3. Pertukaran Pelajar 🦋 (REVISI)

10.8K 512 3
                                    

HAI KESAYANGAN AUTHOR, APA KABAR?

SEBELUM BACA LEBIH BAIK KALIAN FOLLOW DULU AKUN AUTHOR.

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT DI SETIAP PARAGRAF 💬

_HAPPY READING_

🦋🦋🦋🦋

Di pagi yang cerah di hari Kamis. Seperti biasa Eka pagi-pagi sudah berkutat di dapur untuk memasak sarapan untuk keluarganya. Semuanya yang pekerjaan rumah  di urus oleh Eka sendiri. Karena di rumah sebesar ini tidak ada asisten rumah tangga.

Alasannya kata Eka lebih enak di kerjakan oleh sendiri dari pada oleh orang lain.

Hari ini Eka di buat tambah sibuk karena harus mengurangi suaminya yang akan berangkat bekerja dan mengurusi Rafa serta Zico yang akan pergi ke Bandung untuk pertukaran pelajar. Tak hanya itu dia pun menata sarapan pagi di meja makan, mencuci pakaian walaupun memakai mesin cuci lalu menjamurnya di rooftop rumah.

Beberes rumah Eka lakukan nanti agak siangan karena jika pagi dia tidak sempat.

"Papah ayo turun sarapannya udah siap" Teriak Eka menatap lantai atas.

"Iya mah" Dari lantai atas suaminya menyauti.

Tidak lama datanglah Hanif atau suami Eka yang sudah rapih memakai keja kerja.

"Pagi sayang" Hanif langsung duduk dikursi meja makan paling depan.

"Pagi pah" Balas Eka sambil tersenyum.

Eka menata Hanif yang juga sedang menatapnya. "Papah mau makan apa?".

Hanif menatap istrinya sambil tersenyum. "Hmm.. Papah mau nasi goreng udang aja deh mah".

Eka tersenyum mengangguk lalu dia pun langsung menyiapkan nasi goreng udang untuk suaminya.

Tiba-tiba saja dari lantai atas terdengar suara anak bungsunya berteriak.

"MAMAH. MAH SEPATU RAFA MANA?" Teriak Rafa menggelegar dari lantai dua.

Eka menatap lantai atas dan memperlihatkan anaknya yang sedang berdiri di dekat pembatas balkon. "DI DEKAT KAMAR MANDI KAMU" Balas Eka tak kalah kencang teriakkannya.

Tiba-tiba saja Zico muncul di samping Rafa. "MAMAH TOPI SEKOLAH ZICO MANA?" Teriak Zico lagi dari lantai dua.

"DI DEKET TEMPAT CUCI GOSOK" Balas mamah Eka dengan berteriak lagi.

Hanif menatap istrinya dan juga anaknya secara bergantian. "JANGAN TERIAK-TERIAK INI RUMAH BUKAN HUTAN" Teriak papah Hanif lebih lebih keras.

"PAPAH JUGA TERIAK!" Jawab kesal Eka, Rafa dan juga Zico dari berbeda-beda tempat sambil menatap garang Hanif.

Hanif terkekeh sambil menggaruk hidungnya yang tak gatal. "Hehe keceplosan papah".

Eka hanya memutar bola mata malas sedangkan Zico dan Rafa yang tak mendengar ucapan papah Hanif hanya diam saja tak membalas apa pun.

Tidak lama kemudian Zico dan Rafa turun dari lantai dua membawa koper yang mereka seret di masing-masing tangan mereka dan juga tas ransel kecil yang mereka pakai di pundak.

REIYRAFA [END]Where stories live. Discover now