32. Sesuatu Tak Terduga

5.7K 351 40
                                    

Holaa😘

Sumpah demi apapun, di chapter ini kayaknya bakalan banyak banget typo, soalnya saya gak ralat ulang bener-bener gak sama sekali. Jadi mohon bantuannya kalau ada typo kereksi. Oke💕💕💕

Tetap semangat nungguin Angkasa - Pelita❤

Saya juga lupa gak nulis nama tokoh dengan awalan huruf besa, jadi tlong di maafkan untuk sementara😩😊😊

Enjoyyyyyy😂😂

Happy Reading!!

***



"Denan. "

Nama itu terucap secara spontan dari bibir kecilnya. Pemuda yang semulanya sedang membaca dengan damai tiba-tiba menoleh ke arahnya.

Sudah lama sekali mereka tidak berbicara, sering bertemu bahkan dalam satu tempat tetapi tidak pernah saling bertegur sapa.

Denan berubah sepenuhnya, ah tidak. Sebutan paling tepat adalah denan kembali pada tempat asalnya, sifat dan perilakunya sebelumnya kini kembali lagi.

Hanya menoleh beberapa detik, pemuda itu fokus ke arah bukunya lagi dan membiarkan gadis yang di sebelelahnya memandang dengan tatapan miris.

"Denan. " kali ini pelita pengucapkan pemilik nama itu dengan agak keras dari pada tadi.

Sembari menghembuskan nafas kasar denan langsung menoleh, "Apa? Lo gak bisa ya duduk jauh. Di sana masih banyak tempat duduk, apa lagi yang lo harapin dari gue? Lo bodoh apa tolol? Gue udah nyakitin lo tapi lo masih aja ngejar gue. Lo gak punya harga diri banget ta. Muak gue liat muka lo. Gue tau niat lo ke sini baca buku, tapi lo bisa kan pilih meja yang lain? Lo masih gak sadar? Ini udah setengah tahun setelah kita putus! Gue gak pernah Cinta sedikitpun sama lo. Tau diri lah. Sumpah gue jijik kalau lo kayak gini tiap hari, gak ada bedanya sama jalang!! "

Plakk

"Denan tega ngomong kayak gitu? " ternyata beberapa air mata telah lolos dari mata indahnya.

"Itu faktanya. " jelas denan dengan santainya.

"Tapi denan gak seharusnya ngomong kayak gitu sama pelita. " ucap pelita lagi.

Tangisnya kini tak bisa di bendung lagi, pelita langsung berlari ke arah luar perpustakaan. Meninggalkan drnan yang terduduk menatap punggung rapuh itu dengan acuh.

Gadis itu sesekali harus di beri pelajaran. Bukan benci, tapi denan hanya kasihan padanya yang terus saja mengejar.

Bagaimana pelita bisa move in kalau setiap harinya ia terus berdekatan dengannya? Gadis itu sungguh sangat pantang menyerah.

Perlu kalian tahu. Selama ini pelita selalu menaruh harapan di tas denan serta susu kotak rasa vanilla kesukaanya. Lalu setiap denan tiba di rumah dan malam hari akan mengganti buku pelajarannya, selalu ada surat yang terselip diantara buku tersebut.

Tapi ia tak pernah membacanya atau sekedar iseng melihat-lihat isinya. Sudah ada sepuluh kardus surat di rumahnya yang ia kumpulkan selama 6 bulan terakhir ini.

***


"Aku seneng deh, kamu sekarang gak pernah bolos lagi. " ucap helen yang menyuapi angkasa.

Pemuda itu asik bermain game hingga makan saja helen yang menyuapinya. Sedangkan salun duduk dengan sangat bosan di hadapan mereka.

Nyamuk pun akan mati jika terus seperti ini. Bukannya cemburu, salun malah ingin cepat-cepat pergi dari sini dan pulang. Bosan sekali berada di sini, sungguh.

Only SiblingsWhere stories live. Discover now