Part 39

8.5K 694 68
                                    

Permisi, ada undangan..

Dateng yaa semuanya💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dateng yaa semuanya💜






Semua media berita sedang ramai membicarakan kasus besar ini, bagaimana dengan kejinya suami serta kepala keluarga menghabisi istri dan anaknya sendiri. Tak hanya itu saja, keburukan tentang dirinya yang selama ini ditutupi menyeruak begitu saja, mulai dari kasus korupsi hingga penyelundupan barang haram yang dilakukannya kini terungkap dipermukaan. Jabatan tinggi dan harta melimpah nyatanya tak membuatnya kebal hukum, terbukti dari majelis hakim pengadilan yang menjatuhkan hukuman mati untuknya. Sia-sia sudah apa yang diraihnya selama ini, semua hancur karena kebengisannya.

Percobaan suap juga marak diberitakan ketika seorang bersaksi melihat pengacara Hoseok bernegosiasi dengan jaksa untuk meringankan hukuman kliennya. Keluarga besar Jung benar-benar merasa tercoreng akibat kelakuan salah satu pewarisnya. Sepanjang sejarah keluarga Jung, baru kali ini mereka mendapat penghinaan sebesar ini, karena putra yang dulunya sangat mereka banggakan.

Tingkahnya yang aneh dan cenderung terlihat baik-baik saja membuat penyelidik berasumsi bahwa ada masalah kejiwaan yang dialaminya, namun setelah semua tes yang dilakukan terjawab bahwa Hoseok tak terbukti gila ataupun sakit jiwa meskipun kata-kata terakhirnya terdengar 'sakit'.
"Aku tak menyesal telah membuat mereka mati."

Kyoto, Jepang. Disinilah Seokjin memulai lembaran baru dalam hidupnya bersama malaikat kecilnya, Seo Eun. Tak pernah menyangka bahwa hari-harinya akan jauh terasa lebih bahagia dari sebelumnya, ia benar-benar merasa 'hidup'. Ia memulainya dengan membuka sebuah coffee shop sederhana dengan interior yang nyaman, beberapa jenis kopi yang disediakan disana disuplai dari temannya yang seorang petani kopi sedangkan untuk makanan dan cemilan sebagian besar Seokjin yang membuatnya dibantu oleh beberapa pekerjanya.

Senin, pukul 9 pagi. Suasana masih tampak sepi dan hanya lima orang pengunjung yang datang, maklum kedai kopinya juga baru satu jam yang lalu buka. Seperti biasa, setelah mengantar Seo Eun sekolah, Seokjin akan menyibukkan dirinya disini.

Ah, pemuda itu lagi. Sudah kesekian kalinya pemuda itu datang kesini, dalam sehari ia bisa berkunjung tiga kali. Pernah sekali Seokjin mengajaknya mengobrol, diketahuinya pemuda itu berasal dari Korea dan sedang menempuh pendidikannya disini.

 Pernah sekali Seokjin mengajaknya mengobrol, diketahuinya pemuda itu berasal dari Korea dan sedang menempuh pendidikannya disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Your Last (Taekook/Vkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang