Sialan. Jangan suruh aku melakukan itu.

Hera terdiam sesaat. Bagaimana bisa seorang pria yang berumur tiga puluh tahun tidak bisa memasang dasinya sendiri? Bahkan anak sekolah dasar saja bisa memakainya sendiri.

"Hei! Kau masih di sana?" tanya Taehyung sambil menjentikkan jarinya di depan wajah Hera.

Sadar dari lamunannya Hera pun mengerjapkan mata beberapa kali.

"Kenapa tidak kau pakai saja sendiri?" tanya Hera kesal. Ia tak mau berdiri terlalu dekat dengan Taehyung. Kalian tahu saja kalau pria itu sedikit gila.

"Kalau bisa, sudah dari tadi dasi ini terpasang di leherku!" ujar Taehyung lalu melempar dasinya tepat ke wajah Hera.

Sialan pria tua ini. Kalau bukan pemilik rumah pasti sudah aku bunuh kau! Kata Hera mendumel dalam hati.

"Jangan berbicara dalam hati. Aku tidak bisa mendengarnya. Kalau ingin marah bicaralah melalui suara agar aku tahu kau berbicara apa!" ujar Taehyung.

Pria ini bodoh atau memang sengaja bodoh?

"Si-siapa yang marah!" elak Hera tergagap.

"Membungkuklah sedikit. Kau sangat tinggi!" pinta Hera, lalu Taehyung mematuhinya. Hingga wajah mereka sejajar.

Hera yang tengah fokus memakaikan dasi malah salah tingkah karena Taehyung. Tatapan yang tak lepas sedikit pun menatap matanya membuat Hera tidak bisa melakukan apa-apa.

"Kenapa kau sangat gugup?" tanya Taehyung menyeringai sambil melipat tangannya di dada.

Tanyakan itu pada dirimu sendiri dasar pria sialan.

"Pejamkan matamu. Aku sangat risih saat kau menatapku seperti itu." ujar Hera, mengalihkan pandangannnya.

Taehyung terkekeh, lalu menepuk pelan kepala Hera.

"Baiklah-baiklah. Kau sangat sensitif sekali Nona." ujar Taehyung lalu sedetik kemudian memejamkan matanya.

"Kau mau ke mana?" tanya Hera fokus memasang dasi.

"Mau ikut?" ajak Taehyung.

"Huh?" tumben sekali Taehyung mau mengajaknya pergi. Biasanya ia malah menyuruh Hera mengurung diri di kamar sepanjang hari jika ia tidak di rumah.

"Aku tanya, Kau mau ikut denganku?" ulang Taehyung, matanya masih menutup.

"Boleh?"

"Aku sudah mengajakmu. Tentu saja boleh." ujar Taehyung terkekeh.

"Baiklah aku akan ikut," kata Hera. "Sekarang bukalah matamu, aku sudah selesai memakaikannya." sambung Hera tersenyum bangga.

Taehyung pun membuka matanya, lalu melihat dirinya dikaca sambil tersenyum ia berkata "Kau sudah cocok untuk menjadi istriku." ujarnya mengangguk.

Oh, tidak lagi.

Perkataan Taehyung terus saja membuat ia salah tingkah. Bisa-bisa ia mati di sini karena serangan jantung.

"Kau orang tua asuhku. Tidak mungkin aku menjadi seorang istri bagimu!" kesal Hera, sambil menatap tajam pada Taehyung.

Mendengar perkataan dari Hera, Taehyung pun sedikit tergelak. Kembali berdiri di depan Hera, ia menyilangkan tangan di depan dada. Lalu memiringkan kepalanya dan berkata,

"Kenapa tidak? Aku bisa saja mengganti surat perjanjiannya dan mengubah statusmu dari anak asuh menjadi istriku. Kau ingin tahu satu rahasia?" Taehyung mendekatkan kepalanya pada telinga Hera. Membuat Hera susah payah menelan ludahnya.

ELEGITahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon