12. Sebuah Kalung

1.7K 290 37
                                    

"Saya tidak percaya dengan keabadian, kamu percaya?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Saya tidak percaya dengan keabadian, kamu percaya?"







•••°•••















Lengkap sudah nasibnya menjadi anak yang menyedihkan. Kehilangan kedua orangtuanya saat ia berumur 1 tahun. Dan sekarang? Kehilangan sosok yang sudah menjaganya sejak kecil hingga dewasa ini. Siapa lagi kalau bukan Kakek Sean?






"Jaemin.."










Pria yang dari tadi memandang jendela kamarnya itu langsung menoleh gadis yang barusan memanggil namanya.

"Maaf, aku terlambat datang di pemakaman kakek mu"

Jaemin hanya tersenyum sendu mendengar ucapan gadis itu.

"Kemari lah" ucap Jaemin sambil menepukkan kasur di sebelahnya agar gadis itu duduk di sebelahnya

"Kamu tak perlu minta maaf, justru saya yang harusnya terimakasih ternyata kamu masih mau datang menemui saya" ucap Jaemin

"Tentu saja aku mau menemui mu, kita kan teman" ucap gadis berdarah campuran itu

"Saya kira kamu akan menjauh karena nasib saya makin buruk" ucap Jaemin

"Jaemin..."

"Meskipun sekarang kau harus berdiri tanpa tiga anggota keluargamu... Kau harus ingat, kau masih mempunyai teman-temanmu yang selalu ada di sampingmu" lanjut Olivia

"Tapi apakah kamu dan yang lain masih ingin berteman denganku? Sudah terbukti Kakek Sean terbunuh oleh makhluk itu, dan kini... Dunia kita akan bersiap-siap untuk kedatangannya"

"Kedatangannya untuk menyelesaikan permasalahan 16 tahun yang lalu, mencari korban yang sebenarnya... Yaitu saya" lirih Jaemin

"No... we will always with you forever, kita tidak akan membiarkanmu berjalan sendiri dibawah cahaya gelap... Seperti bulan yang selalu menepati janjinya muncul pada malam hari, seperti itu juga serigala yang akan selalu menepati janji untuk terus bersama" ucap Olivia

Lengkukan bibir Jaemin berkembang saat mendengar perkataan gadis di sampingnya itu. Ia terharu, ia tak tau harus mengucapkan apalagi ke gadis itu. Ia merasa jika waktu sedang berhenti, waktu sedang mengizinkan si cucu Adam menikmati kecantikan wajah cucu hawa yang ada di hadapannya ini.

Aeternum | Na Jaemin Where stories live. Discover now