Dan dalam keadaan yang seperti ini, Alfa bisa-bisa nya marah dan bersikap tidak peduli sama sekali. Kalau saja tidak ingat mereka berjanji tidak akan berkelahi lagi, Sadev pasti sudah menonjok adiknya yang keras kepala itu.

Sadev kembali menghubungi Alden, memang sejak tadi mereka saling berkabar bertukar informasi, meskipun tidak ada satupun tanda-tanda keberadaan gadis itu.

Namun ini sudah panggilannya yang ketiga, Alden belum juga mengankat telponnya. Sadev menatap pada jam dinding yang sudah menunjukan pukul 7. Ia semakin cemas tatkala menyadari bahwa ayahnya pun juga belum tiba dirumah. Bagaimana kalau ternyata ancaman ayahnya soal Osi benar.

Tidak terasa sudah hampir 10 menit Sadev mondar-mandir gelisah di ruang tamu, bahkan ia tidak berhenti menggigit kuku jarinya, ia benar-benar khwatir sekali.

Hingga tiba-tiba suara pintu terbuka membuatnya terperanjat, namun ia sedikit bernapas lega tatkala melihat ayahnya yang mulai berjalan masuk kedalam.

"Ngapain kamu mondar-mandir begitu?"

Sadev dengan cepat menghampiri ayahnya, lalu menodongnya dengan berbagai pertanyaan.

"Ayah.... jujur sama Sadev, ayah gak nyembunyiin Oiris kan?"

"Oiris?"

"Iya.. teman Sadev yang kemarin dateng"

"Oh anak itu, jadi dia yang buat kamu mondar-mandir panik gak jelas begini?"

"Ayah, Sadev gak main-main ya sama ucapan Sadev, kalo sampe Oiris kenapa-napa dan itu karna ayah, Sadev gak akan tinggal diam!"

"Udah cukup ya Dev kamu curiga sama ayah terus akhir-akhir ini! Emangnya kamu pikir ayah gak ada urusan lain yang lebig penting dari pada itu? Hah"

Sadev hanya terdiam, namun tetap memasang wajah menyelidik pada ayahnya.

"Sudah minggir kamu! ayah mau mandi. Malam ini ayah harus keluar kota." Lelaki paruh baya itu melewati Sadev begitu saja "Ayahnya pulang bukan disambut atau apa, malah di tuduh yang engga-engga. Keterlaluan kamu sekarang Dev" lanjutnta sambil berlalu.

****

Jika mau di samdingan dengan pembalab mobil kelas dunia, mungkin sah-sah saja. Sebab Alden benar-benar membawa mobilnya seperti orang kesetanan paska mendapat telpon dari adiknya yang sejak siang membuatnya cemas.

Bagaimana tidak? Osi menelponnya mendadak dan bilang bahwa ia tengah berada di bandung, dengan lelaki bernama Sunnya, yang Alden sendiri tidak tahu siapa itu.

Dan yang paling membuat Alden terkejut dan marah adalah, Osi menceritakan semuanya. SEMUANYA.
tentang apa yang membuatnya bisa sampai berada di rumah papah angkat mereka.

Sepanjang perjalanan Alden tak henti-hentinya mengutuk semua orang, dimulai dari Osi yang tidak memberitahunya lebih dulu tentang hal sepenting ini, tentang  papah angkatnya yang tega menghianati dia dan adiknya, juga tentang Alfa dan keluarganya yang sialan.

Semua itu seperti menciptakan ledakan amarah yang begitu besar pada Alden, hingga rasanya ia ingin menelan tua bangka itu hidup-hidup.

Alden bersumpah, jika sampai sesuatu yang buruk menimpa Osi, ia tidak akan pernah memaafkan siapapun yang terlibat dalam masalah ini, sekalipun itu Alfa atau Sadev.

Masih dengan amarah yang meluap, serta emosi yang tak terbatas, Alden terus mengendarai mobilnya, meskipun Osi sudah mengatakan padanya, bahwa ia tidak perlu menyusul karna Osi sudah berada di jalan pulang.

Sampai tiba-tiba matanya mengernyit tatkala menerima pesan yang bertubi-tubi masuk membanjiri kotak pesannya.

Untuk sementara Alden mencoba tenang, membaca rentetan pesan itu dengan tenang, lalu membantung stir kearah berlawanan, melakukan manuver yang sangat keren hingga ia berada di jalur berlawanan.

****

"Oiris..."

"Hm?"

"Bukanya itu mobil papah lo?" Tanya Sunny saat melihat pada spion bahwa ada mobil yang sejak tadi mengikutinya.

Reflek Osi mengikuti Sunny melihat pada arah belakang melalui spion.

"Bener.... itu mobil papah!"

"Kenapa dia ngikutin kita? Bukanya tadi dia---"

"Sun... Sunny.... itu.."

Sunny merasa bingung tatkala melihat ekspresi wajah Osi yang berubah...

"Kenapaaa?!!!!"

"Itu bukan papah gue! Bukan papah gue yang ada di dalem mobil itu Sun!!!!!"

Sunny langsung membulatkan matanya, dan melihat ke arah spion lebih detail, berhubung kaca mobil papah Osi tidak terlalu gelap, dan jarak antara mobil mereka sangat dekat, Sunny bisa melihat bahwa memang benar, bukan papahnya yang berada di dalam sana.

"Gila!!! Terus itu siapa yang ngikutin kita Oiris!!!!!"

"Gue gak tau!!!! Sunny cepet ambil jalur lain yang lebih rame" titah Osi, mengingat jalan ini lumayan sepi.

"Anjinggg! Ini pasti suruhannya si bangsat!!!!!!!!! Melvano bangsat anjing!!!!!!"

Mereka berdua benar-benar panik, terlebih memikiran bagaimana orang itu bisa mendapat akses untuk masuk kedalam mobil papah. Dan... apa yang telah mereka lakukan pada papah?

Memikirkan hal itu, Osi mulai berteriak kesal, dan tak kuasa menahan airmatanya.

"Sunny...."

"Tenang Oiris,.. tenang... sebentar lagi kita bakal keluar dari sini"

Namun baru saja mereka ingin berbelok mengambil jalan menuju jalan besar, tiba-tiba sebuah mobil jeep memblokade pergerakan mobil mereka, membuat Sunny terkejut setengah mati, dan membanting stir hingga mobil mereka menabrak pohon besar.

"Argggghhhh"

****

Eh suer tadinya akoh mau melanjutkan sampai ke bagian dimana Alfa dan Sadev goes to bandung juga, tp eh ternyata tidak cukup pemirsaa hihihi

Di next part aja ya🤭🤭🤭🤭🤭

Monmaap ni kalo semisal ini buat kalian penapsaran, eh tp kayaknya pada gak penapsaran ea wkwkwkwkwk

Btw sejak berantem kemaren sama Osi partnya Alfa dikit sekali ya, lagian sih dia gak percaya🙄🙄 coba kalo percaya nanti kan di ajak osi kebandung sekalian halan halan🤣🤣🤣🤣

Tp setelah ini partnya Alfa banyak kok, tp ya begitu dey ihihihihihi btw ya gaes, aku lagi kekenyangan bgt nih, jadi monmaap kalo sedikit bego🤣🤣🤣🤣 hehehehehe

Dahlah, sampai ketemu di part selanjutnya.

Piss love and gaul🤭🤭🤭

Ttd : author yang begah sekale🤧🤧🤧

HELLEAVEN [COMPLETED]Where stories live. Discover now