53

1K 170 32
                                    

Maaf kalo ada TYPO

Jangan lupa Voments
|
|
|
|
| Happy Birthday Stay!
|
|
|
|
|
|

Karena kunjung tak mendapat jawaban yang pasti akan pertanyaan yang dia keluarkan tadi,'Felix' yang baru sadar langsung menoleh ke kanan dan kirinya dengan gelisah. Dirinya berfikir bahwa telah di culik dan kembali di bawa ke sebuah laboratorium yang dulu pernah di gunakan untuk menjadikan dirinya sebagai salah satu bahan eksperimen.

Bagaiman dia tak berfikir seperti itu, pasalnya saat membuka mata saja, dirinya menemui bahwa dia tengah di infus dan berada di dalam ruangan yang gelap gulita. Kini, Perasaan takut dan cemas yang berlebih membuat 'Felix' akhirnya menangis dan tanpa sadar membangunkan beberapa orang yang tergelatak bersama dirinya di dalam ruang tersebut.

"Huaaaaaaa!...Ung!...Mon Ung!Huaaaaaa"Tangis 'Felix' dan seketika membuat beberapa orang bangun karena terkejut.

"Felix!"Teriak beberapa orang dan langsung belari menghambur ke arah Felix yang masih berada di atas ranjang. Bukan nya berhenti menangis, 'Felix' semakin kejar menangis bahkan sambil meraung-raung karena ketakutan.

"Huaaaaaaa...Ampun....Xuxi janjhi thak akhan nathal lathi!"Teriak 'Felix' Di sela raungan tidak jelas serta tetesan demi tetesan air mata yang dia keluarkan dan jangan lupakan badan nya yang bergetar hebat itu.

"Panggil dokter!"Teriak Woojin dengan air mata yang sudah tak tahan untuk keluar dan di angguki oleh Hyunjin yang langsung bergegas keluar dari kamar untuk memanggil dokter.

"Lix..Lixie!"Teriak Jisung berusaha meraih tangan 'Felix' yang terus menangkup wajah nya seolah tak ingin melihat siapa pun yang berada di depan nya.

Jeongin memerhatikan 'Felix' yang seperti itu tak tahan lagi untuk tak menangis. Kemudian Jeongin yang sadar bahwa lampu kamar tersebut belum di hidupkan, dengan segara berlari ke arah saklar dan menghidupkan lampu tersebut

Tak!

Setelah lampu Hidup, Woojin berhasil menahan kedua tangan 'Felix' yang dari tadi memberontak dan menutupi wajah nya serta jangan lupakan raungan yang terdengar jelas seperti mengusir seseorang, seolah dirinya takut bertemu seseorang yang sudah menyakitinya begitu dalam. Tetes demi tetes darah pun tanpa sadar keluar dari tangan 'Felix' yang di infus dan tengah Woojin cengkram.

"Hey..Hey..ini kami"Ucap Woojin dengan derai air mata sambil menatap 'Felix' yang menunduk mengalihkan pandangan nya daru Woojin, dengan tatapan penyesalan yang begitu kentara.

Merasa kenal dengan suara ini 'Felix' mendongak dengan wajah yang sudah di penuhi bekas air mata yang masih mengalir dengan begitu deras nya. Wajah seperti ini entah kenapa sangat menyakitkan bagi Woojin. Ralat, bukan hanya Woojin. Chan yang berada di situpun merasakan sakit yang begitu dalam.

Kalian tak salah lihat, itu benar-benar Chan. Dari saat mereka mendapat kabar bahwa Felix kecelakaan, Chan tak pernah sedikit pun beranjak pergi dari rumah sakit meskipun sudah beberapa kali di usir oleh Woojin dan yang lain. Chan masih teguh dengan tekad nya dan mengabaikan ucapan beberapa orang yang menyuruh nya pergi.

"Ujin..Ung?"Ucap 'Felix' Pelan dengan air mata yang masih mengalir degan begitu deras nya.

"I-iya ini aku"Ucap Woojin sambil menyeka air mata yang membanjiri pipi nya. 'Felix' dengan sigap memeluk Woojin dan kembali menangis.

"Athu dimana...hiks"Ucap 'Felix' di sela tangis nya. Woojin tak menjawab dan malah melirik kebeberapa orang yang berada di sebalah kanan dan kirinya seperti tengah bertelepati.

[✔️]LEVANTER;Lee FelixWhere stories live. Discover now