7

234 45 0
                                    

Aku mau bilang kalau part ini terpanjang antara part yang lain.
Sebelum baca silahkan vote terlebih dahulu ya😊
.
.
.

Happy reading
Belum di edit

_____0o_____

Ariana duduk di halte dengan kepala yang menunduk. Sudah 4 jam Ariana menunggu Justin yang tak kunjung datang.

Hujan yang tadinya reda, sekarang sudah kembali deras lagi. Langit menghitam bertanda sekarang sudah malam. Lebih tepatnya jam 9 malam. Dan Ariana masih betah menunggu Justin yang katanya ingin mengantarkannya pulang. Tapi sampai saat ini masih belum terlihat juga batang hidungnya.

Ariana berfikir kalau Justin hanya membohonginya. Baru saja tadi Ariana sangat bergembira sekali karena Justin ingin mengantarkannya. Tapi sekarang apa.
Iblis tetaplah iblis.
Mana mungkin Justin yang selalu jahat padanya tiba-tiba berbaik hati ingin mengantarkannya.

Ariana tersenyum sengit. Betapa bodoh dirinya yang langsung saja percaya apa kata-kata Justin. Bahkan ia sangat gembira sekali. Apa yang diharapkanya dari Justin. Seorang Justin Bieber tetaplah Justin Bieber.

Ariana bangun dari duduknya. Melihat kekanan dan kekiri. Tampaknya kendaraan yang berada di jalanan ini sudah mulai merenggang. Tidak sebanyak kendaraan yang tadi sore sangat ramai. Bagaimana tidak hujan sederas ini orang sangat malas untuk keluar rumah. Lebih baik tidur diranjang dan dibaluti selimut yang hangat. Sedangkan Ariana masih termenung di halte yang tidak ada siapapun di halte tersebut.

Ariana kini tengah dilanda kebingungan. Dia bingung karena dia akan pulang naik apa. Bahkan taksi satupun tidak ada yang melintas dihadapannya. Dan, hujan makin deras saja. Bagaimana caranya bisa pulang.

"Terpaksa aku harus berjalan kaki. " Ucap Ariana pasrah.

Ariana berlari menerobos derasnya air hujan. Tak perduli jika dirinya kebahasahan. Biarkan saja dia nanti sakit. Itu lebih baik agar dia tidak masuk kampus dulu dan tidak bertemu sosok iblis yang sudah membuatnya kecewa. Justin.

_____0o_____

Di lain tempat Justin baru saja sampai dirumah dengan wajah lesuhnya. Dia lelah habis menjemput mom patt dari bandara dan langsung diajak dirinya untuk menemani ke mall. Apakah mom patt tidak lelah dari Singapore yang habis kerja itu. Pikir Justin.

Mom patt memang selalu pergi ke luar kota ataupun keluar negri yang harus mengurus pekerjaannya. Walaupun ibunya jarang pulang kerumah, itu tidak membuat Justin kecewa pada mom patt. Justin mengerti akan sosok ibunya yang giat bekerja untuk menafkahi dirinya dan adiknya. Semenjak ayahnya telah tiada, ibu Justin harus menggantikan sosok ayahnya untuk mengurusi perusahaannya di luar negri maupun dalam negri. Justin tahu, seharusnya dirinya yang harus menggantikan ayahnya untuk mengurusi perusahaan itu. Tetapi mom patt bilang tidak dengan sekarang karena Justin harus tetap melanjutkan pendidikannya di kampus sampai dengan lulus.
Mom patt juga memberikan kebebasan pada Justin sebelum Justin berkutik dengan pekerjaanya. Apalagi sifat Justin yang cuek dan dingin pada setiap orang. Mom patt kadang berpikir bagaimana Justin bisa mendapatkan pendamping jika sifatnya bertolak belakang. Mom patt juga mempunyai alasan memberikan Justin kebebasan agar Justin bisa mencari seorang gadis dan berkencan. Kalau Justin sudah mempunyai kekasih itu akan lebih mudah dan melanjutkan hubungan mereka ke tahap selanjutnya sebuah pernikahan. 

Dan itu membuat mom patt tidak merasa kawatir lagi jika Justin bekerja dengan sangat sibuknya, asal Justin sudah menyandang sebagai suami.

Tapi itu semua hanya khayalan mom patt saja. Karena dari dulu sampai sekarang Justin belum juga menemukan pendampingnya. Dan itu membuat mom patt kawatir. Bagaimana jika Justin sudah menjadi CEO di perusahaan BIEBER'S COMPANY dan belum mendapatkan pendampingnya. Dengan sifat cuek dan dingin di tambah kesibukan bekerjanya, itu akan membuat Justin menjadi sulit untuk menemukan pendampingnya. Mom patt kadang sangat ingin sekali Justin membawa seorang gadis kerumahnya. Jangankan membawa gadis kerumahnya. Melihat Justin jalan dengan wanita juga tidak pernah mom patt melihatnya.
Itu alasan mom patt untuk memberikan Justin kebebasan dan menikmati masa mudanya, sebelum Justin bekerja dan menjadi seorang yang sibuk.
.
.
.

SORRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang