stop : i⚠

18.1K 1K 384
                                    

"apa yang kau tonton?"

mark baru saja pulang sudah di sambut dengan suara bising dari televisi yang haechan tonton. volumenya cukup tinggi hingga mark bisa mendengarnya dari luar. karena itu ia agak buru-buru masuk tadi.

"apa yang kau tonton?," tanya mark dengan nada yang lebih cepat dan terdengar khawatir.

lihat saja apa yang haechan tonton di televisi sekarang. ia menonton video cuplikan amatir kecelakaan pesawat dan beberapa penjelasan penyebab kecelakaan itu terjadi. di sana juga berisi video reka ulang bagaimana kondisi penumpang di detik-detik sebelum pesawat mengalami gangguan. sedang besok malam mereka akan berangkat ke luar kota menaiki pesawat. bukannya justru itu akan membuat trauma?

"hanya beberapa video menarik?," jawab haechan asal sambil mengunyah kuacinya yang sudah banyak ia kumpulkan setelah di kupas.

mark menggeleng, duduk di samping haechan dengan tangan terulur untuk memeluknya dari samping.

"apa tak menimbulkan trauma? tidak takut kalau pesawat yang kita naiki nanti jatuh?"

"kau berharap kita mati dalam kecelakaan pesawat?" haechan segera berpaling menghadap mark dan melepas pelukan maek dengan kasar.

"bukan begitu" mark menarik haechan untuk kembali masuk dalam pelukannya. "aku hanya mengkhawatirkanmu"

"tak perlu khawatir. sesuatu yang seperti ini takkan mempengaruhiku. aku hanya tiba-tiba penasaran dengan perasaan penumpang yang tau mereka akan menghadapi kematian karena kecelakaan pesawat"

mark menautkan alisnya heran, haechan akhir-akhir ini berpikir dengan cara yang agak ajaib. kadang membuatnya kesulitan saja.

"mau kuaci juga," ucap mark dengan nada agak manja dengan 'a' panjang di akhir kata 'juga'.

dengan asal haechan mengambil sejumput kuaci yang belum terkupas dan memasukkannya langsung ke mulut mark yang terbuka yang dagunya menempel di bahunya.

"haechan!," rengek mark dengan memperpanjang 'a' di akhir dan menggoyangkan bahu haechan dari belakang.

"lucunya," ucap haechan sambil berbalik dan mencubit pipi mark, lalu ia menengadahkan tangan di depan mulut mark, menampung semua kuaci yang mark keluarkan dari mulutnya. siapa juga yang memakan kuaci dengan kulitnya langsung.

"mark.." setelah membuang kuaci penuh liur mark ke wadah kumpulan kulit kuaci, haechan kembali berbalik dan duduk di pangkuan mark sambil mengalungkan lengannya di leher mark.

"hmm?" mark mengangkat sebelah alisnya dengan setengah senyum tampan yang ia pamerkan.

"ew, respon macam apa tadi?" haechan berlagat muntah imajiner dengan alis bertaut.

"kenapa? kau tak perlu iri kalau aku ini lebih tampan darimu"

"tidak.." haechan melepas satu persatu kancing pakaian yang mark kenakan. "hanya saja responmu tadi terlihat seperti om om mesum yang suka menggoda anak sekolahan"

hingga di kancing terakhir haechan melepas pakaian mark dan membuka resleting celana pasangan hidupnya itu. "membuatku ingin memasukimu"

wajah mark memucat. tidak lagi-lagi ia mau di masuki haechan. apa sudah mengidam laki pasangan hidupnya ini. mark jadi menyesal pulang tadi tidak langsung mandi dan tidur di kamar.

begitu haechan meremas kejantanan mark, saat itu pula suara nyaring yang memekikkan terdengar dari arah belakang haechan. pesawat yang lainnya, jatuh lagi.

"merusak suasana saja" haechan cemberut dan buru-buru bangkit dari pangkuan mark. meraih remot televisi dan menekan tombol off.

setelah melempar remot tersebut ke sofa dekat daerah yang mark duduki, haechan berjalan masuk ke kamarnya dengan kaki mengehentak kesal. tiba-tiba hilang keinginannya untuk memasuki mark dan mark menghembuskan napas lega atas itu. ia sedikit banyak berterimakasih pada tontonan tidak jelas haechan tadi.

hikesunDove le storie prendono vita. Scoprilo ora