27

2.3K 312 59
                                    

"Na"

"Uhm?"Jeno menggeleng pelan, niatnya menanyakan tentang tulisan di buku-buku pelajaran Jaemin langsung ia urungkan saat melihat Jaemin yang mungkin mood nya sedang bagus.
"Sedang apa?"

"Ini, sedang membuat ini"Jaemin menunjukkan origami kelinci buatannya, mumpung Jinyeong membelikannya kertas origami berwarna-warni.
"Na, boleh aku bertanya?"

"Apa?"

"Kenapa kamu menulis jika kamu benci hidupmu di buku pelajaran?"

"Hyung..membacanya?"Jeno mengangguk kaku, menatap adiknya yang tidak berbicara lagi.
"Aku tidak menyuruh hyung untuk membacanya"

"Tapi Na..salah jika aku mengetahui apa yang terjadi pada adikku sendiri?"

"Tapi itu privasi ku hyung. Ada saatnya aku tidak mau memberitahukannya pada orang lain"

"Na Jaemin!"Jeno merutuki dirinya yang malah menanyakan itu pada Jaemin. Dengan langkah cepat ia menyusul Jaemin yang sepertinya sudah lebih dulu pergi.
Kebiasaan buruk Na Jaemin adalah selalu pergi keluar rumah jika sedang marah atau ingin sendiri, selalu saja seperti itu.

***

"Hyung menyebalkan"umpat  Jaemin menendang kerikil di dekatnya.
Sebenarnya ia tidak pergi jauh, hanya kakinya memilih untuk berjalan-jalan lebih jauh lagi.

Senyuman manisnya menghiasi wajah tampannya, sesekali ia melangkah zig-zag ataupun meloncat kecil.

Kakinya perlahan berhenti melangkah melihat seseorang yang tidak asing, senyumnya pun pudar seketika.
Itu ayahnya dan satu hal yang menjadi masalah adalah ia bersama wanita yang jelas-jelas bukan ibunya.
"Ayah"

Jonghyun menoleh lalu mencebik, apalagi saat Jaemin berjalan mendekatinya.
"Ayah..ibu menunggu dirumah dan tetap bekerja untuk membantu ayah tapi.."

"Sejak kapan kau menjadi anakku sampai lantang menyebut ku ayah?"
Jonghyun meminta wanita disebelahnya untuk pergi dulu, membawa Jaemin menjauh dari sana.
"Sejak kapan aku punya anak seperti mu hah?! Kau ini tidak tau berterimakasih dan aku sudah tidak sudi menganggap mu anakku lagi"

Bak gelas yang terjatuh begitu saja, Jaemin diam seribu bahasa mendengar ucapan Jonghyun. Manik matanya yang indah perlahan berkaca-kaca sembari terus menatap wajah sang ayah
"Dan jangan pernah mengganggu kehidupan ku"

"Ayah, kasihan ibu"

Plak!

Jaemin memejamkan matanya merasakan sensasi panas yang terasa di pipinya, bahkan membuat pipi yang semula tembam itu pun memerah akibat tamparan yang cukup keras.
"Kau sudah membuatku malu dihadapan semua orang!! Kau tidak pernah berharga untukku, mau kau memohon atau bersujud pun aku tidak akan mau memiliki anak seperti mu lagi"

"Setidaknya jaga ibu baik-baik..dia sudah baik pada ayah selama ini"

"Berhenti memanggilku ayah!!"Jaemin kembali merasakan tamparan dari Jonghyun, sudut bibirnya sudah mengeluarkan darah saking kerasnya tamparan itu.
"Enyah dari hadapanku atau aku akan membuatmu jera"

"Tuan Lee Jonghyun!"bentakan Jaemin membuat Jonghyun semakin murka, tanpa rasa bersalah Jonghyun memukul Jaemin. Membiarkan anak malang itu merasakan sakit diwajahnya
"Ibu sudah berkorban untukmu.. dia bekerja juga karena mau membantumu sedangkan kau? Bermain dengan wanita pelacur seperti itu"

Run, Na Jaemin!Where stories live. Discover now