TBH -27

10.5K 483 5
                                    

Happy Reading Guys🖤
Don't forget for vote and comment this story!
******

Aaron melangkahkan kakinya menuju divisi IT saat ia mendengar kabar bahwa ada yang mencoba meretas system mereka. Aaron tidak habis pikir dengan orang-orang yang selalu ingin menjatuhkan Heyden Company. Bahkan selama ia bekerja di perusahaan itu, ia sudah sering melihat kejadian ini.

"Bagaimana?" Tanya Aaron setelah ia sampai di divisi IT.

"Sepertinya kali ini kita menghadapi peretas yang sangat ahli. Bahkan aku tidak bisa melacaknya." ujar salah satu pria yang sedang berkutik dengan computer yang ada dihadapannya.

"Apa yang dia incar?" Tanya Aaron.

"Dia mengincar data produk yang akan kita luncurkan." Semua orang yang ada di sana langsung membulatkan matanya.

"Tetap awasi dia, aku akan katakan pada Eric." ujar Aaron dan langsung dijawab anggukan oleh pria itu.

Aaron langsung melangkahkan kakinya menuju ruang CEO untuk memberitahu Eric apa yang telah terjadi. Namun saat ia sampai di ruangan Eric, ia tidak melihat keberadaan Eric maupun Emilly di sana.

Tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka dan memperlihatkan Eric dan Emilly yang baru keluar dari dalam sana. Aaron dapat melihat wajah Emilly yang sedikit pucat.

"Ada apa?" tanya Eric dengan tegas.

"Maaf tuan, ada yang mencoba masuk ke system kita." ujar Aaron saat mendengar pertanyaan dari atasannya. Eric dan Emilly yang mendengar itu langsung membulatkan matanya.

"Pergilah, aku bisa pulang sendiri." ujar Emilly sambil mengelus lengan Eric.

"Aaron akan mengantarmu pulang." ujar Eric dan langsung dijawab anggukan oleh Emilly.

"Antar istriku pulang. Aku akan melihatnya ke sana." perintah Eric.

"Baik tuan." jawab Aaron sambil membungkukkan badannya.

Setelah Eric mengantarkan Emilly menuju loby dan melihat mobil yang dikendarai Aaron menjauh dari sana, ia langsung melangkahkan kakinya menuju divisi IT untuk melihat apa yang telah terjadi.

Saat Eric telah sampai pada divisi tersebut, semua karyawan langsung menunduk hormat. Salah satu pria yang ada di sana langsung memberitahu Eric apa yang terjadi.

"Sudah berapa lama Gail?" Tanya Eric dengan nada dingin.

"Tiga puluh menit Sir." jawab salah satu pria yang bernama Gail. Eric yang mendengar itu hanya terdiam dan langsung mengetik sesuatu pada layar computer.

Jemari tangan pria itu sangat cepat bermain diatas keyboard membuat siapapun yang berada di sana dibuat takjub dengan kepandaian atasan mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jemari tangan pria itu sangat cepat bermain diatas keyboard membuat siapapun yang berada di sana dibuat takjub dengan kepandaian atasan mereka. Eric mengerut keningnya saat ia sama sekali tidak dapat melacak keberadaan peretas tersebut. Ini pertama kalinya ia bertemu dengan peretas yang sangat handal.

The Bastard Husband || COMPLETED ✔️Where stories live. Discover now