05

1.7K 175 8
                                    






TYPO BERSEBARAN










Pagi ini Sehun awali dengan sarapan bersama kedua orang tuanya dengan tentram. Hanya ada suara detingan sendok hingga Oh Sohyun-Ibu Sehun membuka suara.

"Bagaimana dengan sekolahmu selama ini?"

"Baik" jawabnya singkat.

Oh Donghae-ayah Sehun menghela nafas. Selalu begitu, Sehun selalu berbicara singkat dan datar pada mereka.

"Tidak bisakah kau perpanjang ucapanmu itu. Setidaknya jangan perlakukan kami seperti teman-temanmu. Kami ini orangtuamu, Sehun" ucap Donghae kesal.

Sehun hanya diam tak menanggapi ucpan ayahnya. Sehun cepat-cepat ,menghabiskan makanan nya agar cepat keluar dari rumahnya itu.

"Apa kau masih mengingat-ingat gadis itu lagu?" Tanya Donghae curiga.

"Sudah-sudah jangan diteruskan! Cepatlah makan!" Suruh Sohyun pada putanya itu.

"Aku sudah selesai. Permisi"

Sebelum Sehun melangkah tangannya dicekal oleh ayahnya. Dia memandang ayahnya dengan tatapan datarnya dan dengan cepat dia melepas cekalah ayahnya itu.

"Carilah wanita lain. Jangan terjebak dengan masa lalumu. Aku tahu kalau ada seorang gadis yang mengejar-ngejarmu kan? Aku tahu dia gadis baik, jadi jangan sia-siakan dia atau kau akan menyesal dikemudian hari." Ucap ayahnya dan langsung berlalu dari sana tanpa memperdulikan Sehun yang menatap punggungnya dengan pandangan yang sulit diartikan.

Sohyun memandang putranya yang terdiam itu sendu. Dia tak sanggup melihat putra semata wayangnya itu terus terjebak dalam masa lalunya.

Sehun langsung pergi dengan mobil Ferarinya yang baru saja di service.

Sehun mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Entah kenapa dia bisa marah seperti ini.

Tidak bisakah mereka tidak mengungkit-ungkit gadis gila-Lisa barang sekalipun.

Setiap dia bersama sahabat dan orangtuanya pasti tak luput dari nama Lisa. Sehun tidak suka dengan gadis itu. Sehun benci!

~~~

"Lis" sapa Ibunya saat merka sedang di meja makan.

Lisa mendongak tanpa membalas spaan ibunya.

"Bisakah kau menemani ibu ke suatu tempat" ucap Shin hye dengan nada berharap.

"Ke mana?"

"Kau akan tahu nanti. Tapi kau mau kan?"

"Bagaimana dengan sekolahku?"

"Biar ibu yang urus. Tapi kau mau kan?"

"Baiklah" ucap Lisa tersenyum.

Shin hye tertegun. Tidak biasanya putri cantiknya itu tersenyum padanya.

"Bu" panggil Lisa.

"Ya?"

Mata lisa berkaca-berkaca dia teringat dengan kelakuan ayahnya semalam. Dia tahu kalau wanita itu bukan jalang tapi simpanan ayahnya. Dia sudah mendapat seluruh informasi tentang wanita itu.

Lisa memeluk ibunya erat. Menumpahkan rasa sedihnya dipelukan sang ibu.

Shin hye terkejut bukan main melihat putrinya memeluknya. Apakah ini sebuah mimpi? Tapi tunggu kenapa bajunya seperi basah?

"Lis?" Ucapnya kembali terkejut saat melihat putrinya menangis tanpa terisak.

"Hey! Kau kenapa hmm?" Tanyanya sambil mengelus kepala Lisa sayang.

PAINFUL [HUNLIS]Onde histórias criam vida. Descubra agora