(14) Pertemuan tidak terduga

2.8K 303 5
                                    

Selamat membaca

•••

"Yang mana temen lo bang? Pada ganteng semua kagak? Gue mau lepas status jomblo nih, kelamaan buat sengsara!"

Bintang sendiri langsung mengedarkan pandangan mengitari sekeliling kafe hingga netranya menangkap sekumpulan cowok di sudut ruangan. Berjarak sedikit jauh dari lemari perpustakaan yang tersedia. Kafe ini masih sama semenjak terakhir kali ia pergi membeli pesanan Gita.

Bintang langsung menarik Salsa untuk mendekati teman kuliahnya. Sebenarnya Bintang tidak rela menjadikan Salsa sebagai umpan tatapan jail para teman buayanya. Hanya saja saat di mobil tadi Salsa terus memaksa dan tidak menghiraukan kekhawatiran Bintang. Karena yang ingin gadis itu cari adalah hal ini.

Menurut Bintang sendiri sebenarnta tidak merugikan. Toh ia masih sendiri, mengajak siapa pun akan membuat citra dirinya semakin baik. Apalagi Salsa juga terlihat sangat cantik hari ini.

"Woy, si Bintang udah dateng nih. Cieh udah ada gandengan" Gara menatap Bintang dengan tatapan menggoda. Membuat lelaki itu hanya berdecak pelan. Gabe dan yang lainnya langsung tertawa. Mengingat betapa kakunya sikap teman mereka yang satu ini.

Setelah bergabung dan ikut duduk Bintang langsung di hadiahi oleh banyak pertanyaan seputar Salsa hingga membuat lelaki itu kesal sendiri. Gabe yang mengetahui Salsa hanya sepupu tidak ada berniat membantu atau ikut menjelaskan. Ia menikmati wajah kesal sahabatnya.

"Kenalin dong Bin, lo diam iya iya aja sekarang. Dulu di deketin si Gaby nolak, lo cari yang mungil cantik gini ternyata?"

Bintang berdecak malas. Tunggu, apa tadi mungil cantik? Aiby termasuk bukan? Eh?

"Namanya Salsa, sepupu gue"

Wajah teman kuliahnya langsung berbinar cerah apalagi saat mengetahui bahwa gadis yang bersama Bintang bukan pacarnya. Karena jika iya mereka akan menuruti si tukang parkir, mundur perlahan-lahan.

"Hai, nama gue Salsa. Salam kenal" sapa gadis itu riang. Sebelumnya ia sendiri ikut menikmati bagaimana Bintang di cerca banyak pertanyaan. Apalagi seputar dirinya yang bukan pacar lelaki itu.

"Hai nama abang Arkan, bisa panggil sayang atau honey juga boleh"

"Nama gue Alvin"

"Gue Bagas, Terserah kalau mau dianggap gebetan"

"Gue Samudra bisa di panggil apa aja. Yang penting jangan sayang soalnya udah ada yang punya"

"Gue Gara, temen kulkas sepupu lo. Tapi dari semuanya kayaknya lo lebih cocok sama gue deh!"

Sontak teman Bintang langsung menganiaya Gara karena ucapan lelaki itu. Bintang sendiri hanya memutar bola mata malas. Teman kuliahnya tidak ada yang benar, semua brengseknya terkadang di luar naluri manusia. Bintang jadi takut sendiri jika ada salah satu diantara mereka mendekati Salsa. Walau terkesan menyebalkan Salsa termasuk sepupu yang paling dekat dengannya dan secara tidak langsung Bintang akan menolak keras para lelaki itu mendekati adiknya.

"Udah gak usah ganjen gitu dong liatin nya biasa aja!" Ucap Gabe membuat atensi seluruh lelaki itu berpusat padanya.

Gabe nyengir.

"Sewot aja si Gabe, tau deh masih jomblo"

"Sialan"

Mereka tertawa bersama. Bernostalgia saat mereka masih satu kampus. Menceritakan apa saja yang akhirnya bisa membuat tawa. Salsa hanya diam mendengarkan sesekali ikut tertawa, atau menganggapi jika mereka memerlukan pendapatnya.

Bintang Untuk Aiby (COMPLETED)✔️Where stories live. Discover now