06 PERTEMUAN PERTAMA

122 5 0
                                    

Sampailah aku di stasiun Yogyakarta. Mantan pacarku sudah standby di depan gerbang. Mungkin bagi sebagian orang diluar sana sangat jarang setelah putus masih berkomunikasi dengan baik. Yah.. entah aku atau dia mungkin sedang bertahan. Aku tak tau harus mempercayainya lagi atau tidak untuk memperbaiki kisah kami sebelumnya. Ini bukan tentang orang ketiga atau mungkin lainnya. Inilah aku yang meminta diri sendiri untuk intropeksi diri karena aku sadar betul aku seorang yang cuek ketika dengan kesibukanku yang luar biasa ini. Aku tidak tega juga dengannya. Apalagi sebelumnya kami Long Distance Relationship (LDR).

Nah hubungan kami berdua saat ini sekarang bisa dibilang masih dimasa hubungan tanpa status. Anak gaul bilang HTS gitu. Aku masih berharap dia memperbaiki diri dan aku pun begitu.

Aku akan menceritakan sekelumit aku dan dia. Entah dia selalu menunggu kedatanganku setiap aku pulang ke kota asalku atau tidak. Ya hanya itu kami bertemu ketika aku pulang ke kota kelahiranku saja. Dulu mungkin aku pernah berharap dia akan menemuiku ke Jakarta ketika aku masih menjadi seorang desain grafis di stasiun TV. Hingga aku berganti profesi pun di kota lain dan masih wilayah Jabodetabek nyatanya aku masih tetap sama menunggunya. Tapi mungkin itu harapan-harapan yang tidak pernah terjadi selama aku masih berjalan bersama dengannya. Tapi aku memang tipikal orang yang sangat jarang meminta ini itu. Namun aku selalu mengingat setiap detail ucapan dan harapannya. Komunikasi beberapa bulan lalu pun sedikit berkurang aku menyadari hal itu, aku bisa dibilang seorang yang cuek ketika kerjaanku menumpuk, harus perjalanan dinas, mendadak harus keluar kota dan lainnya. Aku sadar jarang peduli dengannya karena kesibukanku. Terlebih lagi aku pun jarang peduli dengan diriku sendiri untuk membuat reward diri sendiripun aku tak memiliki waktu. Permasalahanku selalu soal waktu, meski aku selalu menghargai hal itu.

Entah pula kebiasaanku sejak berpacaran dengannya pun aku memang sangat jarang meminta dia untuk menjemput. Dia selalu berinisiatif sendiri. Jujur aku seorang yang selalu sungkan dan tak ingin merepotkan. Selagi bisa sendiri aku akan melakukannya sendiri. Jika memang tidak bisa barulah aku akan selalu meminta tolong pada siapapun. Nah aku terbiasa memiliki schedule ketika mudik membagikan waktu untuk keluarga dan sahabat-sahabatku. Pernah suatu ketika aku memberikan pesan padanya 'siang nanti aku ke rumah sohibku ya, khawatir kamu kecelek ngono kalo aku gak ada di rumah'. Ehh baru juga chat dia 15 menit kemudian dia sudah ada di depan rumah berniat mengantarkanku. Akunya bengong muka bantal belum mandi. Itulah kurang lebih sekelumit kisahku dengannya.

Lanjut ke perjalanan Jakarta - Yogyakarta.

Tanganku dengan santai melambai ke arah Dilan. Aku tak memperlihatkan wajah lelahku. Dia tersenyum ke arahku. Aku jujur sungkan untuk meminta tolong padanya mengantarkan ke tempat pelatihanku yang memang masih sekitaran Jogja. Jarak dari stasiun ke tempat pelatihan kurang lebih 15 km. Apalagi aku baru sampai Jogja sangat larut.

Perutku sudah berontak pula, hari ini aku baru menyempatkan makan sekali itupun di kereta tadi sore.

"Kita makan dulu yuk." pintaku.

"Kamu pengen makan apa?"

"Apa aja deh, kalo kamu biasa jam segini makan dimana mah hayuk dah. Burjo atau apa juga boleh." Sadar diri sekarang sudah pukul 22.00 WIB. Gak mungkin juga aku minta yang ribet-ribet. Toh yang penting bisa makan dengan porsi besar dan kenyang.

Motor CB 100 melaju. Dengan suara yang khas. Orang seketika akan reflek melihat motor itu memang saat ini sedang hits semenjak Film Dilan di bioskop tahun ini. Suasana kota Jogja damai malam ini, itulah yang selalu ku rindukan dari kota ini.

Kami melewati gang-gang kecil untuk ke kedai makan tersebut. Sampailah di kedai makan. Ada beberapa temannya yang masih nongkrong disana. Aku mencoba menyapa mereka.Ini pertama kalinya aku bertemu dengan teman-temannya. Bersyukurnya lagi mereka memang welcome denganku. Aku cukup mudah larut dalam percakapan. Di situ kami semua makan dan ngobrol bersama.

FIX YOU "Misi Menyebalkan 7 Hari" (NOVEL BERGAMBAR) | •revisi•Where stories live. Discover now