10. Mencoba Melupakan 🦋 (REVISI)

8.8K 331 19
                                    

HAI KESAYANGAN AUTHOR, APA KABAR?

SEBELUM BACA LEBIH BAIK KALIAN FOLLOW DULU AKUN AUTHOR.

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT DI SETIAP PARAGRAF 💬

_HAPPY READING_

🦋🦋

Senja bertebaran di langit-langit yang artinya sebentar lagi matahari akan berganti dengan bulan.

Kini seorang wanita masih saja duduk dan menangis sesenggukan di bangku taman hingga sekarang matanya berubah menjadi sembab dan penampilannya juga sudah berantakan.

Wanita ini adalah Rafa yang menangis sepanjang hari di taman apartemennya.

Sedari pagi hingga sore Rafa belum juga pulang ke apartemen, hatinya hancur sekarang. Entah dia harus melakukan apa setelah ini.

Dia merasa menjadi wanita yang gagal menjaga keperawanannya, setelah ini bagaimana reaksi orang tua dan abangnya mendengar dia sudah tidak perawan?

Tidak henti-hentinya Rafa menangis sampai banyak orang yang di taman salfok dengan dirinya. Beberapa orang juga ada yang mendekatinya sekedar menanyakan soal kenapa dia menangis sampai seperti ini.

"Kakak kenapa ko nangis?" Tiba-tiba saja ada anak kecil laki-laki yang umurnya sekitar 8 tahun mendatanginya.

Rafa mendongakkan kepalanya untuk menatap anak kecil yang baru saja menghampiri. Rafa menghapus air matanya lalu menggelengkan kepala tersenyum. "Engga papa, kakak engga kenapa-kenapa".

Rafa menengokkan kepalanya ke sekitaran untuk mencari keberadaan orang tua atau keluarga anak kecil di depannya ini namun hasilnya di taman itu kini hanya ada mereka berdua.

Kini tatapan Rafa kembali menatap anak kecil di depannya. "Kamu sendirian kesini?".

Anak kecil itu langsung menggeleng. "Engga, tadi aku kesini bareng kakak perempuan aku".

Rafa mengernyitkan dahinya. "Terus sekarang dia kemana?".

"Kakak lagi beli minuman di warung itu" Jari anak kecil itu menunjuk kearah seorang gadis remaja yang usianya sekitar 13 tahun sedang berada di sebuah warung.

Rafa menatap gadis remaja itu yang tidak lama kemudian dia berjalan kearahnya sambil membawa tiga botol air mineral.

"Ini kakak aku" Anak kecil laki-laki di depan Rafa tersenyum menatap seorang gadis remaja yang baru saja tiba di di sampingnya.

Gadis remaja  itu tiba-tiba saja menyodorkan sebotol air mineral kearah Rafa. "Ini kak di minum, kakak pasti capek nangis terus dari tadi".

Rafa menatap botol air mineral yang baru saja di sodorkan kearahnya lalu tatapannya kini berganti menatap gadis remaja di depannya. "Kamu tahu dari mana aku udah lama menangis di sini?".

Gadis remaja itu kini duduk samping tempat duduk Rafa yang masih kosong sedangkan anak kecil laki-laki yang adalah adik dari gadis itu kini masih berdiri di depan Rafa.

"Aku sebenernya udah dari tadi merhatiin kakak sedari siang dari balkon apartemen aku di lantai 6" Gadis remaja itu menatap Rafa.

REIYRAFA [END]Where stories live. Discover now