TBH - 25

11.1K 564 8
                                    

Happy Reading Guys🖤
Don't forget for vote and comment this story!
******

"Kau baik-baik saja?" Tanya Emilly pada wanita yang tengah tertunduk di hadapannya.

"Terima kasih telah menolongku Mrs. Heyden." ujar wanita itu. Emilly sedikit terkejut saat mengetahui wanita itu mengetahui ia adalah istri Eric. Bahkan saat ia menginjakkan kakinya di perusahaan tidak ada yang mengetahui itu selain Aaron. Emilly memang sedikit bingung dengan apa yang terjadi. Setahunya Eric sudah mengundang karyawannya untuk datang ke acara pernikahannya, namun sekarang tidak ada satupun yang mengenalinya.

"Tidak perlu berterima kasih, siapa namamu?" Tanya Emilly.

"Nama saya Viona Mrs. Heyden, saya staff HRD dan Personalia." ujar wanita itu sedikit menundukkan kepalanya tidak berani untuk menatap Emilly.

"Jika kau sedang berbicara kau harus menatap lawan bicaramu. Hm Bagaimana jika kau menjadi asistenku?" Tawar Emilly sontak membuat Viona mendongak dan membulatkan matanya.

"Saya?" Ujar Viona untuk meyakinkan apa yang ia dengar barusan. Emilly menganggukan kepalanya dan tersenyum ke arah Viona.

Eric yang juga berada di sana hanya memutar matanya malas melihat interaksi mereka. Ia terus melirik jam tangan yang ia gunakan karena Emilly sudah menunda interview pada calon pegawai baru cukup lama. Mereka saat ini memang sedang berada di ruangan CEO karena Emilly yang mengajak Viona untuk mengobati lukanya.

'Dia terlalu baik.' batin Eric. Namun ia tidak bisa menutupi kekagumannya pada istrinya saat ini.

"Sampai kapan kau akan di sini sayang? Kita sudah menunda sepuluh menit dan aku masih punya banyak pekerjaan." ujar Eric yang mulai bosan dengan percakapan mereka. Emilly yang mendengar ucapan Eric langsung menatap tajam pada pria itu.

"Kalau kau sibuk kau bisa pergi mengurus pekerjaanmu, masalah rekrutmen aku bisa mengurusnya dengan Viona." ujar Emilly membuat Eric hanya mampu menghela nafas. Viona sedikit terkejut dengan sikap Emilly yang membentak Eric. Karena selama ini tidak ada yang berani untuk berbicara seperti itu pada Eric.

'Ah aku lupa dia kan istrinya.' batin Viona.

Akhirnya Eric mengalah dan mengikuti kemauan istrinya atau ia akan melihat Emilly kembali mendiamkannya. Emilly pun bangkit dari tempat duduknya dan berjalan mendekati Eric dan menggandeng pria itu untuk keluar dari ruangan CEO.

"Eric." panggil Emilly sambil melangkahkan kakinya.

"Hm."

"Bukankah kau mengundang karyawanmu datang ke pernikahan kita, tapi kenapa tidak ada satupun yang mengenaliku?" tanya Emilly sambil menatap kearah pria itu.

"Ya aku memang mengundang karyawanku." ujar Eric.

"Siapa?"

"Aaron."

Emilly sontak menghentikan langkahnya saat mendengar ucapan Eric. Ia langsung menatap tidak percaya pada pria itu. Pantas saja semua karyawan di sana tidak mengetahui dirinya adalah istri CEO dan pantas saja selama acara pernikahan Eric tidak ada mengenalkannya pada salah satu karyawannya.

Eric tersenyum saat melihat raut wajah Emilly yang terlihat sangat menggemaskan. Ia tahu pasti wanita itu tidak akan habis pikir dengan ucapannya. Namun itu memang kenyataannya, ia hanya mengundang Aaron dan pria itu adalah karyawan di perusahaannya.

"Jangan cemberut seperti itu atau aku akan menciummu di sini." ujar Eric sambil terkekeh pelan.

"Ah terserah." ujar Emilly dan langsung melangkahkan kakinya meninggalkan Eric yang tertawa di belakangnya.

The Bastard Husband || COMPLETED ✔️Onde histórias criam vida. Descubra agora