play : j⚠

35.8K 2.4K 200
                                    

"tadi menolakku"

"itu tadi. sekarang aku ajak lagi," ucap haechan memaksa, lalu tangannya langsung meremas kejantanan mark dari luar celana.

"ahh.." mark yang tadinya memejamkan matanya ingin tidur, mengeratkan pejaman matanya sambil mendesah tak tertahan.

serangan tangan haechan sangat tidak terduga oleh mark. dan mark tak bisa menahan diri di saat haechanlah yang sudah memulai seperti ini dengan cara yang begini. haechan terlihat nakal dan liar.

dalam hitungan kecepatan cahaya, keduanya sudah terbebas dari pakaian masing-masing, kecuali mark yang masih mengenakan kaos tipisnya dan dengan posisi haechan yang sudah berada di atas mark.

dengan bertumpu tangan di dada mark dan tangan yang satunya lagi membantu posisi batang mark yang sudah tegak agar berada tepat di depan lubangnya yang berkedut minta di isi, haechan menurunkan tubuhnya perlahan sambil menahan desahannya.

"akh! uh.." di akhiri dengan ringisan kecil saat bagian tubuh bawahnya yang depan dan belakang begitu di puaskan oleh mark.

tangan haechan berpindah untuk bertumpu pada kaki mark dengan dirinya yang mengakat kepalanya yang terus meracaukan desahan yang seiringan dengan gerakan pinggulnya yang naik turun secara perlahan.

kesejatian haechan terus di urut oleh mark dengan tempo sedang dan jemari nakal mark yang mulai menggoda puncak dada haechan yang semakin tegang. setelahnya, racauan desahan menggoda dari mulut haechan keluar semakin panjang begitu dirinya mempercepat gerakan pinggulnya hingga terdengar suara tamparan kulit yang menjadi irama indah di telinga mark.

mark memamerkan smirknya yang tak akan terlihat oleh haechan, lalu mengocok batang haechan yang mulai keras semakin cepat hingga cairan putih keluar sedikit demi sedikit dari sana yang langsung mark masukkan jari-jarinya itu kemulut haechan yang tak kunjung tertutup dan di sambut secara suka rela oleh haechan yang langsung mengemut jari-jari itu.

"ah!!"

"hah.."

keduanya akhirnya mencapai pelepasan mereka dan haechan merasa perutnya menghangat. haechan langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh mark yang kaos tipisnya itu sudah tampak lengket di tubuhnya, tanpa melepaskan tubuh mereka yang masih saling menyatu. Mark menarik selimutnya yang berada di ujung kakinya dan menutupi tubuhnya dan teman serumahnya itu yang masih bertelanjang.

"aku lelah," cicit haechan. "pointnya untukmu saja"

"hmm, itu bagus. selamat untuk yang keduaratus"

"aku tidak mengantuk" haechan menyamankan kepalanya karena posisinya yang saat ini membuat kepalanya sakit karena dada mark yang bidang. menempelkan hidungnya pada leher mark adalah posisi terbaik.

"kenapa mengambil jurusan bahasa dan sastra?," tanya mark asal mengambil topik pembicaraan.

"aku tau kau suka menulis, karena itu kukira kau akan mendalami hal-hal seperti itu," ucap haechan sambil menggigit-gigiti leher mark.

"bodoh" mengeratkan pelukannya pada tubuh haechan.

"aku terlalu baik. aku tau itu. sama-sama, mark" lalu menggigit lebih kuat hingga mark sedikit mendongakkan kepala dan mendesah ringan. di angkatnya kepalanya dan menatap tanda keunguan di leher mark dengan senyum merekah.

"haechan.."

"apa, mark?" kembali menyamankan kepalanya.

"tak jadi," ucap mark begitu ia lebih memilih keraguannya.

"cih" lalu menjilati titik keunguan tadi. "mark"

"hmm?"

"kau itu tak punya rasa takut ya?"

"ada. kalau kau?"

"kalau aku? aku takut Kehilanganmu"

mark tersenyum puas.

"kau tersenyum, mark," ucap haechan saat merasakan senyuman mark pada kepalanya.

"..." mark tak menjawab.

"haha. aku bercanda. tentu saja aku tak takut apa-apa, memangnya aku itu dirimu? hahaha, tidak, ya.. aw!," teriak haechan saat lubangnya kembali di sodok dengan kuat di bawah sana.

"ish! kalau kau takut apa, mark?"

"gelap"

"benarkah? pantas saja kau tak pernah mematikan lampu saat tidur"

"bukan gelap yang seperti itu"

"lalu?" haechan dapat merasakan mark yang sedang menelan bulat-bulat air ludahnya dan telapak tangannya yang basah di punggungnya.

"yang seperti saat tiba-tiba cahaya hilang dan ruangan seakan menyempit"

pelukan semakin erat haechan rasakan.

"oh, mark. aku berjanji akan melindungimu dan tak akan meninggalkanmu" haechan balas mengeratkan pelukannya.

"kau tak boleh meninggalku, haechan.. atau aku akan menghabisimu bahkan memusnahkanmu sekalian!"

"haha, iya.. aku janji dan aku jujur tentang tak ingin kehilanganmu. tak ada teman yang sepertimu, mark"

haechan meringis saat mark tiba-tiba menggigit lipatan leher dan pundaknya dengan amat kuat. genggaman pada bahu haechan yang juga semakin erat.

"jangan meninggalkanku! jadilah cahayaku.."

657words

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

657words.19apr20

udah merem, tiba-tiba muncul notif riding dan buru-buru nyelesin part yang tijel dan menggelikan ini bhaha YoY👌

hikesunजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें