47. Perhatian Kecil

4.3K 315 12
                                    

Hola...

Makasih buat kalian yang selalu Setia nungguin Angkasa - Pelita❤ tetap semangat ya...

Dan jangan lupa kalau ada typo koreksi, karena saya gak ralat ulang😊

Enjoyyyyyy😘😘😘

Happy Reading!!

***

Pelita tersedak bukan main, namun angkasa dengan cepat langsung menepuk punggung gadis.

"Udah? " tanya angkasa.

"Apa nya? " gadis itu malah bertanya balik.

"Keselek nya. " balas angkasa dengan sabar.

Pelita mengangguk dan mengambil tissue untuk mengelap bibirnya yang agak basah karena air yang keluar tersembur dari mulutnya, bahkan sekarang sepiring nasi goreng yang tadi di pesan Saga sudah berisi air.

"Ngapain? " tanya angkasa yang melihat pelita sudah baikan.

"Tadi pak gugun nyuruh buat ngenalin semua lingkungan sekolah sama Sagara. " jelas pelita menunjuk sagara menggunakan matanya.

Angkasa menatap pemuda itu dengan seksama, baik Sagara ataupun Angkasa mereka sama-sama sedang menilai satu sama lain.

Angkasa melihat bahwa pemuda itu memang murni ingin tahu sepertinya. Tapi berbeda dengan sagara yang ternyata pertanyaan yang tadi ada di benaknya terjawab sudah, banyak sekali yang membandingkannya dengan pemuda bernama angkasa.

Sekarang ia melihat langsung pemuda yang di kagumi oleh para gadis, sagara yang memang sesama jenis dengan angkasa mengakui bahwa pemuda itu sangat tampan.

Walau tampang angkasa yang terkesan acak-acakan atau kurang rapi, tapi bisa di simpulkan bahwa itu semua adalah di sengaja.

Jika pemuda itu memang berpenampilan seperti itu karena keadaan sangat tidak mungkin, maksudnya adalah angkasa dari kalangan orang berada.

Sagara menilai itu semua dari apa yang angkasa pakai, ia melihat jam tangan yang melilit di tangan kiri pemuda itu. Saga tahu harga jam tangan yang di pakai angkasa bukan haraga main, terlebih lagi sepatu yang di pakai angkasa juga.

Namun sepertinya pemuda itu sengaja membuatnya terlihat acak-acakan karena.. Ia suka? Mungkin saja.

"Ya udah kalau gitu lo masuk kelas. " perintah angkasa.

Pelita mengernyit, "Lo? "

"Gue nanti nyusul, gue mau nemuin dulu si dikta. " balas angkasa.

"Dan lo. " angkasa menunjuk Saga, "Lo bisa balik ke kelas lagi kan? " tanya angkasa.

Saga mengangguk, "Sagara. " ucapnya sambil mengulurkan tangan pada Angkasa.

Angkasa sendiri yang mengerti langsung menyambut lengan tersebut, "Angkasa. "

"Sagara. " kali ini pemuda itu mengulurkan lengannya ke arah salun yang langsung di sambut gadis itu.

"Salun. " balas salun tersenyum.

"Jangan so manis lo, kayak orang bego kesannya. " celetuk angkasa membuat senyum salun pudar berubah menjadi menatap angkasa menci.

Only SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang