"KAU! TIDAK TAU DIUNTUNG! TINGGAL TANDA TANGANI INI DAN KAU BEBAS BEDEBAH!"

"MATI KAU ASAHI!"

Perlahan memori tentang Sir Park yang selalu membentaknya terputar lagi diingatan Asahi,

Asahi menggeleng, lalu menekuk kakinya dengan wajah menunduk dan tangan yang menutupi telinga lalu memukul kepalanya,

Yoonbin yang baru sadar jika dia tidak sengaja membentak langsung mendekati Asahi, lalu mengulurkan tangannya untuk menarik tangan Asahi agar berhenti memukul kepalanya,

"Asahi.. maaf... Gue gak ma—"

Asahi menghempas kasar tangan Yoonbin, "GAK! JANGAN SIKSA LAGI! JANGAN! hiks..."

Ini yang Yoonbin takutkan ketika Asahi dalam masa kambuhnya, Asahi akan langsung beraksi ketakutan hanya karena bentakan kecil,

Asahi selalu berbicara melantur, seperti tadi. Berangan angan mati, lalu menyusul kedua orang tuanya dan bahagia di surga,

Biasanya Jihoon atau Jaehyuk akan berbicara dengan lembut dan menghentikan ucapan aneh Asahi, berbeda dengan Yoonbin yang dengan refleks akan berteriak cenderung membentak,

Yoonbin masih mencoba menahan tangan Asahi agar berhenti memukul kepalanya,

"Asahi, udah. Udah, gue minta maaf. Gua gak akan bentak lagi," ujar Yoonbin lembut,

Asahi menggeleng, "ga! Asahi gak akan tanda tangan! Gak! Engga!"

Asahi dengan kuat mendorong Yoonbin, lalu berdiri dan mengambil vas bunga di nakas samping tempat tidur pemisah ranjang miliknya dan milik Junkyu,

PRANK

÷÷÷

PRANK

Jaehyuk dan Yoshinori saling pandang ketika mendengar pecahan kaca dari arah kamar Asahi,

Mereka dengan cepat berlari dan mendobrak pintu kamar,

Jaehyuk dan Yoshinori tentu terkejut melihat Yoonbin yang kini tengah berdiri mematung dengan Asahi yang menggenggam pecahan kaca di tangan kanannya,

"Gue cape! Kayaknya mati juga ga sal—"

"Asahi?" Panggil Yoshinori sesaat setelah menenangkan pikirannya agar tidak tersulut emosi dan membentak yang berakhir Asahi makin menjadi jadi,

Asahi beralih menatap Yoshinori, "Lagi ngapain? Gak tidur?" Tanya Yoshinori lalu jalan mendekat kearah Asahi yang hanya diam,

"Kenapa? Itu Yoonbin, Abang kesayangan lo, bukan orang jahat," lanjut Yoshinori,

Asahi perlahan menurunkan pecahan kaca itu, lalu berdiam diri seakan memanggil akal sehatnya untuk kembali datang,

Jaehyuk dengan cepat mengambil kasar pecahan kaca dari tangan Asahi, tidak perduli tangannya yang sobek karena pecahan kaca itu,

Asahi langsung terduduk dan meringkuk dengan tangan memeluk kakinya, menangis dengan pandangan kosong,

Yoonbin lalu mendekat dan memeluk Asahi,
"Maaf, maaf hiks bang Ben maaf," gumam Asahi,

"gapapa, maaf juga udah bentak Lo tadi," bisik Yoonbin lalu menahan darah yang mengalir dari lengan atas Asahi,

"Gue panggilin Yedam dulu," pamit Jaehyuk lalu berlalu pergi keluar,

"Ada yang sakit?" Tanya Yoshinori lalu berjongkok di depan Asahi,

Asahi menggeleng, "maaf hiks maaf," gumam Asahi terus menerus,

Yoonbin mengeratkan pelukannya pada sang adik, lalu membisikan beberapa kata penenang, sedangkan Yoshinori keluar tanpa mengatakan apapun dengan wajah dingin,

Tak berselang lama Yedam datang bersama Jaehyuk untuk mengobati tangan serta luka jahitan Asahi yang terbuka lagi,

Yoshinori mendapat panggilan ketika tengah mendudukan diri di ruang tamu,

"Halo,"

"Halo bos, ada yang nyoba buat ngambil sekaligus ngerubah data keuangan perusahaan,"

"Siapa?"

"Orang dalam, dan orang nya udah di tempat biasa bos, mau diapain?"

Yoshinori tersenyum miring, dia tengah membutuhkan pelampiasan dan syukurnya ada orang yang senang hati mau menjadi bahan pelampiasannya,

"Abisin, tentu sama gue dan si kesayangan. Jemput gue Hyunjin," titah Yoshinori lalu menutup panggilan, dan langsung mengambil Tiger dan keluar apartemen,

"Say goodbye to the world, disgusting traitor. I will send you to hell tonight," gumam Yoshinori, sembari berjalan kearah lift.

Yoshinori sungguh benci dengan penghianat, apalagi jika yang dikhianati adalah dirinya.

Baginya penghianat adalah bajingan yang tidak pantas hidup, bagai di beri hati malah minta jantung,

Sudah dibantu tapi masih menginginkan lebih, bukan kah itu menjijikan?

Dan sangat tidak tau malu sekali.

Oh, satu lagi. karena penghianat juga ia harus kehilangan orang tua dan kakak perempuannya,

÷÷÷

Junkyu dan Junghwan kini tengah fokus mendengarkan rencana dari Chanyeol,

"Untuk sekarang kita lakukan rencana yang pertama, membuat Yunho menandatangani berkas ini. Dan saya dapat dengan cepat mengambil alih para investor dari Jung Company," ujar Chanyeol, dengan kursi kebangsaannya yang membelakangi Junghwa, Junkyu dan Yeonjun,

Junghwan menjulurkan lidah meledek dengan wajah di buat menjengkelkan berniat mengejek, tapi langsung merubah ekspresinya ketika melihat Chanyeol memutar kursinya menjadi berhadapan dengan mereka bertiga,

Junghwan berdeham, "bukan urusan yang sulit, sebab presiden Jung sangat dekat dengan Junkyu," balas Junghwan membuat Chanyeol mengangguk,

"Oh, bukan kah kalian satu sekolah?" Tanya Chanyeol,

Junghwan dan Junkyu mengangguk, "hanya berbeda tingkat kelas," jawab Junkyu,

"Itu artinya kalian mengenal Asahi? Hamada Asahi," Lanjut Chanyeol,

Junghwan mengepalkan tangan di bawah meja, tetapi tetap memperlihatkan wajah tenang di depan Chanyeol,

"Tentu," jawab Junghwan,

"Setelah masalah perusahaan dengan Jung company, aku ingin kalian membawa Asahi untukku.....























.....agar aku bisa menghabisinya."

÷÷÷

TEUHA!

maapin gais baru up agen mwhehe, sedang fokus buku baru, biar nanti buku ini beres ada gantinya, wkwk.

Next chapter aku ceritain tentang masa lalu Asahi, Junkyu, Yoonbin atau Yoshinori dulu?

Maaf kalo ceritanya gak sesuai sama yang kalian mau, hiks.

Maaf kalo ceritanya gak sesuai sama yang kalian mau, hiks

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

👆 Buat kalian yang selalu setia nunggu aku update!💙💎

[1] Agent of thirteen || Treasure 13Where stories live. Discover now