35. END

36 6 3
                                    

Vote
Vote
Vote

Happy reading 😘

"Jadi seperti itu ceritanya?" Tanya Ariana pada Justin.

"Ya, dan sungguh aku sangat bodoh tidak pernah mau mendengar cerita dari mom, aku selalu mengelaknya saat mom ingin memberitahu padaku." Sesal Justin.

Ariana tersenyum dan tangannya mengusap punggung tangan Justin membuat Justin melihat kearah Ariana.

"Itu sudah berlalu, jadi lupakan saja."

Justin merasa tenang sekarang saat melihat senyum Ariana. Justin bersyukur masih bisa melihat Ariana didepannya saat ini dan tersenyum padanya. Justin masih merasakan takut saat kejadian waktu itu melihat Ariana yang kritis di rumah sakit tak sadarkan diri.

Dan kini ia sangat bahagia, keadaan mereka semakin membaik dan tak ada lagi kata-kata atau tatapan tajam yang ditujukan Justin pada Ariana. Dan malah Ariana kini selalu diperlakukan terbaik oleh Justin dan keluarganya.

Kini Ariana tinggal bersama Justin dan keluarganya. Justin tidak ingin ada yang melukai Ariananya lagi. Dan ibu tiri beserta Nadine, Ariana sudah tidak tahu kabar mereka semenjak Ariana keluar dari rumah sakit. Terakhir yang ia tahu mereka pindah keluar kota dan rumahnya sudah dijual oleh ibu tirinya, Ariana merasa kecewa saat tahu rumah peninggalan ayahnya telah dijual begitu saja. Tapi Justin dan keluarganya selalu menyemangati dan memberi kebahagiaan pada dirinya membuat ia mengiklaskan apa yang sudah terjadi.

Justin membawa tubuh Ariana kedalam dekapannya. Angin malam membuat keadaan menjadi dingin tetapi mereka tetap memancarkan kebahagiaan.
Taman yang mereka sedang mengunjungi tampak tidak terlalu ramai, padahal ini malam Minggu. Mungkin karena cuacanya sedang dingin, jadi pada enggan orang-orang datang ke taman.

Justin melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 10 malam.

"Kita pulang?" Tanya Justin.

Ariana lalu melepaskan pelukannya dan menatap Justin.

"Iya, lagian juga anginnya semakin kencang. Mungkin hujan akan segera turun." Ucap Ariana sambil melihat keatas.

"Ayok, ini sudah mau larut malam, besok kita harus fitting baju." Ucap Justin tersenyum sambil menarik tangan Ariana lembut.

Ya, mereka memutuskan akan menikah Minggu depan.
Justin melamar Ariana saat mereka sudah pulang dari rumah sakit, tidak ada keromantisan saat Justin melamarnya. Justin hanya mengucapkan

Marry me?

Awalnya Ariana terkejut dan masih membayangkan ini mimpi karena Ariana Masih tidak tau bagaimana perasaan Justin pada dirinya. Ariana hanya takut jika Justin menikahinya karena merasa kasihan dan rasa bersalah.

Tetapi akhirnya Justin membuat Ariana percaya jika Justin menikahinya bukan karena yang ada dipikiran Ariana. Melainkan memang sejak dulu Justin sudah menyukai Ariana saat sebelum Ariana mengenal Justin.

Dulu mungkin benci lebih mendominasi kedirinya dibanding rasa cintanya. Kini obsesi ingin memiliki Ariana sepenuhnya ada dalam diri Justin.

Mom patt sangat senang saat tau jika Ariana menerima lamaran Justin. Ini yang di impikannya waktu saat ia melihat Ariana datang kerumahnya. Wanita yang sangat cocok bersanding dengan Justin.

"Kenapa kau selalu memberitahu ku mendadak?" Ucap Ariana kesal saat tau besok akan fitting gaun pengantinnya.

"Hanya ingin memberi kejutan,"

"Ini bukan kejutannya namanya," ucap Ariana masih kesal.

"Baiklah aku minta maaf, sudah ya jangan memajukan bibirmu lagi. Itu membuatku ingin menciumimu disini," goda Justin.

"Ishh.. dasar mesum." Ucap Ariana sambil memukul pelan pundak Justin.

"Tetapi kau sukakan?" Tanya Justin menggoda Ariana yang kini pipinya sudah memerah seperti tomat.

"Tidak."

"Iya."

"Tidak."

"Iya."

"Tidak Justin!!"

"Bohong,"

Ck

"Terserah, yang penting aku tidak."

"Buktinya saat aku menciumu kau selalu tidak mengelak dan Tidak berusaha untuk menghentikannya," ucap Justin tersenyum devil.

Sial

Kini pipi Ariana semakin memerah. Ariana segera memalikankan wajahnya kearah lain tidak ingin Justin mengetahui pipinya yang kini merah seperti tomat.

"Memerah huh,"  ucap Justin berbisik ditelinga Ariana.

"DASAR PRIA MESUM KAU JUSTIN!!" Teriak Ariana. Dan tersadar baru saja Ariana teriak ia menutup mulutnya dan melihat disekelilingnya dan untung saja tidak ada siapa pun yang ada disini.

"Tidak ada orang disini, kau tidak ingin kucium?" Tanya Justin masih menggoda Ariana.

"STOP! Jangan berucap apa pun lagi. Kau pria mesum." Unjuk Ariana pada Justin.

"Hei, yang kau maksud pria mesum ini akan menjadi suami mu satu Minggu lagi." Bela Justin.

"Ishh.. sudahlah aku ingin pulang," setalah mengucapkan itu Ariana langsung berlalu dari hadapannya Justin.

Justin mengejar Ariana dan langsung mengangkat Ariana dan menggendongnya ala bridal style ( gini bukan si tulisannya ).

"AAAAA.. kau mengejutkan saja Justin." Tangan Ariana melingkari keleher Justin secara spontan.

"Diamlah, kau berisik." Ucap Justin sambil berjalan.

"Dasar,"

Seperti itulah hubungan mereka. Dan mereka berharap akan selalu bersama dan kebahagiaan akan selalu menghampirinya.


END



Sudah ya, sampai sini dulu. Makasih sudah setia membaca cerita ini dari awal. Mohon maaf jika ada kata yang kurang dan sulit dipahami karena saya masih banyak belajar.

Aku banyak-banyak terimakasih pada kalian semua yang baca cerita ini. Dan semoga kalian selalu sehat selalu dan kebahagiaan selalu menyertai kalian semua😘 amin.

Ada yg mau tambahan ekstrapart mungkin?

Tapi aku gk janji, kita liat aja banyak gak yang komen minta ekstrapart..

Ok..

Sampai ketemu di cerita yang satu lagi. .

Yok mampir cerita ke2 aku yg tak kalah serunya.

Bye


(

26082020)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SORRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang