part 26

9.4K 314 1
                                    

BRAKKK

"ana? kamu kenapa?" tanya dylan terlihat ketakutan saat melihatku membantingkan pintu loker dengan keras.

"bukan apa-apa!!" jawabku kesal sambil berjalan menuruni tangga. dylan tetap mengikutiku di sampingku. wajahnya masih terlihat ketakutan bercampur kebingungan.

aku benar-benar kesal setelah kejadian tadi dengan justin !!

kenapa dia seenaknya menciumku dan meraba tubuhku?! cowok kurang ajar!! pelecehan seksual itu namanya !!

pertama justin menciumku memang lembut, tapi lama kelamaan ciumannya makin panas dan garang. apa dia mau memakan seluruh bibirku?!

terus kedua tangannya, terus-terusan meraba tubuhku! dan yg paling aku benci, saat justin meregap bokongku!!

ya sudah aku dorong dan tampar dia sekeras aku bisa. tapi anehnya dia malah tersenyum sambil tertawa dan berkata,

'lihat saja nanti, pasti gambar kita sedang berciuman tadi akan tersebar luas, dan kau akan segera putus dengan kekasihmu yg cupu itu'

dan setelah justin berkata begitu, cody, mendatanginya sambil membawa kamera digital. mereka ber high five dan saling menatapku dengan senyuman licik tersungging di bibir mereka.

masa bodoh lah, mereka mau menyebarkannya atau apa, karena aku merasa tidak punya hubungan spesial dengan siapapun.

menyedihkan.

aku dan dylan sudah di luar gedung. rencananya sekarang kami mau ke perpustakaan, bertemu dengan luke, cholë dan devon di sana.

tidak sengaja, saat kami masih berjalan, aku melihat cody sedang duduk bersebelahan dengan gadis berambut coklat. cody terlihat gugup saat berbicara dengan wanita itu. tapi wanita berambut coklat itu terlihat ketakutan.

hahaha kasihan dia xD.

aku berjalan ke arah mereka, tapi dylan menahan tanganku.

"ana, jangan ganggu mereka! mau kau mati?!" desis dylan di telingaku. aku bergidig sedikit saat nafasnya yg hangat menerpa tengkukku.

"tenang saja dyl, kalau kau mau duluan, duluan saja. nanti kususul" jawabku sambil mengusap tengkukku yg meremang.

"hei! ana! uh!" desis dylan lagi. tapi aku menghiraukannya dan mendekati mereka.

"cody, kau menakutinya. kau apakan dia?" tanyaku menahan tawa. sebenarnya aku tahu apa maksud dia berbicara dengan wanita itu.

pasti cody masih mencari pencarian 'wanita misterius' itu. padahal wanita itu adalah orang yg sering dia jahili, yaitu aku xD

"menakutinya? apa benar?" tanya cody pada wanita yg duduk di sebelahnya. wanita itu bukan menjawabnya, tapi dia berdiri dan berlari menjauhi kami. cody yg melihatnya hanya menganga tidak percaya.

"lihat kan? kau menakutinya xD" ejekku sambil tertawa. cody menarik tanganku membuat wajah kami berdekatan.

"kau..." saat cody mau berbicara, dia berhenti. pertama dia hanya menatapku dengan wajah kebingungannya, tapi lama-lama matanya membesar dan mulutnya membentuk huruf 'o'

"kau wanita yg berdansa denganku di pesta topeng kan?" tanyanya masih terlihat kaget.

DANG! ketahuan.

"kalau iya kenapa? apa kau akan membunuhku?" tanyaku dengan suara bergetar. jujur, aku sedikit takut jika itu memang benar.

"membunuhmu? buat apa?" tanya cody masih terlihat terkejut.

"kau kan membenciku, jadi mungkin saja kau akan membunuhku atau apalah" jawabku lagi. cody menghiraukan perkataanku tadi, pelan-pelan tangannya menyentuh rambutku.

"tidak, tidak akan kubunuh. tapi aku masih keliru. wanita yg berdansa denganku kan berambut cokelat. sedangkan kamu berambut merah" katanya melihat wajahku masih memegang rambutku.

"itu hanya wig" bisikku. aku berbisik karena tidak mempercayai suaraku. mungkin akan bergetar jika aku mengatakan dengan keras.

"kau sungguh ..... kau sungguh .... sungguh .... ugh!" ucap cody gagap sambil membuang muka dariku. aku tahu tadi dia ingin berkata kasar padaku, karena tangannya terus menunjuk wajahku. tapi anehnya dia langsung gugup seperti itu.

kenapa dia? pipinya juga berubah merah. gugup? di depanku? bukannya dia membenciku?

tapi setelah mengetahui aku wanita yg berdansa dengannya berubah menjadi gugup seperti ini?

apa dia suka padaku?

ya ampun, pede sekali aku ini -,-

"ya sudah, aku pergi duluan. bye cody" ucapku canggung lalu berjalan meninggalkan cody.

"eh tunggu!" panggilnya. aku berhenti dan berbalik arah melihatnya.

"ada apa? apa kau mau mengumumkan kapan fotoku dan justin tersebar?" tanyaku mencoba menyembunyikan perasaan ganjil. cody menggeleng dengan keras, membuat rambutnya terkibas-kibas.

"bukan itu, tapi ... mmh pasti kau mau ke perpus kan?" tanya cody sambil menunjuk buku yg sedang ku peluk. aku menjawabnya dengan anggukan sekali.

"aku juga mau kesana, kita bareng saja. ayo!" ajak cody sambil menarik tangan kananku dan berjalan menuju perpustakaan.

dia kenapa sih? punya 2 jiwa ya? -,-





semua mata yg ada di perpustakaan tertuju pada kami, oh atau lebih tepatnya pada cody. ada sebagian dari mereka yg berbisik sambil menunjuk cody. mungkin mereka merasa aneh, melihat cody, si anak berandal masuk ke dalam perpustakaan. mungkin cody merasa risih dengan mata yg terus memperhatikannya, dia menarik sikutku dan menempelkan bibirnya di rambutku.

"kenapa mereka melihatku seperti itu sih?" bisik cody di telingaku. aku terkikik kecil mendengarnya bertanya. "apanya yg lucu?" tanyanya terlihat kebingungan.

aku menggelengkan kepalaku masih terkikik. "bukan apa-apa kok. hiraukan saja mereka dan ikuti aku" jawabku sambil berjalan ke meja yg di duduki dylan, devon, luke dan cholë.

"oke aku akan hiraukan mereka sekarang, tapi di luar perpus akan ku habisi mereka" desis cody terlihat kesal. aku hanya memutarkan kedua bola mataku.

dia ini benar-benar aneh -,-

sesampainya di meja yg kutuju, aku langsung duduk di samping devon dan tersenyum pada mereka.

luke, yg duduk di depanku mendongak dan melihat sesuatu yg ada di belakangku sambil melongo. sama seperti halnya dylan, cholë dan devon.

"k-kau bawa teman baru?" tanya dylan gagap.

"ya begitulah, pasti kalian semua sudah tahu kan dia siapa? katanya cody juga mau ke sini, jadi kita bareng" jawabku dengan santai. kubuka buku yg tadi aku bawa dan mengeluarkan alat tulis dan mulai mengerjakan tugas biologi.

"eh iya, kalau tidak salah aku dan kamu satu project di pelajaran biologi kan?" ingatku sambil melihat cody. saat aku melihatnya, senyumannya lebar seperti badut saat tadi aku bicara. dia juga mengangguk dan mengiyakannya.

teman-temanku yg lain hanya melihatku dan cody masih keheranan. tapi cody menghiraukannya dan mengerjakan tugas biologi bersamaku.

ingin rasanya aku tertawa, pria yg membenciku bisa berubah secara drastis seperti ini. dia bisa bersikap baik padaku dalam waktu beberapa menit saja xD

seperti yg ada di cerita author rima :p



-------

Bullworth Academy (justin bieber Love story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang