Part 2

13.5K 1.3K 31
                                    

Setelah selesai mengurus Somi, Jungkook bergegas membuka toko bunganya.


Toko bunga ini adalah peninggalan mendiang istrinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Toko bunga ini adalah peninggalan mendiang istrinya. Semasa hidup istrinya adalah pemilik toko bunga ini. Ah, Jungkook jadi teringat masa lalu ketika istrinya merengek ingin punya toko bunga.

'Hyungie, aku bosan sekali dirumah menunggumu pulang kerja. Aku ingin mengerjakan sesuatu.'

'Apa yang istriku ini inginkan, hm?'

'Toko bunga, aku ingin punya toko bunga. Jadi ketika hyungie kerja maka aku akan sibuk dengan toko bungaku."

Jungkook teringat masa itu, dimana ia rela kerja lembur sampai dini hari dan berhutang untuk mengumpulkan pundi-pundi uang demi mewujudkan keinginan istrinya. Dimana ia mengungsikan sementara istrinya kerumah ibunya agar ia bisa memberikan kejutan untuk istrinya, mengubah lantai bawah tempat tinggal mereka untuk ia jadikan toko bunga. Karena tak mungkin bagi Jungkook untuk membeli atau menyewa tempat lain, ia hanyalah karyawan biasa dengan gaji pas-pasan.

Maka ketika istrinya meninggal, ia memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya. Ia ingin fokus menjaga dua harta berharga yang istrinya tinggalkan, yaitu Somi dan toko bunga ini.

"Kringgg!"

Jungkook tersadar dari lamunannya ketika bel pintu toko berbunyi.

"Selamat datang di Toko Bunga Harapan. Ada yang bisa saya bantu?" Jungkook tersenyum menyapa pelanggan pertamanya hari ini.

Seorang pria tampan dengan pakaian mahalnya masuk dengan angkuh kedalam toko kecilnya.

"Berikan aku sebuket lily putih." Pria didepannya ini tampak tak suka berbasa-basi.

"Ah, baiklah. Aku akan menyiapkannya. Untuk kekasih Anda, ya?"

Pria didepannya hanya menatapnya tajam. Ah, Jungkook merutuki mulutnya sendiri. Inilah akibat dari sikap ramah-tamah yang dimilikinya.

"Untuk ibuku. Ia menyukai lily putih."

Pria itu menjawab tanpa mengalihkan pandangannya dari Jungkook.

"Wah, Anda anak yang baik. Semoga ibu Anda selalu bahagia."

Jungkook menyerahkan buket bunga yang telah ia siapkan ke pria didepannya.

"Ah, totalnya adalah...."

Belum sempat Jungkook menjawab pria itu memberikan beberapa lembar won kepadanya.

Jungkook terdiam. Ah, sepertinya pemuda didepannya ini tidak suka ia yang banyak bicara.

"Ambil kembaliannya."

"Eh? Tapi ini sangat banyak, Tuan."

"Tak apa. Ambil saja."

Jungkook bengong. Baru kali ini ada pelanggan seperti ini. Untuk beberapa saat onyx dan hazel mereka bertemu.

Lelaki dengan hazel dan tatapan setajam elang itu pun melangkah pergi dari tokonya. Dan disaat itulah Jungkook sadar, ia tidak mengucapkan apapun pada pelanggannya itu.

Jungkook bergegas lari keluar dan menemukan pria itu hendak memasuki mobil mewahnya.

"Tuan! Terima kasih banyak. Datang kembali, ya!" Jungkook tersenyum sampai matanya menyipit. Pria itu tidak membalas, ia hanya diam memandang Jungkook dan kemudian bergegas pergi dari tempat itu.

"Orang kaya yang aneh." Gumam Jungkook memandang kepergian pria itu.

.
.
.

Tbc

Your Last (Taekook/Vkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang