16

1.7K 204 28
                                    

Aku pikir kalian tau cara menghargai karya orang



SELAMAT MEMBACA!









Apa yang akan kalian lakukan saat hari minggu? Kencan dengan kekasih? Atau refreshing bersama keluarga? Kalau kebanyakan orang seperti itu, maka berbeda dengan Lisa.

Pagi hari yang cerah sama sekali tidak membuat gadis itu bergerak barang seinci pun dari tempat tidurnya. Ia mengantuk karena menghabiskan waktu malamnya dengan menonton drama korea.

Lisa sudah bangun, namun rasanya sangat malas walau untuk membuka matanya.

Hingga terdengar ketukan pintu membuat gadis itu terpaksa bangkit dari ranjangnya dan membuka pintu kamarnya.

Wajah Bambam, oppa nya muncul setelah ia membuka pintu. Namun baru beberapa saat, Lisa berniat menutup kembali pintu kamarnya.

Tentu saja langsung ditahan oleh Bambam. Lisa menatap oppa nya datar dan menaikkan sebelah alisnya seolah-olah bertanya 'apa?'

"Bisakah kau menemaniku? Aku pikir aku harus berbicara dengan Jennie." Pinta Bambam.

"Kenapa tidak sendiri saja? Aku sibuk." Alibi Lisa.

"Aku terlalu takut untuk itu."

"Cih, kau memang pantas disebut pengecut. Pergilah sendiri aku tidak ingin ikut campur."

Untuk pertama kalinya Lisa berkata datar dan berdecih pada oppa kebanggaannya itu.

Bambam tersenyum miris melihat Lisa yang sepertinya sudah tidak memperdulikannya lagi. Bambam benci situasi ini.

"Ku mohon, sekali ini saja." Pinta Bambam lirih.

Lisa menghembuskan nafas kasar, lalu menatap Bambam kesal. Mengganggu saja!

"Baiklah. Kau tunggu sebentar!"

Lisa dengan sengaja membanting pintunya sehingga menimbulkan suara yang cukup nyaring dan membuat Bambam terkejut.

Katakan Lisa tidak sopan. Biarkan saja!

Lisa bukanlah tipe orang pembenci, namun dia akan membenci siapapun yang memiliki sifat pengecut dan suka berkhianat tanpa perduli siapa orangnya.

Lisa juga merasa sakit hati dengan perlakuannya pada oppanya. Bukannya berniat tidak peduli, hanya saja ia ingin menyadarkan Bambam dari sifat pengecutnya.

Lisa takut. Ia tidak sanggup untuk menyaksikan kehancuran dua orang yang paling ia sayangi sekaligus. Ia jiga takut, jika Jennie mengetahui ini, Jennie akan menjauhinya. Lisa tidak sanggup untuk itu.

Setelah membasuh muka dan berganti pakaian, Lisa pun keluar dari kamar dan menghampiri Bambam yang sedang duduk di meja makan.

Di sana sudah ada ayah dan Bambam. Ibunya? Ntahlah, Lisa juga tidak peduli.

"Ayo!" Ajaknya pada Bambam.

"Mau pergi kemana kalian?" Tanya Jhony, ayah Lisa menatap mereka berdua bingung.

"Bukan urusanmu!"

PAINFUL [HUNLIS]Where stories live. Discover now