(10) Aiby kemana?

3K 286 0
                                    

Selamat membaca

•••

Sudah satu minggu Aiby tidak muncul di lingkungan kampus sejak hari di mana gadis itu meminta Izin karena sakit, tidak enak badan.

Geisya dan kawan- seperghibah pun bukan hanya di buat semakin khawatir namun juga takut. Takut, jika terjadi apa-apa pada gadis itu. Mengingat seminggu sejak hari pertama izin ponsel Aiby tidak dapat di hubungi.

Kelas yang sebelumnya ramai kini kembali sepi. Tidak ada gombalan receh atau sorakan ramai seperti sebelumnya. Juga mereka sama-sama merasa kehilangan. Reno yang biasanya menjaili Aiby pun kini juga tampak malas-malasan berada di kampus. Bahkan tidak jarang lelaki itu bolos kelas. Ternyata seburuk ini pengaruh Aiby yang tidak ada kabar selama satu mingggu.

"Aiby kemana sih? Awas aja kalau balik nanti gue sihir jadi marmut biar gak ilang gini" gerutu Wenda kesal. Gadis itu juga kehilangan mood belajar. Aiby yang biasanya live instagram bersamanya jadi tidak ada, membawa kesan sepi yang teramat.

"Jangan jadi marmut, kekecilan. Jadi kucing aja, biar gampang di tangkap!" ucap Rani bodoh. Yang lainnya terkekeh pelan. Mengingat jika ada Aiby pasti akan menyahut tidak terima dengan rencana sihir mereka.

"Sya, Lo gak tau lagi nih kabar Aiby?" tanya Tari pada Geisya.

Geisya menggeleng pelan. Raut sedih dan cemas jelas tertangkap oleh mereka. Geisya adalah orang yang paling dekat dengan Aiby, jadi terkadang mereka seperti di anak tirikan.

"Belum ada. Gue khawatir banget sumpah!" jawab Geisya. Gadis itu sudah berulang kali mengirim spam pesan. Namun satu pun tidak ada yang di tanggapi.

"Kayaknya Aiby sengaja nih pura-pura sakit biar gak dapet tugas maraton dari Bintang" ucap Argas, langsung mendapat pukulan keras di bahu.

"Eh setan, Aiby juga biasanya gak pernah gini. Lo makin buat kita mikir yang enggak-enggak nih!" gerutu Rani menatap Argas semakin kesal.

"Udah lah guys, sebagai teman yang menghormati privasi kita do'a-in aja moga Aiby sehat selalu" Nasehat malik. Di jawab anggukan oleh yang lainnya. Kali ini nasehat lelaki itu tidak mendapat hinaan.

"Reno jadi galau tuh, mana bolos terus lagi. Gue jadi mikir iya iya nih"

Jitakan keras mendarat di kepala Akmal. Dan pelakunya siapa lagi kalau bukan empunya.

"Iya iya apa maksud lo? Iya iya maksud lo sama maksud gue itu beda kualitas loh. Lo yang mana?!" ucap Reno terdengar ambigu.

Yang lainnya terkekeh.

"Udah deh, gak usah bahas yang aneh-aneh. Kalian itu kenapa sih kalo ngomong gak pernah jelas, selalu aja ambigu. Buat salah paham tau gak!" ketus Tari. Gadis itu dari tadi memang hanya diam, malas menanggapi karena ikut merasa khawatir pada Aiby.

"Gue jelas kok kasih kode ke lo. Tapi lo nya aja yang anggap ambigu, buat orang gak paham-paham aja!" jawab Akmal mengikuti bicara Tari namun mengubah lirik.

Sorakan untuk dua pasangan itu langsung terdengar. Tari sendiri sudah mengeram kesal, ia bukan tidak baper namun mood buruknya mendominasi diri. Belum lagi ia masih dalam kondisi PMS.

"Dasar siluman" Maki Tari kesal. Gadis itu menelungkupkan wajah pada kedua tangan. Malas menanggapi lebih jauh.

"Kenapa gak coba ke kafe nya aja? Siapa tau orang kafe dapet kabar dari Aiby" ucap Reno yang mengeluarkan ide yang sedari tadi di fikirkannya.

"Iya Astaga, kok gak kepikiran sampe sana sih?" sahut Wenda. Yang lainnya ikut mengangguk sebelum Geisya sebagai sahabat baik menanggapi.

"Gue udah periksa kesana tapi gak ada. Karyawan Aiby juga gak tau Aiby kemana. Bahkan sebelum hari rabu minggu lalu Aiby masih sempat datang ke kafe ngobrol sama mereka. Sama sepupunya juga" jelas Geisya. Saat dua hari tidak ada kabar dari Aiby, gadis itu langsung menuju kafe mencari tau apa gadis iti sudah kembali atau belum. Namun jawaban mereka tetap sama.

"Apa Aiby di Culik?" tanya Argas pada dirinya sendiri.

"Masa sih? Tapi kalau di culik gak mungkin kan WA gue dulu kalau mau ke Bandung, minta izin sakit?" ucap Geisya menanggapi. Iya masuk akal juga tanggapan gadis itu.

Yang lainnya menganggukkan kepala.

"Pak Bintang tau gak sih kalau Aiby gak ada kabar gini? Kan Aiby yang sering kan sama tuh orang?" ungakap Gibran.

"Ya tau bego! Kan dosen kelas kita, ya kali gak tau!" sahut Wenda kesal. Aneh-aneh saja pertanyaan Gibran itu.

"Lo kalo kasih hipotesa yang jelas dong. Jangan aneh-aneh gitu!" ketus Rani.

"Kan itu yang melintas di fikiran gue. Gimana sih?" Ucap Gibran membela diri.

"Udah deh, jangan ribut lagi. Kita harus tau nih Aiby ke Bandung yang sebelah mana!" Reno kali ini menengahi perdebatan itu.

"Coba tanya Bintang aja sana. Siapa tau dia ada kabar tentang Aiby!"

Keputusan final itu akhirnya di jawab angggukan oleh mereka.

📍📍📍

"Maksudnya?" Kening Bintang berkerut. Lelaki itu menatap tidak mengerti dua mahasiswa yang ada di hadapannya.

"Maksudnya kita mau tanya, Bapak tau kabar Aiby atau tidak, karena satu minggu ini dia belum ada kabar pak!"

Bintang sempat diam. Sebelum menjawab pertanyaan dua mahasiswanya itu.

"Saya kemarin sempat di kasih tau sepupu yang kebetulan teman saya. Katanya ponsel Aiby hilang dan dia masih ada urusan keluarga di Bandung"

Geisya mengela nafas lega begitu pun dengan Rani yang berada di sampingnya.

"Beneran gue sihir jadi kucing nanti kalo ketemu. Biar gampang di kurung!" gerutu Rani meluapkan kelegaan juga kekesalannya.

Bintang hanya menggelengkan kepala. Merasa seluruh teman Aiby tidak ada yang memegang prinsip waras.

"Ya sudah pak, terimakasih Infonya. Kami permisi"

Setelah kepergian dua mahasiswa teman baik Aiby itu Bintang mengela nafas berat. Bukan hanya mereka yang cemas mengenai kabar Aiby, dia pun sama. Bahkan beberapa hari lalu ia nyaris tidak bisa tidur hanya karena memikirkan gadis itu. Sebelum ia memutuskan untuk bertanya sendiri pada Gabe, kakak sepupu gadis itu.

Jawaban Gabe sebenarnya sedikit janggal. Bintang sendiri merasa tidak percaya. Bahkan sempat beberapa jam setelahnya ponsel lelaki itu juga tidak aktif. Lima jam kemudian pesan yang Bintang kirim mendapat jawaban.

'Aiby gak papa Bin. Dia di Bandung sama gue, hapenya ilang gak tau kemana kalo lo mau tanya itu. Ada acara keluarga yang gak bisa di tinggal. Gue minta izin Aiby gak masuk untuk sementara waktu'

Sedikit aneh bukan? Sementara waktu? berarti belum tau kapan mereka akan kembali pulang ke jakarta bukan? Bintang sedikit resah namun jawaban Gabe sudah berhasil menyusutkan rasa cemas itu mengingat betapa sayangnya Gabe pada Aiby.

Bintang sebenarnya mempunyai firasat yang tidak bisa di katakan baik. Ia merasa ada sesuatu yang terjadi pada gadis itu, namun tidak tau apa. Mungkin saja, ia hanya merasa rindu dengan celotehan Aiby, tawa juga kerlingan manik coklat terang milik gadis itu.

Entahlah satu minggu ini ia juga sama cemasnya dengan teman kelas Aiby. Wajah cantik juga tingkah centil serta gombalan receh itu selalu saja melintas di dalam ruang kosong kala ia menutup mata.

Ternyata Aiby sudah berhasil membuatnya jatuh terlalu dalam pada pesona yang gadis itu pancarkan. Puzzel yang sudah ada juga merupakan salah satu ketertarikan yang ingin Bintang pecahkan. Namun sudah siapkah dirinya untuk masuk lebih dalam pada kehidupan gadis itu? Mengingat larangan Gabe yang tidak main-main itu, bisakah dia berjalan diatas keyakinannya?!

Ya, untuk yang ke sekian kalinya. Semoga gadis itu dalam kondisi baik.

Semoga.

📍📍📍

Enjoy this part guys😁

Bintang Untuk Aiby (COMPLETED)✔️Where stories live. Discover now