16. Sebuah Fakta

6.5K 378 30
                                    

Hola... Apa kabar?

Sorry banget saya telat Up ya teman-teman 🙏🙏🙏 di karena kan ada kendala sedikit jadi saya telat Up nya, dan alhamdulillah sekarang saya bisa Update Angkasa - Pelita☺☺

Kalau ada typo koreksi oke😘soalnya saya gak ralat ulang ceritanya.

Tetap semangat❤Enjoyyyy

Happy Reading!!

***

"Pelitaaaa..... " teriak arumi heboh sembari berlari masuk ke dalam kelas.

"Berisik markonah. " celetuk gina yang sedari tadi sedang mengobrol dengan pelita di bangkunya.

"Sumpah sumpah sumpah!! Gue bawa berita besarrrrrr... " arumi masih belum juga mengecilkan suaranya membuat gina langsung menabok tangannya.

"Kenapa arumi teriak-teriak? " tanya pelita heran.

"Gue bawa berita yang gak akan pernah di duga!! " ucapnya histeris dengan matanya yang melotot.

"Ck, emangnya segede apa sampe lo heboh kayak gini? " tanya gina memutar bola matanya jengah.

"Lo berdua tau kan sama Yogi? " tanya arumi.

Pelita mengernyit tak paham, "Yogi kan pacar kamu. "

"Heem, dia pacar lo markonah. " timpal gina.

"Setahu gue, Levin itu temen deketnya si yogi. " balasnya membuat pelita dan gina menunggu berita apa yang akan gadis itu sampaikan.

"To the point aja kenapa sih lo! " gina menatap arumi kesal.

"Bentar! Dan gue baru tau sekarang karena gue liat dengan mata kepala gue sendiri. " ucap arumi dengan nafas yang masih belum beraturan.

"Apa? " tanya pelita penasaran.

"YOGI ITU TEMENNYA DENAN! " teriak arumi menggebu-gebu.

"Terus kenapa kalau denan temenan sama kak yogi? Bagus dong, jadi pacar arumi sama pelita temenan. " ucap pelita.

"Bukan itu masalahnya ta! " arumi menggeleng keras.

"Kenapa? Karena mereka beda kelas? " tanya gina.

"Gue pikir kita gak boleh ngomong di sini deh, gue.. Ngerasa ini bukan tempat yang aman buat cerita. " usul arumi.

"Yaudah, bu senja gak akan masuk. Kita ke perpus aja lah ayo. " ajak gina yang langsung di ikuti mereka berdua.

Setibanya di perpustakaan, mereka memilih duduk di pojok dimana terhalang oleh lemari berisi buku-buku. Berhubung ini sedang jam pelajaran, jadi perpus sepi membuat arumi bebas untuk berbicara.

"Cepet deh rum, apa yang mau lo bicara in? " tanya gina tak sabar.

"Em.. Sebelumnya gue mau minta maaf sama lo ya ta, bukan maksud gue nyakitin hati lo. Ini buat kebaikan lo juga, menurut gue ini harus di berhentiin sebelum kejadian yang tak diinginkan terjadi. " ucap arumi sembari menatap pelita tak tega.

"Arumi mau ngomong apa? " tanya pelita heran.

"Gini, tadi gue denger obrolan denan sama yogi. " ucap arumi sepotong-sepotong membuat gina ingin menggaruk wajah arumi, di tambah gadis itu tak menggunakan dengan embel-embel 'kak'.

"Terusin dong jangan di potong-potong!! " protes gina.

Arumi mengehela nafasnya, "Gue denger pembicaraan mereka, sebenernya gue gak yakin sama apa yang gue denger tapi gue penasaran jadi gue tanya yogi. Setelah di paksa, yogi akhirnya mau cerita. "

Only SiblingsWhere stories live. Discover now