18 | Gagal melupa

Mulai dari awal
                                    

"Iya gapapa" balas Bianca sembari tersenyum hangat kepada Alea.

Alea memang tidak ikut mengantar Bianca dan Siska karena hari ini keluarga nya akan ada acara makan malam diluar, jika Alea ikut dengan mereka berdua sudah dipastikan pulang kerumah akan malam, makannya ia memilih tidak ikut.

Ia melangkahkan kakinya menuju koridor sekolahnya yang sebentar lagi akan ia tinggalkan untuk selamanya, segala kenangan fuckgirl nya akan terus tersimpan disini.

Alea menunggu supirnya datang, ia tidak membawa mobil sendiri, karena mamahnya tidak mengizinkan Alea membawa mobil sendiri, sebab mamahnya takut terjadi hal hal yang tidak diinginkan

Lebih dari satu jam ia menunggu supirnya, hingga benda pipih miliknya itu berdering.

Mamah.

Halo mah

Halo le, pa darim gabisa jemput kamu, jadi kamu pulang pake angkot ya?

Hah? Mah jangan gitu dong.

Yasudah terserah mau pulang pake apa, tapi pak darim gabisa jemput, hati hati ya sayang.

Mah? M-mah

Tut---

Alea berdecak kesal, ia pun berjalan menuju halte terdekat untuk memberhentikan taksi, namun tidak ada yang lewat, jalanan begitu sepi

Sinar matahari yang begitu terik membuat kepalanya sedikit pening hingga akhirnya ia memutuskan untuk duduk dan merogoh tasnya, berharap ada air putih didalamnya, namun nihil. Tidak ada apa apa.

Suara motor samar samar terdengar olehnya namun sayang, mata cantik milik Alea sudah lelah tidak bisa terbuka, penglihatannya begitu buram hingga akhirnya.

Bruk.

"ALEA!" Teriak lelaki itu seraya menggoncang kan tubuh Alea, namun tidak ada reaksi apapun dari sang empu. Hingga akhirnya dia-Revano menelfon ambulan terdekat.

RS BINA SEHAT

Tarikan nafas gusar itu terdengar terus menerus ia berharap Alea yang berada didalam ruangan ICU itu baik baik saja.

Suara pintu terbuka membuat Revan mengalihkan pandangannya kepada dokter yang berjas putih itu keluar. Ia segera berdiri dan menanyakan kondisi Alea.

"Dok, gimana keadaan Alea?"

"Alea baik baik saja, ia hanya kecapean dan tubuhnya sangat lemah, sebentar lagi ia akan sadar" jawab dokter itu seraya tersenyum.

"Apa saya boleh masuk dok?"

Dokter mengangguk. "Silahkan" ucapnya "saya permisi" lanjutnya seraya meninggalkan Revan

Revan melangkahkan kakinya menuju ruangan ICU untuk menemui Alea. Ia menatap tubuh Alea yang tertidur diatas kasur. "Le" panggilnya pelan, tentu saja Alea tak akan mendengarnya, namun setidaknya Revan masih bisa melihat wanita yang masih ia cintai.

Setelah berdiri cukup lama, Revan memutuskan untuk duduk dibangku samping kasur. Tangannya ia simpan di atas kasur tepat samping tangan Alea. Revan ingin menggenggamnya namun,

Badboy Vs Fuckgirl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang