19 TANPA TERGESA

84 2 0
                                    

Iga:
Kecapekan itu badanmu
Minum oo anget sana lho kya biasa
Biar enak perutnya
Jangan minum beng beng drink ae! 

Iga:Kecapekan itu badanmuMinum oo anget sana lho kya biasaBiar enak perutnyaJangan minum beng beng drink ae! 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tampak di layar handphone milikku sebuah pesan dari Iga. Mataku semakin tak percaya ada kelanjutan chat dari Iga yang baru saja membawa sekantong kecil pesananku tadi sore. Baru kali ini sungguh Aku liat Dia bawel dan perhatian, astaga dia sehat kan ngomong kayak gini. 

Aneh pula sejak kapan dia tau aku suka minum air hangat? Megang tumblr aku saja belum pernah? Apalagi beng beng dari mana dia tau aku suka minum beng-beng drink? Busetdah serem juga tuh orang atu.

Aku garuk-garuk bagian dagu meski tak ada rasa gatal disana. 'Aargh pernah liat aja kali ya pas aku di lobby menawarinya beng-beng. Tapi kok tau aku sering minum air hangat?  Arrgh.. Sudahlah positive thinking saja' gumamku.

Aku: Hmmm... Iya, tadi udah ambil air anget.
Iga: Lagu special cocok buat kamu dengerin ya, buat pengantar tidur. tak setelin juicy luicy aaaa?
Aku: sedihmen laguku (Batinku berkata kembali 'Aneh lagi-lagi dia tau lagu yang sering ku dengarkan dan kunyanyikan akhir-akhir ini sejak aku putus. Mungkin sering denger gua karaokean kek toa sampe lorong asrama apa ya?')

Juicy Luicy - Tanpa Tergesa

Jangan minta jatuh cinta,
luka lama ku juga belum reda
Beri dulu aku waktu untuk sembuh sendirinya.
Jangan minta jatuh cinta,
sakit sebelumnya masih kurasa
Beri waktu hingga aku mampu lupakan semua

Iga: wes krungu lagune?
Aku: kee nggo speaker po piye?

'BENERAN KAMPREEEETTTT ITU DIA PASANG TOA MASJID DI ASRAMA APA GIMANA BISA KEDENGERAN SAMPE KAMAR??? Aku tau banget posisi dia pasti nongkrong di lobby belakang jam segini.' gumamku.

Aku tersenyum kelepasan melihat layar handphone. Temen samping kiriku terbangun tiba-tiba malam ini yang sebelumnya ia telah terlelap lebih dulu.

"Le ngapain kamu senyum-senyum sendiri liat handphone gitu?" Ujar Mbak Sarah.

"Gapopo mbak! Biasa ono cah kampret ra jelas bengi-bengi ngrungoke musik gede banget volumene kayak hajatan"

"Kamu chattingan mbe sapa sih?" Mbak Sarah teman sekamar tepat di samping kiriku mulai semakin kepo.

"depan ee R mbak!"

"Haaaaa sopo R? Ragan? Ratifah? R sopo R?" Pupil matanya mulai membesar. Latif aja sampe di paksain jadi Ratifah. Begitulah mbak Sarah.

"RRRRRRRRAHASIA.. HAHAHAHAHAHAHA" Aku demam begini namun masih saja bisa tertawa. Tertawa tapi hatiku masih sesedih itu putus cinta. Tertimpuk bantal juga akukan. Malah jadi bercandaan. Dia pun sesekali mengecek jam di handphonenya.

"Lee.. kamu gak nglanjutin projectmu waktu itu? wis kelar aaa? biasane kamu sok garap kan?"

"Hmm belum mbak, awakku isih rung penak. Ntar deh gampang." Hatiku seketika remuk tapi tetep mencoba senyum mengingat projectku yang terbengkalai itu.

FIX YOU "Misi Menyebalkan 7 Hari" (NOVEL BERGAMBAR) | •revisi•Where stories live. Discover now