(11) Klarifikasi tanpa kabar

Start from the beginning
                                    

"Gue minta maaf kemaren udah pergi gitu aja. Hape gue ilang kemaren, tapi udah ketemu kok. Gue minta maaf banget, udah buat kalian khawatir!" ucap Aiby menatap satu persatu teman ceweknya. Terutama Geisya yang sedari tadi hanya diam saat melihat kedatangannya. Ia merasa sahabat baiknya itu sedang dalam mode marah.

"Lo Keterlaluan tau gak By, ya kali Hape ilang gak kasih kabar. Gue kalo punya piaraan jin langsung gue suruh kutuk lo jadi batu!"

Aiby yang tadinya menatap sedih kini tergelak lagi. Gadis itu merasa terharu memiliki teman seperduli mereka.

"Emang gue malin kundang pake acara kutuk jadi batu segala?"

Mereka semua tertawa. Cukup Aiby hilang dua minggu lalu membuat mereka cemas bukan main. Kini Aiby sudah kembali, si ramai yang selalu bisa mencairkan suasana sudah ada bersama mereka setidaknya mereka sudah lega bukan main.

"Kok lo diam aja sih? Gak kangen sama gue?" tanya Aiby pada Reno yang sedari tadi hanya mengamatinya dari kejauhan.

"Lo kayak gak tau Reno aja By. Dia mau gila waktu lo kagak ada" Sahut Akmal gemas yang langsung mendapat tatapan tajam dari Reno.

"Bener begitu bang Reno?" Tanya Aiby menahan senyum.

Reno berdecak pelan.

"Enggak, gue cuman perhatiin aja kok lo jadi agak beda gini, biasanya orang yang begini besoknya mati"

Aiby melotot. Bisa-bisanya lelaki ini berkata seperti itu.

"Lo do'a in gue mati? Awas aja lo kalo gue mati duluan. Gue gak bakal biarin hidup lo tenang"

📍📍📍

Aiby mengela nafas panjang, kemudian berjalan mendekati Geisya yang diam bermain ponsel. Gadis itu bahkan sedari tadi tidak ikut tertawa. Melihat sahabatnya seperti ini Aiby merasa bersalah sekali.

"Sya, Lo marah ya sama gue?" Aiby mencoba duduk di samping gadis itu. Suasana kelas sepi, yang lainnya sudah pergi entah kemana. Hanya menyisakan Aiby yang menunggu makanan dari Angga, Geisya yang hanya diam saja dan beberapa anak kelas yang sibuk bermain game.

"Sya, jangan diam dong. Gue lebih suka kalo lo marahin gue dari pada diam gini, maaf deh kalo gue gak kasih kabar, besok lagi gue bakal ngabarin lo. Gue janji"

Geisya meletakkan ponsel diatas meja. Kemudian menatap Aiby dengan tatapan datarnya.

"Lo tau gak By, gimana khawatirnya gue sama lo. Dua minggu lo ngilang gitu aja. Gak ada yang tau bahkan orang kafe juga sama. Lo kemana aja? Bohong kalau lo ada acara keluarga By!"

Aiby meneguk ludahnya sendiri. Geisya tidak pernah menampilkan ekspresi datar itu. Ini pertama kalinya Aiby melihat sahabatnya itu sedingin ini selama kurang lebih satu tahun bersama.

"Maaf sya, tapi gue baik-baik aja kok"

Geisya menghembuskan nafas kasar.

"Lo udah disini By, gue udah tenang. Jangan pergi tanpa kabar lagi. Kita semua khawatirin lo!"

Geisya langsung meneluk Aiby. Membuat gadis bersurai coklat itu berkaca-kaca sendiri. Ia merasa sangat di sayangi, di saat banyak yang tidak perduli. Ia merasa di inginkan saat dirinya sendiri merasa tertekan. Ia sudah cukup behagia, mempunyai banyak teman yang selalu perduli bahkan buang-buang waktu untuk mau mengkhawatirkannya.

"Maafin gue sya, gue gak akan lagi kayak gitu!"

Geisya menganggukkan kepala. Menemukan Aiby dalam kondisi sebaik ini sudah cukup untuknya.

"By the way, By kemaren gue sempet tanya sama pak Bintang dan ternyata dia tau kalo lo ada urusan keluarga di bandung terus hape lo ilang!"

Geisya mengurai pelukan menatap Aiby dengan tatapan lembut seperti biasa.

"Eh? Ini seriusan?"

Aiby mengerjap lucu. Geisya gemas sendiri dengan ekspresi malu-malu dan tidak percaya Aiby.

"Iya dia bilang gitu, katanya dari temennya. Kakak sepupu lo mungkin"

Aiby tersenyum lebar. Jadi Bintang selama ini juga mengkhawatirkan nya?

"Gue sayang banget sama lo sya, Duluan ya gue mau ngapel pangeran!" kekeh Aiby mencium pipi Geisya dan berlari pergi. Meninggalkan empunya yang mendengus kesal karena di tinggalkan.

📍📍📍

Manik coklat terang milik Aiby semakin berbinar saat menemukan Bintang baru saja keluar dari ruangan kelas. Lelaki itu berjalan santai seperti biasanya. Kemeja baby blue yang di gulung hingga siku dan rambut hitam legamnya yang tersisir rapi, membuat Bintang semakin tampan saja. Padahal saat memasuki kelas tadi Aibu sudah memuji ketampanan Bintang habis-habisa.

Saat akan mendekat, Aiby melihat bintang di hampiri oleh dua mahasiswi yang berpakaian kurang bahan. Rasanya Aiby ingin mendekat, menjambak dua mahasiswi itu kemudian mengantarkannya pada penjahit, agar pakaian mereka di selesaikan pembuatannya.

Aiby semakin kesal apalagi saat satu diantara keduanya semakin merapat pada Bintang saat lelaki itu menjelaskan sesuatu. Aiby mengeram saat melihat Bintang masih tenang-tenang saja. Keenakan pasti, di pepet cabe-cabean.

Dengan mengepalkan tangan Aiby berjalan mendekat, maniknya menatap tajam dua mahasiswi yang ternyata belum menyadari keberadaannya.

Bintang yang melihat Aiby mendekat hanya menahan senyum, apalagi melihat lirikan tajam dari Aiby untuk dua wanita di hadapannya.

"Ini masih kurang Revisi sama apa pak?"

Bintang mengalihkan atensinya pada salah satu dari dua wanita itu.

"Minggu depan datang lagi ke ruangan saya, Saya masih ada urusan!" ucap Bintang. Kedua wanita tersebut semakin berbinar, mengangguk setuju kemudian berpamit pergi.

Aiby yang melihat kepergian keduanya langsung berjalan mendekat. Manik coklatnya menajam saat bersitatap dengan Bintang.

"Bapak kok iya iya aja sih di deketin mereka? Gak liat segimana kurang bahan bajunya?" ucap Aiby mencerca Bintang dengan segala kekesalannya.

Bintang menaikkan satu alisnya. Dalam hati sudah gemas sendiri dengan reaksi berlebihan yang Aiby berikan.

"Memangnya mereka kenapa? Mereka mahasiswa saya. Jadi sudah tugas saya membimbing mereka, dan lagi urusan pakaian mereka bukan urusan saya!"

Aiby berdecak pelan.

"Dasar gak peka. Ciri-ciri makhluk hidup itu peka pak, kalau begini saya jadi ragu kalau bapak bukan makhluk hidup!"

Bintang melotot. Bisa-bisanya Aiby berkata seperti itu. Dua minggu tidak ada kabar sekali bertemu bisa saja membuat Bintang kesal bukan main.

"Kadang bukan hanya kamu yang meragukan itu Aiby, saya juga merasa ragu. Bagaimana bisa kamu yang bertingkah seperti ini bisa membuat saya khawatir bukan main. Kamu manusia atau bukan?"

📍📍📍

Awas, tunggu Bintang jadi Bucin😂😂
Hi guys, enjoy this part😘😘

Bintang Untuk Aiby (COMPLETED)✔️Where stories live. Discover now