahh! Telima kacih, Hociki!!" seru Yoongie. Secepat kilat menyambar es krim di tangan Hoseok, berlari menuju ruang tengah, dan duduk bersama Jungie Hyung di sofa.

"Terima kasih, ya, Hoseokie Hyung!" tutur Jimin. Hoseok mengangguk.

"Sama-sama ...," balasnya.

"Untukku, tidak ada, Hyung?" tanya Jungkook. Menatap Hoseok dengan tatapan memelas yang dibuat-buat.

"Hm? Memang, Jungkook ikut menyusun lego, Yoongie-ah?" Tanya Hoseok. Yoongie menggeleng cepat.

"Berarti, tidak dapat es krim, dong! Iya 'kan, Jiminie?" Jimin mengangguk membenarkan.

"Iya! 'Kan janjinya hanya dengan Jiminie dan Yoongie. Jadi Jungkook Hyung tidak dapat es krim!" jawabnya. Hoseok mengangguk membenarkan, ditambah dengan tatapan mata mengejek, dan senyum jahil yang sukses membuat Jungkook menghela napas pasrah.

"Yoongie-ah, minta sedikiiitt saja ...," melasnya, yang sayang ditolak cepat oleh si gembul.

"Tidak boleh, ya!"








tbc

ADORABLE YOONG ✔Where stories live. Discover now