33. Amnesia?

5.9K 343 9
                                    

Hola😘😘😘

Kalau ada typo, koreksi ya guys☺soalnya saya gak ralat ulang.

Tetap semangat nungguin Angkasa - Pelita❤

Enjoyyyyyy

Happy Reading!!

***

Ini tak pernah terbayangkan sedikitpun oleh angkasa, mengapa ini terjadi pada pelita? Kenapa tidak dirinya saja? Itu akan lebih baik.

Sejak 30 menit lalu angkasa bolak balik di depan pintu IGD, kepala pelita pasti perlu di jahit dan semuanya tidak akan membutuhkan waktu yang sedikit.

Mengapa mama nya belum keluar juga? Netta masih Setia berdiam di dalam. Ingin rasanya angkasa membuka pintunya dan bertanya apakah pelita baik-baik saja.

Ah, angkasa bodoh sekali. Tentu saja pelita tak baik-baik saja. Lihat gadis itu sekarang, sedang berbaring dan tak sadarkan diri.

Angkasa merasa gagal melindungi pelita ketika telah terjadi sesuatu pada saudaranya itu. Andai saja tadi ia lebih cepat, pasti pelita tak akan begini.

Ini semua gara-gara angkasa yang tak becus menjaga pelita.

Tapi tunggu.

Pasti ada alasan mengapa pelita berlari dan menangis bukan? Salun bilang tadi pelita berlari dari arah perpustakaan.

Denan.

Ya, pasti pemuda itu yang telah membuat pelita seperti itu. Lihat saja, tak akan angkasa beri ampun dia. Tunggu pembalasannya.

Bukankah angkasa telah memperingatkan pemuda itu agar tidak berdekatan dengan pelita lagi? Padahal pemuda itu telah angkasa hancurkan hingga seluk-beluknya. Rupanya ia masih berani.

"Angkasa. " panggil satya.

Sang papa dengan tergesa menghampirinya, matanya memerah. Entahlah, angkasa tak tahu itu habis menangis atauh hanya sekedar kemasukan debu.

"Gimana pelita sekarang? " tanya nya.

"Mama masih di dalem. " balas angkasa membuat satya menghembuskan nafasnya kasar.

Ceklek

Pintu terbuka, menampakan seorang wanita yang mengenakan pakaian khas dokter. Wajahnya keruh, tapi itu tak mengurangi kadar kecantikannya di usia yang memang sebentar lagi menginjak kepala empat.

Kulit putih dan wajah cantiknya sangat menghianati umurnya.

"Ma. " angkasa bangkit dan langsung menghampiri netta.

"Gimana keadaan pelita? " tanya satya.

Netta menghembuskan nafasnya. Membuat kedua laki-laki di hadapannya terdiam.

"Kita duduk dulu. " ucap netta menyuruh keduanya untuk duduk.

Netta berada di tengah sedangkan satya berada di sisi kanan dan angkasa di sisi kiri.

"Secara fisik pelita baik-baik aja. " ucap netta.

"Syukurlah. " balas satya.

"Tapi.. " netta menggantungkan ucapannya.

"Tapi apa ma? " tanya angkasa penasaran.

"Pelita mengalami amnesia Retrograde. " terang netta.

Satya mengernyit, "Hilang ingatan permanen?!"

Angkasa melotot, yang benar saja.

"Maksud mama? " tanya angkasa yang kurang penjelasan.

Netta menarik nafas lalu menghembuskannya dengan perlahan, "Jujur aja mama sedih. Tapi kenyataannya setelah semua pemeriksaan yang dilakukan menunjukan kalau pelita mengalami amnesia, walau bisa menjalani terapi tapi peluangnya sangat kecil. Mama sendiri gak yakin. "

Only SiblingsWhere stories live. Discover now