2 | Apel nakal

4.1K 482 162
                                    

Pagi ini pukul delapan, Yoongie sudah harum, sudah dimandikan Jungie hyung tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini pukul delapan, Yoongie sudah harum, sudah dimandikan Jungie hyung tadi. Mandi gelembung banyak-banyak, harum-harum, seperti buah strawberry.

"Jungie yung, cepat, ayoo!"

"Iya, iya ...."

Si kecil mendengus kesal. Padahal, dirinya sudah menunggu lama sekali. Kakaknya itu, tidak kasihan apa pada kedua kaki kecilnya yang sudah pegal berdiri?

"Jungie yung lamaaa!! lambat!!" ejeknya penuh amarah.

Jungkook yang mendengar mendengus kecil. Jika saja si bocah bukan adiknya, jangan tanyakan apa saja yang telah ia lakukan pada gumpalan daging itu.

Tak ingin mendengar teriakan nyaring lagi, ia segera turun setelah merapikan rambutnya. Menghampiri si kecil yang menatapnya penuh amarah, lantas menggendongnya dengan satu tangan.

'Krauk!'

--Dan bahu tegap Jungkook berhasil menjadi sasaran empuk gigi susu si gembul.

"Jungie yung lambat! Yoongie tunggu lama-lama!!" marahnya. Menekan hidung bangir Jungkook dengan jari telunjuknya berkali-kali. Menunjukkan seberapa marahnya ia pada sang Kakak.

Jungkook terkekeh gemas. Menangkap jari mungil sang Adik, dan mendaratkan kecupan pada pipi gembil dihadapannya.

"Iya, maaf ... tadi kan mandi dulu, biar harum seperti Yoongie," ucapnya sembari membuka pintu mobil dan mendudukkan sang adik di bangku penumpang.

"Jangan banyak gerak ya Yoongie-ah?" peringat Jungkook yang langsung diangguki oleh si kecil.

"Umm! tapi beli totobeli banyak-banyak ya yungie?" Jungkook terkekeh.

"Siap kapten!"

***


"Jungie yung, dimana totobeli?" si kecil bertanya dengan tatapan polos yang mengedari seluruh penjuru supermarket. Bocah itu tiba-tiba ingin makan buah strawberry. Enak, katanya, padahal sama sekali belum pernah mencoba. Entah darimana bocah itu bisa tahu rasa strawberry.

"Namanya strawberry Yoong, bukan totobeli," ujar si Kakak berniat mengejek. Sebab, Yoongi 'kan masih cadel beberapa huruf, termasuk huruf 'r'.

"Bukann!!" si gembul mencebik tak terima. tangan mungilnya ia gunakan untuk menarik pipi sang kakak kuat-kuat. "namanya totobeli Yungiee~ TOTOBELII!!" bocah itu berteriak nyaring.

Yang lebih tua mendesis kecil sebelum memilih untuk mengangguk. Ia kalah. Dan, berterimakasihlah pada suara cempreng milik si gembul, yang membuat mereka menjadi pusat perhatian.

"Ayo cali totobeli, yungie!" si gembul berteriak, Jungkook mengangguk mengiyakan, mengusap pipinya yang masih terasa sakit, "Iya Yoong, kita cari totobeli."

***

"Satu, dua, empat, tujuh! Yeayy!!" Jungkook tertawa kecil. Menatap sang adik yang nampak asyik menghitung buah dalam plastik sebelum berucap, "Sejak kapan dua langsung pergi ke empat? Angka tiganya dimana heum?" tanyanya jahil. Mata si kecil membulat lucu. Alis kecilnya menukik. Bocah itu merasa dirinya benar. Sama sekali tidak salah sedikitpun.

"Benal kok! satu, dua, empat, tujuh, sepuluh!" si gembul kembali berucap. Kali ini menggunakan kelima jari tangannya untuk berhitung. Jungkook terkekeh.

"Satu, dua, tiga, empat, begitu ... Bukan satu, dua, empat, tujuh, sepu--"

"Tapi Taetae hitung-hitung begitu yungie!!"

Oh, jadi Taehyung?

Ia menghela napas panjang. Kedua sepupunya, baik Namjoon maupun Taehyung sama sama tidak ada yang normal.

"Satu, dua, tiga, empat, lima. Yang benar seperti itu ...." ujarnya. Berusaha meluruskan kesalahpahaman sebelum mendarah daging.

"Tapitapiii ... Taetae hitung-hitung begitu!!"

Jungkook mendengus.

"Lalu siapa yang bilang Taetae benar?" tanyanya. Si gembul menunjuk dirinya sendiri, "Yoongie," jawabnya dengan mata bulat yang mengerjap polos. Jungkook menghela napas lelah.

"Terserah ah ...."

Dan untuk yang kedua kalinya, Jungkook memilih menyerah. Melawan bayi seperti Yoongi bukan perkara mudah, kawan. Anak kecil itu tidak akan bisa dikalahkan, dan tidak akan pernah bisa kalah.

"Yungie, yungie~" Jungkook menoleh, mendapati si gembul tengah menggenggam apel merah dengan kedua tangan. Bocah itu menatap polos kearahnya. Bibirnya mengerucut lucu dengan alis mengernyit, menatap buah didepannya dengan tatapan penasaran, "ini apa?"

"Apel Yoong," Jungkook menjawab. Menoleh sebentar hanya untuk melihat wajah menggemaskan si kecil.

"Apel?" si bocah menggumam, Jungkook mengangguk, "Iya ...." setelah itu, fokus Jungkook kembali pada jalanan. Mengabaikan bunyi berisik dari kursi di sampingnya.

"Unggh!! Aanggg!!"

'Duakh!'

Benturan keras terdengar, Jungkook segera menoleh. Takut terjadi apa-apa pada si gembul kesayangannya. Tapi, rasa khawatir tadi entah pergi kemana. Sebab tawanya meledak seketika, saat mendapati apel yang tadi digenggam sang Adik telah berguling malang di bawah kursi. Ditambah wajah si kecil yang nampak tak bersahabat.

"Kenapa eum?" tanyanya. Si gembul menoleh dengan alis menukik. Jari pendeknya menunjuk tak suka si apel yang malang.

"Tidak bisa makan-makan! Tidak suka! Tidak enak!" adunya lucu membuat Jungkook terkekeh. Bukan keras sih sebenarnya. Hanya Yoongi saja yang tidak bisa mengigit.

"Besok-besok, tidak mawu teman-teman dengan apel!! Apel nakal!!"

Jungkook tertawa keras.

Memang, sejak kapan kau berteman dengan apel, Yoong?





TBC

ADORABLE YOONG ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang