Yoshinori menatap tajam kearah Yoonbin, "jangan mancing Yoonbin, gue lagi males adu bacot." Ujarnya,

"Gue gak mau kita adu bacot, gue cuma mau Lo jujur. Ada masalah apa?" Tanya ulang Yoonbin,

Yoshinori menarik keras rambutnya lalu menendang kencang pagar balkon apartemennya,

"dia datang lagi," ujar Yoshinori,

Yoonbin hanya diam, dia tau jika Yoshinori masih belum selesai berbicara,

"Lo tau segimana benci nya gua sama si brengsek itu, karena dia gue kehilangan bunda ayah sama kak Sana, dan dengan seenak jidat dia datang lagi dengan orang suruhan buat ngangurin perusahaan ayah," lanjut Yoshinori,

Yoshinori melihat kearah langit, mengingat masa lalu ketika dia pergi berlibur bersama kedua orang tua dan kakak perempuannya,

Memang benar adanya, pura pura kuat itu tidak se-menyenangkan itu,

Satu satunya yang masih membuat dia bertahan sampai sekarang adalah Asahi, Junkyu dan para anggota,

"Gue lagi khawatir sama keadaan mental Asahi, ditambah si penghianat itu masih terus ngincar perusahaan ayah, gue bingung. Gue harus gimana, di satu sisi gue harus jagain Asahi, di sisi lain juga gue ga mau hasil kerja keras ayah jatuh ke tangan bajingan kaya dia, gue harus gimana Yoonbin, gue cape kalo harus terus pura pura kuat, karena sedewasa apapun gue. Gue masih anak anak yang harusnya nikmatin masa muda gue di dunia bebas, bukan di kantor." ujar Yoshinori lalu mendudukan dirinya dengan menyenderkan badan di pembatas balkon,

Yoshinori mengusap kasar wajahnya dengan tangannya,

Yoonbin duduk di sampingnya, menepuk pelan bahunya, "keluarin, orang kuat juga berhak nangis, gapapa." Ujar Yoonbin,

"Gue cuma takut dia nyelakain kalian, apalagi Asahi sama Junkyu, cukup gue kehilangan ayah, bunda sama kak Sana, engga buat kalian. Kalian satu satunya tempat gue pulang, gue gak tau harus kemana lagi kalo dia bener bener nyelakain kalian," ucap Yoshinori, mengeluarkan semua ketakutannya selama ini, dengan lelehan air mata yang perlahan turun,

Sekuat apapun dia menahan, tetap saja rasanya sakit dan lelah, dia hanya ingin menjalani kehidupan sebagai mana remaja seumurannya lakukan,

Pergi berlibur dengan keluarga, tertawa dan bercerita keseharian bersama seorang ibu, pergi memancing dan berkebun bersama seorang ayah, dan bertengkar atau berebut dengan kakak atau adik,

Tapi Yoshinori? Dia harus mengambil alih perusahaan yang hampir di ambil sepenghianat itu di umurnya yang masih muda, dan kehilangan harta paling berharga dihidupnya,

Dia tidak takut jika dia yang harus mati, tapi dia hanya takut orang yang dia sayangi harus mati dan pergi meninggalkan dia sendirian disini lagi,

"Kalian satu satunya yang gue punya didunia, gak tau bakal segila apa gue kalo dia sampe berhasil nyelakain kalian," lanjut Yoshinori,

Yoshinori menahan agar tidak menangis dan menunjukan kelemahannya di depan Yoonbin, tapi. Ayolah, air matanya terus keluar dan tidak mau berhenti,

"Lo tenang aja, kita beres sir Park dulu. Setelah itu kita abisin dia ya? Kita gak akan ninggalin Lo, kita bakal berusaha tetep bertahan dan berjuang sama sama. Makasih karena udah kasih tau ketakutan Lo sama gue, seenggaknya Lo gak mendem itu sendirian," ujar Yoonbin lalu memeluk Yoshinori.

"Kita disini, ada disini. Karena punya tujuan yang sama, sama sama balas dendam buat orang yang udah ngancurin masa remaja kita, bang Yoshi." Ujar Jaehyuk yang sedari tadi mendengarkan apa yang Yoshinori ungkapkan,

"Kita disini, buat berjuang bareng dan ngancurin mereka kaya mereka ngambil apa yang paling berharga di hidup kita," lanjut Jaehyuk lalu berjalan mendekat dan duduk tepat di depan Yoshinori,

"Kita disini, Kita keluarga, salah satu diantara kita luka, kita yang akan maju paling depan. Jadi, ayo pura pura kuat untuk waktu yang gak tau kapan, tapi gue yakin. Ini gak akan lama lagi," balas Yoshinori, Jaehyuk tersenyum dan mengangguk,

"Jadi, siap untuk misi selanjutnya Agen Yosh?" Tanya Yoonbin,

Yoshinori langsung mendorong kasar Yoonbin ketika menyadari jika dia masih memeluk laki laki itu,

"Tentu, ketigabelasan gak semudah itu buat mereka langkahin kan?" Ujar Yoshinori sombong,

"HUWA BANG YOONBEAN DIMANA?!" teriak Asahi membuat Yoonbin dengan cepat berdiri dan berlari masuk kedalam, tidak perduli dengan perutnya yang sakit akibat dorongan Yoshinori,

Sebab, Asahi lebih penting dari segalanya.

÷÷÷

TEUHA!

kita melow melow dulu yaaa, hehe.

Next chapter kaya nya udah mulai ada suara tembakan Tiger lagi,

Cerita ini kayaknya gak bakal cukup 20 ayah 30 chapter, gak papa ya? Kalian gak akan bosen atau bete kan sama buku ini?

Soalnya aku bakal nambahin beberapa cerita masa lalu dari masing masing anggotanya, jadi aku harap kalian gak akan bosen dan tetep nunggu buku ini,

Soalnya aku bakal nambahin beberapa cerita masa lalu dari masing masing anggotanya, jadi aku harap kalian gak akan bosen dan tetep nunggu buku ini,

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

👆It is halal to me if i oleng ke dia?😭


[1] Agent of thirteen || Treasure 13Where stories live. Discover now