27

2.9K 235 79
                                    

Aku bakal seneng banget kalau kalian menghargai ff ini

SEMOGA TEEHIBUR DAN SELAMAT MEMBACA!







Lisa menatap bingung pada raut wajah keluarganya yang tegang. Apa yang terjadi? Apakah ayah dan ibunya kembali bertengkar?

"Ekheem..." Lisa berdehem untuk mencairkan suasana. Perasaannya tidak enak.

Mereka hanya menatap Lisa sebentar lalu kembali fokus dengan makanannya.

Lisa yang bingung pun segera duduk di samping Bambam. Ia tersenyum tipis saat merasakan hawa tidak enak disekitarnya.

"Selamat pagi, oppa." Ucap Lisa pelan.

Bambam mendengar. Ia hanya melirik Lisa dan kembali mengacuhkannya. Hal itu membuat Lisa mengerutkan dahinya pelan.

Lisa juga melirik ke arah Ten. Pria itu sepertinya juga merasa tak enak.

"Ada apa sebenarnya?" Bisik Lisa pada Ten di sebelah kirinya.

Ten menoleh pada Lisa dan kembali mengedarkan pandangannya pada keluarga Manoban itu. Ten mendekatkan bibirnya ke telinga Lisa.

"Aku juga tidak tahu. Tapi tadi Bambam hyung menatap sinis pada ayah, ibu dan aku."

Lisa mengangguk sebentar dan memakan nasi goreng yang terhidang dihadapannya.

Bambam yang sudah selesai makan bergegas pergi. Ia menenteng tasnya dan berlalu dari sana tanpa pamit. Raut mukanya juga sangat tidak bersahabat, terlihat dari rahangnya yang mengeras.

Mata Lisa tak lepas dari pergerakan Bambam. Biasanya, walau sedang dalam keadaan apapun, Bambam pasti akan mencium keningnya atau mengucapkan selamat pagi. Namun tadi, bahkan pria itu tidak membalas sapaannya.

Sebenarnya apa yang terjadi?

Tanpa menghabiskan makanannya Lisa berlalu dari sana setelah mengucapkan sesuatu pada Ten.

"Aku tunggu di depan."

Lisa duduk di kursi yang tersedia di depan rumahnya. Pikirannya melayang pada sifat oppa-nya yang tiba-tiba berubah. Ia merasa sedikit...asing?

Bahkan pancaran mata Bambam sama sekali tidak biasa. Bambam menatapnya seperti orang yang sedang marah.

Lisa mengerutkan kening, berusaha mengingat-ingat kejadian belakangan ini. Apa dia berbuat salah pada Bambam? Namun setelah beberapa saat berfikir, ia sama sekali tidak merasa berbuat salah pada si tampan oppa-nya itu.

"Siapa yang mengemudikan?"

"Astaga!" Lisa bahkan hampir jatuh saat mendengar suara Ten.

Lisa memukul lengan Ten pelan dan merengut.

"Kau mengejutkanku!" Rutuknya.

Ten hanya terkekeh pelan dan mengacak rambut Lisa pelan.

"Kau saja yang berlebihan. Lagipula kenapa kau melamun?"

Lisa menggeleng pelan. Matanya tertuju pada Ten.

"Apa sebelumnya aku berbuat salah pada Bambam oppa?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 13, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

PAINFUL [HUNLIS]Where stories live. Discover now