~36~

1.1K 56 2
                                    

"Aku akan menunggu selama apa pun itu, walaupun harus menunggu sampai seribu tahun lamanya."

🍁Albert🍁

__________

Seorang gadis baru saja selesai bersiap-siap. Hari ini dia akan pergi bersama dengan Clara. Entah kenapa tiba-tiba Clara mengajaknya jalan-jalan.

"Ara udah nunggu lama?" tanya Alya saat melihat kehadiran Clara di ruang keluarga.

"Enggak kok, aku baru sampai."

"Mau berangkat sekarang?" Clara mengangguk.

Setelah berpamitan kepada kedua orang tuanya, Alya dan Clara pergi menggunakan mobil pesanan mereka. Tak membutuhkan waktu lama untuk sampai di tempat tujuan, hanya membutuhkan waktu sekitar dua puluh menit.

Alya dan Clara turun dari mobil setelah membayar ongkos mereka. Kedua gadis itu masuk ke dalam mal. Mereka mengunjungi bioskop terlebih dahulu dan memilih film yang ingin mereka tonton.

Kurang lebih sekitar dua jam mereka menonton film, kini mereka mampir ke tempat makan terlebih dahulu. Alya dan Clara pun memesan makanan dan minuman yang mereka inginkan.

"Hubungan kamu sama Albert gimana?"

"Gak gimana-gimana."

"Memangnya Albert belum nembak kamu?"

Alya menggeleng pelan, "Kenapa Ara punya pemikiran seperti itu?"

"Kamu gak mungkin gak tau kan kalau Albert suka sama kamu."

"Aku tau, dia pernah bilang."

"Terus jawaban kamu gimana?"

"Aku bilang kalau aku gak suka sama dia."

"Kamu serius?" Alya mengangguk yakin.

"Kamu gak punya perasaan suka sama sekali sama Albert?"

"Aku, suka sama dia? Itu gak mungkin terjadi."

"Kenapa gak mungkin?"

"Dia bukan tipe aku."

"Memangnya tipe Alya seperti apa?"

"Yang pasti bukan dia."

"Padahal Albert orangnya baik loh, pinter juga, terus pengertian."

"Kenapa Ara bisa tau?" tanya Alya menatap Clara bingung.

"Oh, itu ..."

Alya menunggu jawaban gadis di hadapannya. Namun belum sempat Clara kembali bersuara seorang pelayan datang membawa pesanan mereka.

*****

"Makasih ya untuk hari ini,"

"Aku yang harusnya berterima kasih, makasih udah beliin aku novel."

"Selagi kamu suka, Ara pasti senang,"

"Ara mau bilang sesuatu sama kamu."

"Apa?" tidak biasanya Clara memasang wajah serius seperti itu.

"Ara mau pamitan sama kamu."

"Memangnya Ara mau ke mana?" tanya Alya menatap Clara penasaran.

"Ara mau pulang lagi ke Italy."

"Italy?"

"Iya."

"Kapan berangkatnya?"

Clara ragu-ragu menjawab pertanyaan Alya, "Besok."

ALYA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang