part 4

12.8K 400 6
                                    

sekarang aku dan dylan sedang duduk di bangku kelas english. ternyata kita sama. baguslah, setidaknya ada orang yg kukenal di kelas. jarak kita memasuki kelas dengan bel sebenarnya cukup lama, tapi tidak apalah jika di dekatku ada dylan, pasti tidak akan membosankan. dia pria yg humoris. tiba-tiba kelas berubah hening. aku mendongak dan melihat seorang pria yg di takuti ke 2, masuk ke kelas ini. siapa lagi kalau bukan justin. ketika matanya bertemu denganku, lagi lagi dia mengedipkan matanya padaku. dia kenapa sih?! matanya punya tatanus ya kedap kedip terus?!

kuputarkan kedua bola mataku merasa jengkel.

kenapa aku harus ada kelas dengannya?! damn!



bukannya justin duduk tetapi dia malah berdiri di depan bangku tempatku dan dylan duduk. dia melihatku sambil melipat tangannya di bawah dada, tapi aku sama sekali tidak melihat wajahnya. pandanganku lurus ke depan.

"he-" belum selesai bicara, terdengar pintu terbuka dan suara langkah kaki yg menggunakan hak tinggi terdengar jelas.

"silahkan duduk justin, pelajaran akan segera dimulai" ucap guru english nya yg baru masuk. untunglah gurunya cepat datang. coba kalau gurunya belum datang. apa yang akan dikatakan justin padaku? ah sudahlah sekarang fokus pada pelajaran!

justin menghindar dari pandanganku. terdengar suara alat tulis yg di simpan di atas meja.

"okay anak-anak, perkenalkan saya ashley tisdale. saya memperkenalkan diri karena saya melihat 1 orang yg tidak familiar di kelas" katanya sambil melihatku. aku hanya menatapnya terkejut ketika apa yg sedang kulihat. ternyata guru englishnya masih muda, dia berambut pirang dan memakai rok pendek. sangat pendek jika untuk standar guru. oh god ada juga guru seperti dia -,-

seperti tadi di kelas art, aku juga memperkenalkan diriku di depan kelas setelah itu aku duduk lagi dan memulai pelajaran. jika penilaianku soal pengajaran guru yg mungkin ngebet jadi model ini, tidak buruk juga. justru pelajarannya sangat mudah di serap ke otak. tapi ada juga minus untuknya, setelah dia menerangkan pelajaran dia akan kembali duduk dan bercermin. ya ampun -,-

"sebelum bel berbunyi, saya akan memberi tugas kelompok. 1 kelompok hanya 2 orang. kalian harus mencari makalah tentang penelitian yg belum terpecahkan di dunia, lukisan monalisa misalnya. lalu kalian kumpulkan minggu depan. mengerti?maksudku?" tanya miss tisdale. dengan serentak semua murid mengatakan ya. tentu saja aku memilih dylan sebagai kelompokku. tapi tiba-tiba saja justin menarik paksa tangan dylan membuatnya berdiri dari tempat duduknya, lalu justin duduk di tempat dylan tadi.

"kau denganku ya, manis" kata justin genit. aku melihat ke arahnya dengan tatapan tajam.

"tidak mau, aku mau bersama dylan. jangan seenaknya mengusir dia dari tempat duduknya. tidak sopan" jawabku garang. justin hanya tersenyum sinis ke arahku.

"wow, baru kau yg menolakku. tapi tak apa jika kamu tidak mau. aku tidak akan memaksa" jawabnya lagi. lalu dia berdiri dari bangku dylan dan duduk di tempat semula masih melihatku dengan senyuman sinisnya. dylan kembali duduk di sebelahku sambil mendesah.

"terima kasih lagi ana, sungguh aku tidak mau sekelompok dengan teman justin >.

--------

"aku tidak berselera makan jika pembuat makan siangnya saja seperti itu" keluhku saat baru saja datang ke kantin bersama selly, dakota, dylan dan cole sambil melihat ibu kantin yang super gemuk sedang menyiapkan makan siang ke atas loyang.

"terbiasalah, penampilan memang buruk, tapi jika kamu merasakan makanan buatannya pasti akan bilang enak" kata cole mencoba membuatku makan siang. aku mengangguk sambil mendesah. lalu kita mengambil makan siang yg sudah di sediakan. setelah itu kami mencari tempat duduk. tapi sayang, tidak ada tempat duduk kosong disini kecuali ada satu meja yg hanya di duduki oleh 1 orang saja. aku mengusulkan mereka duduk di tempat yg aku maksud lalu kami menghampiri bangku itu.

Bullworth Academy (justin bieber Love story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang