19

2.1K 207 25
                                    

Di tengah larut malam, seorang pria tampan duduk di balkon kamarnya sembari menatap ribuan bintang yang sedang berkedip.

Sehun. Ntah kenapa pikiran pria tampan nan datar itu melayang saat di sekolah tadi. Lebih tepatnya pada Lisa. Gadis yang selama ini menjadi budak cintanya.

Ia teringat saat Lisa berduaan dengan seorang pria yang sama sekali tidak dikenalnya. Mereka tampak akrab.

Apa mereka ada hubungan? Hubungan apa?

Ingin jujur tapi gengsi. Sehun sedikit cemburu melihat kedekatan mereka. Namun ia tak ingin mengakuinya. Sehun suka Lisa? Maybe. Sehun cinta Lisa? Tidak mungkin!

Sehun sepertinya butuh pelarian untuk menghilangkan sosok mendiang Irene yang selama ini menghantui bahkan nyaris menghancurkan hidupnya.

Sehun sedikit ragu dan juga gengsi. Jika ia mendekati Lisa sama saja ia menjatuhkan harga dirinya sendiri. Ditambah lagi selama ini ia secara terang-terangan bahkan secara kasar menolak Lisa.

Sehun sedikit takut jika Lisa berpaling darinya. Sehun juga tidak tahu perasaan apa itu. Yang pasti bukan cinta.

Sehun benar-benar butuh pelarian dan pelampiasan. Sehun tidak ingin tersakiti sendiri. Setidaknya Lisa juga harus merasa sakit. Bukankah Lisa sangat mencintai Sehun? Dan bukankah cinta butuh pengorbanan? Sehun menyimpulkan jika suatu saat ia menyakiti Lisa itu adalah bentuk pengorbanan Lisa padanya.

Sehun brengsek!





~~~



Lisa berjalan dengan santai di koridor sekolah dengan telinga yang disumpah engan earphone. Sepanjang perjalanannya Lisa heran karena ia menjadi pusat perhatian. Ada apa?

Lisa memberhentikan langkahnya dan melepas salah satu kabel earphone itu dan berjalan ke arah seorang gadis yang ikut memandanginya.

"Kenapa memandangku?" Tanya Lisa datar.

"Lihat saja di mading!" Ucap gadis itu tak peduli dan menghindari Lisa.

Dengan cepat Lisa berjalan menuju mading. Saat sampau di sana, Lisa semakin heran karena para murid sama-sama melihat mading.

"Minggir!"

Mendengar ucapan gadis yang menjadi bahan perbincangan, mereka segera menyingkir memberi Lisa jalan.

Lisa berjalan setelah mereka semua menyingkir. Seketika matanya membulat besar. Di sana tepatnya dimading itu terdapa sebuah foto dengan ukuran besar dan kecil memenuhi mading.

Di dalam foto itu terdapat Jhony, ayahnya sedang bercumbu mesra dengan seorang wanita yang tidak asing dilihatnya. Yang pasti itu bukan ibunya. Keadaan ayahnya bertelanjang dada.

"BRENGSEK!" umpatnya.

Dengan cepat tangan gadis itu mencabut beberapa foto yang terdapat di mading itu. Lisa sedang dalam emosi yang besar.

Bahkan sahabat-sahabatnya menyaksikan dirinya yang seperti kesetanan sembari mencabut foto itu. Mereka memandang Lisa miris. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa.

"SIAPA YANG MEMASANG FOTO SIALAN INI?! SIAPA?!" Teriaknya pada semua orang yang menyaksikannya.

Mereka semua dengan serempak menggelengkan kepala tanda tidak tahu. Lisa semakin menggeram marah.

PAINFUL [HUNLIS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang