11

2.6K 355 3
                                    

"nak..bangun.."Jaemin mengerjapkan matanya, kepalanya terasa berat saat ia bangun
Pria yang sepertinya bekerja menjadi petugas kebersihan itu tersenyum menatap Jaemin
"Kenapa kamu tidur disini? Kenapa tidak pulang?"

Jaemin tersenyum, menggeleng pelan dan merapihkan rambut dan pakaian nya
"Kamu tidak kabur dari rumah kan?"

"T-tidak..aku tidak kabur.."ucapnya sedikit serak dan mengalihkan pandangannya
Pria itu mengeluarkan sebungkus roti dari dalam tas pinggangnya, menyodorkannya pada Jaemin
"Hitung-hitung untuk sarapan mu"

"Tidak..tidak usah, itu untuk paman saja. Paman bekerja, pasti lelah"

"Kamu memang anak baik, tapi tolong terima ini ya? Paman tidak suka jika anak seperti mu belum sarapan sedikitpun. Nanti sakit, makan ya?"
Jaemin menerima roti itu, berterimakasih pada pria dengan kulit yang mulai keriput dihadapannya
"Setelah ini pulang ya? Kasihan orangtuamu mencari kamu"

"Mereka tidak akan mencari ku, paman"Jung Jae mengerutkan dahinya, mendudukkan diri disebelah Jaemin
"Kenapa? Mereka kan orangtuamu"

"Mereka yang menginginkan aku untuk pergi, percuma saja aku kembali kesana"Jung Jae ikut sedih mendengarnya, menarik pemuda malang itu ke dekapannya
"Jangan sedih, masih ada yang menyayangimu. Paman menyayangimu, kok"

"Terimakasih.."Jung Jae tersenyum, memperlihatkan lesung di pipinya
"Makan rotinya, paman mau menyapu lagi"

"Paman.."

"Iya?"

"Boleh aku membantu paman menyapu?"

***

"Lee Jeno makan sarapan mu!"

"Aku tak sudi makan dengan orang yang sudah mengusir adikku sendiri!"Jeno membanting pintu rumahnya cukup keras, ia memutuskan untuk membolos dan mencari Jaemin
Ia tidak bisa membayangkan bagaimana jika Jaemin terluka diluar sana atau ada yang jahat padanya

Terlalu seram untuk dibayangkan

Kaki jenjangnya melangkah menyusuri pinggiran jalan untuk mencari Jaemin, tidak mungkin adiknya itu akan pergi terlalu jauh,
Atau mungkin saja
Matanya menatap salah satu petugas kebersihan yang tampak kelelahan.
Jeno pergi sebentar untuk membeli air dan beberapa makanan, menghampiri pria yang kini menggunakan topi nya untuk mengipasi wajah

"Paman, ini ada minum untuk paman. Pasti lelah membersihkan sampah-sampah"

"Terimakasih, ternyata disini masih banyak orang yang berhati mulia ya"
Jeno terkekeh pelan, menatap Jung Jae yang tampak benar-benar haus
"Ngomong-ngomong kamu mau kemana?"

"Ah..aku mencari adikku, dia belum pulang semalam"

"Mencari adik?"Jeno mengangguk, kini ia menatapi sepasang sepatu dikakinya
"Apa...adikmu itu memakai kaki palsu?"

***

Jaemin mendudukkan dirinya di sebelah pintu masuk restoran, kakinya lelah untuk berjalan lagi
Sedangkan rumah Sung Jin masih cukup jauh dari sini, entah kapan ia sampai dirumah paman baik hatinya itu
Jaemin mengeluarkan boneka yang ia buat dari dalam saku, menatapnya cukup lama
"Disaat aku sedih kamu malah tersenyum"monolognya seolah mengobrol dengan boneka ditangannya

"Aku kehilangan rumah sekarang.. kehilangan orang tua... kehilangan kakak"Jaemin mengusap sudut matanya yang berair
"Aku sendiri sekarang"

Run, Na Jaemin!Onde histórias criam vida. Descubra agora