35 SELIMUT HATI [MISI MENYEBALKAN HARI PERTAMA]

22 0 0
                                    

[MISI MENYEBALKAN HARI 1]

Semua penghuni asrama D sudah selesai makan malam. Aku membawa laptop, charge, mouse, map catatan project, pulpen dan tumbler berisi minuman hangat. Semua yang ku bawa tanpa menggunakan tas. Tanganku penuh barang bawaan. Malam ini aku penuh semangat rasanya.

"Mo kemana Le?" Tanya Mbak Sarah.

Aku tersenyum manis malam ini tanpa jawaban. Mbak Sarah terheran-heran melihat rona bahagia sudah terpancar. 'Leanna sudah tidak murung lagi'. Mbak Sarah memperhatikanku dengan rasa syukur.

"Akhirnya mau ngerjain projectmu juga." Ucapnya. Wajahku memang sangat mudah untuk di tebak. Sebab aku seorang yang seekspresif itu.

"Wis ndang!!!" Mbak Sarah amat perhatian. Dia seperti kakak pertama di kamar ini.
"Mbak kamar gak usah di kunci ya... Aku di lobby belakang" Ucapku.
"Sip, semangat lee!"

Aku membuka pintu dan menutup pintu kamar cukup dengan siku kananku, karena kedua tanganku sudah penuh dengan barangku. Aku berjalan menuju lorong asrama. Berjalan dengan santai. Sendal jepitku khas sekali terdengar. Mungkin Arthadirga sudah sangat hapal karena dia sering memergokiku tengah malam yang terbangun mengambil air hangat di lobby depan. Malam ini amat cerah di wajahku. Awan hitam tak ada lagi di raut manisku.

"Hmmm... kene tak ewangi nyoloke" Arthadirga perhatian sungguh. Dia sudah menyiapkan kursi yang empuk untukku. Meja panjang di lobby belakang yang biasanya tampak berdebu plus banyak debu asap rokok sepertinya sudah dia bersihkan. Dia tampak sengaja memintaku duduk di sebelah kirinya. Yah dia duduk memang sengaja dekat pintu lobby. Setidaknya asap tak ku hirup karena aku akan mengamuk dibuatnya jika itu terjadi.

Kursi yang serasa untuk kondangan ini cukup santai ku duduki. Kursi Futura FTR 405 tepatnya. Sedangkan Arthadirga duduk di kursi lipat futura FTR 501. Dia seperti memintaku duduk di tempat yang lebih nyaman.

Di lobby belakang ini kita duduk seadanya. Banyak beberapa barang-barang dari dapur dan gudang di taruh di sini. Sebab sedang ada perbaikan dan perombakan bangunan di kantin dan dapur. Jadilah kami duduk di temani perkakas di lobby ini. Disini memang tempat paling nyaman dan jauh dari gangguan. Sangat tenang untuk mengerjakan. Arthadirga memang pintar memilih tempat untukku bekerja. Aku memang seorang yang butuh tempat yang tenang dan sepi untuk fokus.

Setelah selesai merapikan peralatanku di meja. Menunggu layar laptop menyala. Aku mengobrol dengan Arthadirga sejenak. Jarak dudukku dengannya tak dekat juga tak jauh. Hanya 1 meter kurang dari posisiku. Dia sudah menghabiskan berapa batang pun, aku sudah dapat cukup bisa mengira-ngira berapa dia habis dalam satu hari. Aku bisa menebaknya dengan dan memang sering banyak benarnya. Mungkin efek kebiasaan suka menghitung sebatnya. Malam ini Arthadirga tampak segar dengan santai duduk di sampingku dengan sahabat kesayangannya. Iya sahabat kesayangannya ya rokok itu. Hmm... bukan aku!!!

"GAAA.. GAAA..." sahutku penuh semangat memanggilnya.

Aku menoleh kearahnya lalu menghadapkan badanku kearahnya.

"Hmmm..." Jawabnya simpel.
"GAA... AKU SADAR, AKU PAHAM SEKARANG" ucapku penuh antusian untuk bercerita. setelah membantuku memasang colokan dan merapikan meja lalu dia kembali duduk santai.
"hmm.. apaan le" muka Arthadirga begitu flat menatapku.
"Kamu ajak aku nonton, gak sengaja makan nasi uduk disana, gak sengaja pulang lewat bangjo yang deket sunmor. Tanpa sadar aku baru ngeh kamu nyembuhin lukaku ya diem-diem"

Dia tersenyum langsung menghindar dari tatapanku. Lalu tersenyum sungguh manis. Sedikit menjentikan jari membuang abu rokok ke asbak didekatnya.

"maksud ee gimana le" jawabnya pura-pura gak tahu.
"Yang kita lewatin kemarin itu lho Ga!!! Aku berpikir kalo akan jadi kenangan burukku karena ada kenangan burukku sama mantanku di sana. Sekarang kayak bersih gitu aja, kamu sapuin yaak. Aneh aku baru sadar. Kayak semua terhubung gitu aja sama kamu Gaaa..." Ceritaku penuh rasa syukur.
"AKHIRNYA PINTER" jawabnya singkat.
"haaa??"
"Wis ndang garap kui garapanmu!!! Jok lali update mbe clientmu..." Arthadirga mengalihkan pembicaraan.

FIX YOU "Misi Menyebalkan 7 Hari" (NOVEL BERGAMBAR) | •revisi•Where stories live. Discover now