[COMPLETED]
Cerita ini terinspirasi dari film Harry Potter dan Twillight.
Kehidupan dunia sebelah memang nyata adanya. Cerita tentang Twillight, Harry Potter, GGS masih berkelanjutan. Cerita ini mengandung tentang pertemanan, kemunafikan, pertengk...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Ular..."
*yamasa saya ikan neng? jan ngadi" deh
•••°•••
Siluman serigala berjakun sedang berjalan menelusuri koridor arah kantin yang panjang. Sambil menikmati jalan santainya ia juga mengamati dinding sekolahnya. Bekas tulisan dari darah burung Yiren.
Sampai saat ini saja ia dan teman-temannya masih belum memecahkan masalah itu. Bahkan, mereka saat ini berpecah.
*Brughhh
"Ah? Maaf Mr. Sean hahaha"
Pemilik nama belakang Sean itu terkejut karena makhluk besar yang barusan menabraknya dengan sengaja dengan membawa kopi di tangannya membuat seragamnya ternodai.
Seketika ada sosok datang cepat dari arah utara untuk segera membantu putra Sean itu.
"Apa maksudmu?"
"Kenapa kau ikut-ikut nyonya Black? Ah maaf Mr. Sean , sini ku bantu untuk mencuci bajumu" ucap makhluk bertubuh besar itu sambil berusaha memegang seragam Jaemin
"Tidak usah, terimakasih" ucap Jaemin sambil menghindari sentuhan makhluk itu
"Hei! Kau kenapa? Haha... Kau sensi sekali ternyata"
"Biasa bos, dia menyesal hidup di dunia. Pembawa sial" ucap makhluk satunya
Putra Sean itu masih diam tak berkutik, ia malah tatapan lawan bicaranya dengan tatapan tak bersahabat.
"Kenapa? Kau tak terima? Lihatlah dunia ini... Sebelum dirimu ada... Damai sekali, tapi... Ketika kau masuk ke dunia ini... Ughhmusibah selalu berkedatangan" ucap makhluk bertubuh besar itu sambil memegang pundak Jaemin dan tangan satunya seperti menunjukkan dinding bertuliskan darah tadi
"Kau tidak tahu apa-apa Mr. Crabbe!" tegas Jaemin
Makhluk bertubuh besar seketika ekspresi wajahnya berubah. Ia tak suka jika lawan bicaranya berbicara tegas kepadanya.
"Aku kasihan padamu"
"Sudah ditinggal orangtua... Dan sekarang kau juga ditinggal oleh teman-temanmu hahaha" lanjutnya
Tangan Jaemin mengepal, emosinya sudah tak bisa dibendung lagi. Sedangkan gadis disebelah Jaemin itu, ia segera menggenggam tangan Jaemin agar Jaemin tak terselurut emosi.
