04 STASIUN GONDANGDIA

132 5 0
                                    

Estimasi Perjalanan untuk ke stasiun Pasarsenen memakan waktu 2 jam dari tempat tinggalku. Aku sudah berlari dari sekolah ke kontrakan dan keringat sudah bercucuran seperti air terjun. Beruntungnya ketika ingin menaiki KRL dari stasiun Cilebut aku tak perlu menunggu karena sudah ada dijalur rel tepat dihadapanku. Aku sudah tidak peduli ini kereta menuju stasiun Jakarta Kota atau Jatinegara. Entah harus transit juga tidak apa-apa. Aku juga tidak peduli harus berdiri tanpa mendapatkan tempat duduk karena pikiranku hanya soal waktu. Hanya jarum jam yang selalu ku tengok setiap menit setiap detik.

KRL mulai melaju. Keringat reflek ku usap oleh lengan tangan kiriku. Aku berdiri mencari terpaan kipas di tengah gerbong tidak peduli dengan koper biruku di sudut dekat pintu. Yah setidaknya masih terlihat oleh pandangan mataku dan masih bisa ku jangkau koper biru kesayangan itu.

Kecemasan kembali terjadi tiba-tiba KRL berhenti sejenak pergantian jalur dengan KRL yang lain. Semakin cemas kurasakan. Tanpa pikir panjang lagi-lagi aku meminta tolong temanku yang bekerja di KRL. Chat Whatsapp dimulai dengan temanku Roki.

Aku: Ki, gua bingung nih. Gua uda sampe stasiun Depok. Tapi gua jam 1 harus uda nyampe di Stasiun Pasarsenen. Waktu gua cukup kagak yak? Sekarang uda jam 11?

Roki: Lu naik yang arah mana gua cek le

Aku: Gak tau ki, gua asal naik tadi yg gua tau ini arah Jakarta aja gitu. Gua sekarang posisi di Stasiun UI posisi bentar lagi Univ Pancasila

Roki: Owh lu itu naik arah Jatinegara yakk? Gini le ini memang agak bakalan terhambat karena lagi ada perbaikan. Tapi gua bantu arahin nih

Aku: Lu dimana sih ki?

Roki: Gua di kantor. Lee focus lee! Ada 2 nih pilihan cuma saran gua nanti lu turun stasiun Manggarai. Lu transit nih ke Jalur 2. nah nanti akan ada yg ke arah stasiun Gondangdia. Oke, selanjutnya lu nanti naik itu aja InsyaAllah aman.

Ujar Roki temen sekelas aku jaman SD dengan sabar ngarahin aku. Yah aku slalu berdialog dengan logat sesuai lingkaran pertemananku. Hanya saja juga kadang sering kepleset bahasanya. Kadang lidah rasa Jakarta, Magelang, dan Bogor bersatu.

Sembari nenangin diri. Aku mulai minggir mendekati koper. Aku ikuti arahan Roki. Turun di stasiun Manggarai disini banyak jalur hingga aku sempat kebingungan karena ternyata di hadapanku ada 2 kereta yang akan ke arah stasiun Gondangdia. Galau hebat karena dari 2 itu aku tidak tau mana yang akan jalan lebih dulu. Waktu terbatas guys!

Aku: Rokiiiiiii!! Tolong gua lagi ada 2 KRL yang menuju gondangdia. Gua pilih jalur 2 ato 5? Mana yang duluan?

Roki: 2...BURU KE JALUR 2!

Keberuntungan kembali datang. Aku berlari tergopoh-gopoh membawa koper melewati rel demi rel. Tak perduli keringat sudah bercucuran. Aku terselamatkan.

Sampailah di stasiun Gondangdia. Perjalanan belum berakhir guys! Aku turun dari KRL sembari merenggangkan tubuh kecilku ini untuk kuat mengangkat koper kembali untuk menuruni anak tangga. Setengah anak tangga aku lewati uda ngos-ngosan. Efek tenaga uda habis. Tanganku uda merah semua. Kulitku uda pucat penuh keringat.

Tiba-tiba dari belakang ada pria muda seperti anak kuliahan datang membantuku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tiba-tiba dari belakang ada pria muda seperti anak kuliahan datang membantuku.

"Mbak tak bantuin bawa koper yah." Posturnya pria ini sedikit tinggi dan berisi, kulitnya sawo matang dengan senyum yang tipis. Dia melepaskan headset lalu menaruhnya di samping tas ransel miliknya. Dia bergegas mengangkat koperku menuruni tangga.

Entah aku percaya saja. Gak negative thinking sama sekali dengan pria tersebut. Aku belum sempat menanyakan namapun. Hanya ucapan terima kasih yang bisa ku ucapkan dan menanyakan dia mau kemana.

"Mbak ku bawakan sampe sini yaa... Mbaknya hati-hati dijalan."

"Makasi banyak ya, kamu tujuan mau kemana?"

"Mo ke kampus. Ini hari pertama aku kuliah mbak di Jakarta sekalian mondok. Tapi saya mau nunggu adzan dulu jadi mau ke mushola saja dekat sini. Mbaknya hati-hati"

"Wah moga diberi kelancaran yah. Aku doakan sukses nantinya"

Akupun pamitan dengan pria itu dan berlalu melanjutkan perjalanan menuju Stasiun Pasarsenen.

______________________________________________

Cek Instagram agar tak ketinggalan updatenya yah di Mellysarosa. Buat kalian yang penasaran FIX YOU versi bergambar ada di Instagramku oke guys! Owh iya sesuai janjiku setelah karyaku selesai hingga ending di Wattpad. Aku akan adakan GIVEAWAY. Terima kasih yang telah follow, vote, comment and share itu merupakan support buatku semakin semangat terus berkarya. Terima kasih yang telah membaca, memberikan pesan kesan dan mengikuti karyaku. Aku sayang kalian. Semoga kisah ini menjadi rasa syukurku dan teman-teman bisa mengambil pesan serta hikmah pencapaian perjalanan dalam hidup.

FIX YOU "Misi Menyebalkan 7 Hari" (NOVEL BERGAMBAR) | •revisi•Where stories live. Discover now