Dean mengernyit heran sambil terus menatap Mike yang berjalan ke arah belakang kedai dan saat Mike sudah tak terlihat lagi di pandangan nya, Dean menggidikan bahunya acuh.

Namun satu hal yang dapat di rasakan oleh Dean setelah bahunya di tepuk sebanyak dua kali oleh Mike, yaitu perasaan lega dan ringan seolah-olah Mike baru saja mengambil beban yang berada di bahu Dean selama ini.

Sreekk!

Mike menggeser pintu kaca agar dirinya dapat menapakan kaki keluar dari dalam kedai dan menikmati langit biru tanpa awan serta jangan lupakan angin hangat yang meniup lembut, membelai halus di pipi nya.

Mike menghirup udara segar cukup lama sebelum mendudukan dirinya di sebuah kursi panjang yang berada tak jauh dari dirinya. Selagi menikmati angin hangat, sebuah bayangan hitam muncul tepat di kursi yang berada di sebelah dirinya.

"....Bagaimana keadaanmu?"Ucap Mike setelah keadaan hening yang cukup lama di antara keduanya. Sang adik tersenyum dan ikut memandang ke atas langit biru seperti sang kakak.

"Aku baik-baik saja Tuan"Ucap Susan sambil tersenyum hangat dan setelahnya keduanya lagi-lagi diam dilanda keheningan dengan kepala yang sibuk memikirkan sesuatu.

Jika boleh Jujur, Hati Mike terasa sakit setiap kali Susan menanggil dirinya dengan Embel-embel Tuan dan bukan nya Kakak. Selain merasa sakt hati, dia juga merasa bersalah karena telah membuat Susan memanggil dirinya Tuan. Semua yang terjadi berawal dari dirinya yang egois.

"...Apa rencana mu selanjutnya"Ucap Mike sambil menatap ke arah pohon yang terdapat dua burung di dahan pohon nya.

"Membuat Hati kecil berbicara"Ucap Susan dan hanya di angguki paham oleh Mike setelahnya Mike berdiri dari duduk nya, bermaksud untuk masuk kembali ke dalam kedai. Sebelum masuk, dia sempat berhenti dan mengatakan beberapa kata.

"Mulai sekarang..belajarlah untuk memanggil ku Hyung"Ucap Mike tanpa berbalik dan menatap ke depan nya dengan lurus. Kemudian Mike Berjalan meninggalkan Susan yang menatap nya dengan senyum sendu.









.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kau siap?"Tanya Willy sambil memegang kedua bahu Felix yang hendak pergi menuju ke suatu tempat yang biasanya banyak pasangan datangi namun sebelum itu dia akan di antarkan oleh Mike ke dorm Skz terlebih dahulu.

"Eum!"Ucap Felix/Bokkie sambil menganggukan kepala nya lucu serta jangan lupakan tangan nya yang mengepal seolah-olah memberi isyarat "Berjuang!".

Setelah mendapat jawaban dari si kecil, Willy memegang tangan kanan  Felix menggunakan tangan kiri nya sedangkan tangan kanan nya sibuk menutup kedua mata si kecil. Felix yang bingung hanya menutup matanya dan mengernyitkan dahi nya heran.

Tak lama kemudian Willy menyingkirkan kedua tangan nya dari tangan Felix dan tersenyum hangat kala Felix memandangnya dengan pandangan penuh tanya. Willy mengusak rambut Felix sekilas sebelum berjalan menaiki anak tangga menuju ke kamar nya.

Tin!Tin!

Mike menekan klakson sebanyak dua kali bermaksud bertanya pakah orang yang akan dia hantar telah siap atau belum. Felix/Bokkie yang mendengar suara klakson segera berlari ke arah mobil Mike dengan terburu-buru.

Clak! Bam!

"Ayo Hyung!"Teriak Felix/Bokkie semangat sambil menunjukan jari telunjuk nya ke depan. Mike terkekeh geli dan menatap Si kecil dengan gemas.

[✔️]LEVANTER;Lee FelixWhere stories live. Discover now