play : l⚠

30.9K 2.1K 291
                                    

"yangyang!"

begitu merasa cukup jauh dari kerumunan mahasiswa, haechan memberanikan diri untuk mengeraskan suaranya dan memanggil seseorang yang sejak tadi melangkahkan kaki panjangnya dengan cepat.

akhirnya yangyang memperlambat kecepatan jalannya dan membuat haechan bisa mensejajarkan langkah mereka. meskipun berhasil menyeimbangi langkah yangyang, haechan hanya berani meliriknya dengan gugup.

berdeham sebelum kembali memanggil nama tersebut dengan mencicit, "hei, yangyang"

"ya?"

haechan menghembuskan napas lega mendapati nada bicara yangyang yang masih terdengar seperti biasanya.

"hmm.. tadi itu—"

"pulanglah, sebentar lagi hujan kembali turun," ucap pria itu sambil menghentikan langkahnya. berbicara pada haechan tanpa menatap padanya dengan nada bicaranya yang masih seperti biasanya.

haechan kembali menciut. "tapi, yangyang. kau harus percaya padaku yang tadi itu"

"ya. maka, pulanglah" yangyang tak memberikan haechan kesempatan untuknya melanjutkan kalimatnya dengan senyuman yang di mata haechan justru seakan bisa saja membuatnya menangis.

"tidak" haechan menarik yangyang ke belakang fakultas dekat parkiran belakang.

dan begitu berada di sana, haechan mendorong bahu yangyang hingga menyentuh dinding dan memanjangkan lehernya demi meraih bibir pria di depannya itu dengan sedikit lumatan di sana.

dengan refleknya, yangyang memejamkan matanya dan menikmati lumatan yang di berikan sosok yang lebih pendek darinya itu. perlahan tangannya meremas pinggang haechan, lalu menggerakkan bibirnya mencoba membalas ciuman dari haechan.

kepalanya terasa berdenyut saat pertama kali merasakan sensasi yang luar biasa menggelitik dan nikmat ini. di tambah dengan lamanya durasi berciuman mereka yang tidak bisa di katakan sebentar. yangyang merasa rongga parunya mengosong, namun memilih abai demi terus bisa mengesap manis yang menurutnya tak bisa ia dapat meski sudah menjilati seluruh madu yang ada di dunia.

yangyang merasa dirinya bisa saja terbang hanya karena semua sensasi ini. apalagi dengan tangannya yang perlahan bergerak turun dan berputar di area empuk di belakang sana. dan dirinya terasa tertarik kembali ke bumi dengan keras saat merasa sumber kenikmatannya terlepas dari tubuhnya seutuhnya.

dengan kepala yang masih berdenyut, yangyang dapat melihat sosok yang tadi berada di hadapannya itu di tarik dengan kasar dari kerah pakaian belakangnya. lalu, pelaku itu memberikan bogemnya pada haechan saat mereka berhasil berhadapan hingga haechan tersungkur ke bawah.

belum sempat haechan bisa mengeluarkan rintihannya, sebuah bogem kembali menyerang wajahnya di sisi yang lainnya. dan terus mengulang aksinya hingga haechan rasa bisa saja tengkoraknya retak saat itu juga.

dengan napas yang masih tersengal dari efek kejut yang tiba-tiba menyerangnya tadi, haechan merasa kerah pakaiannya di tarik dengan paksa yang membuatnya harus ikut menggerakkan kakinya untuk membantunya untuk berdiri. rasa pusing menyerangnya karena tindakann yang tiba-tiba. haechan berusaha menghilangkan rasa pusing di kepalanya dengan mengerjap-ngerjapkan matanya di saat bersamaan dengan kakinya yang setengah berlari berusaha mengejar sosok yang menarik tangannya dengan kasar dan membuatnya merasa tulang penyambung antara tubuh dan tangannya itu bisa saja terlepas.

"naik"

"mark, aku"

baru saja haechan merasa lega dengan tangannya karena mark melepasnya untuk menyiapkan sepeda motornya, haechan akhirnya meringis saat tangan itu kembali menariknya untuk menaiki sepeda motor itu.

hikesunWhere stories live. Discover now