3.

1.9K 273 17
                                    

Maybe you just hate the thought of me with someone new 
Yeah, you just want attention, I knew from the start ....
~
Charlie Puth, David Guetta - Attention

***

Lapangan SMA Azzar dipenuhi siswa-siswi yang sibuk men-dribble bola. Tak peduli seberapa teriknya matahari siang itu, mereka tetap melanjutkan kegiatan bermain bola basket.

Bahu Rama disenggol Rian yang menyusul duduk di pinggir lapangan, lebih tepatnya di depan kelas mereka karna kebetulan deretan kelas dua belas menghadap lapangan sekolah. Rian yang baru kembali dari kantin, membagi apa yang dibelinya ke Rama.

"Lo hapus video di twitter?" tanya Rian membuat Rama menoleh singkat.

"Hm."

"Kenapa? Bukannya video itu udah viral seantero Azzar?"

Rama tak menjawab. Diminumnya susu putih kaleng yang tadi dibawakan Rian. Pandangan Rama masih lurus, menatap beberapa cewek berkucir kuda yang tak takut kulitnya berubah hitam, hanya karna ingin cari perhatian ke cowok-cowok populer, termasuk ke Rama yang duduk di pinggir lapangan.

"Berapa bulan lagi kita lulus?" tanya Rama kemudian.

"Buset, lo nggak ada ujan nggak ada petir nanyain kapan lulus. Nggak betah lo di Azzar?" Rian geleng-geleng kepala. Ia menunjuk ke gerombolan cewek pencari perhatian.

"Lo liat mereka, 'kan? Muda, seger, bisa jadi bahan cuci mata kita di sekolah, Ram! Jangan buru-buru minta lulus, mubazir!" kompor Rian tak dipedulikan Rama.

"Geri mana?"

"Buset, dah! Omongan gue dari tadi nggak lo dengerin," sungut Rian menoleh ke belakang, mencari cowok berkacamata yang tengah mengobrol asik dengan salah satu teman kelas.

"Dia di kelas sama Brita."

Mendengar nama Brita, Rama ikut menoleh dan pandangannya bertemu singkat dengan cewek berambut panjang dan pemilik senyum manis.

Sekilas Rama tersenyum, sebelum kembali menatap ke lapangan.

"Kayaknya dia mulai caper lagi sama lo."

"Siapa?" Alis Rama menukik.

"Brita. Video lo waktu meluk dia tadi pagi yang menggemparkan Azzar bikin dia ngerasa spesial. Mungkin ...."

Rama kembali tersenyum tipis. "Gue nggak ada apa-apa sama Brita."

"Gue tahu. Video itu ada gara-gara lo kalah main truth or dare dua bulan lalu, 'kan?"

"Hm."

Perasaan Rama mulai tak enak ketika membayangkan momen nista dalam video yang sejam lalu sudah dihapusnya.

Permainan Truth or Dare dalam kegiatan kongkow di salah satu kafe adalah hal wajar untuk Rama dan teman-temannya saat nongkrong. Tapi malam itu, Rama apes. Ia tak bisa menjawab pertanyaan dari Febri—temat sekelasnya—tentang "siapa kekasih lo?". Lalu hukumannya adalah memeluk salah satu cewek yang ada, dan Brita merupakan cewek paling dekat dengan tempat duduk Rama.

"Bro!"

Tubuh Rama terdorong ke depan ketika Geri datang dan menepuk punggung Rama.

"Lo nggak mau ngobrol sama Brita?" tanya Geri setelah duduk di samping Rama.

"Nggak," jawab Rama singkat.

"Kenapa? Dia tadi nanyain kenapa lo yang tiba-tiba posting video itu, terus nggak lama lo malah hapus."

Ruang Rindu ArielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang