TBH - 17

10.5K 498 4
                                    

Happy Reading Guys🖤
Don't forget for vote and comment this story!
******

"Aku harus menjemput my little boy." lanjutnya.

Semua orang yang berada di sana langsung membulatkan matanya, terutama Kaylee yang langsung mematung di tempat.

*****

"Kakak sudah memiliki anak?" Tanya Emilly dengan menatap tidak percaya. Daniel yang mendengar itu langsung tersenyum dan menganggukan kepalanya.

"Aku sudah menikah di Canada dan memiliki seorang putra yang bernama Brian dan itu berarti dia keponakanmu." Emilly yang mendengar itu ikut tersenyum senang pada Daniel. Namun pandangannya beralih pada Kaylee yang masih terdiam.

"Ah aku lupa jika memiliki janji dengan seseorang. Kalau begitu aku duluan ya." ujar Kaylee langsung berpamitan pada semua orang yang ada di sana lalu melangkahkan kakinya keluar dari ruangan tersebut. Emilly langsung menatap ke arah Carlos untuk menyuruhnya mengejar Kaylee.

Emilly melihat semua orang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Eric yang sibuk dengan ponsel yang ada di tangannya, Kenzie yang sibuk dengan majalah yang ia baca dan yang terakhir kakaknya masih berada di kamar mandi untuk mengganti pakaiannya.

Emilly yang merasa sangat bosan langsung mendengus sebal. Ia beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan menuju jendela sambil menarik tiang infus. Emilly menatap pemandangan di luar jendela. Pikiran gadis itu masih memikirkan masalah Kaylee dan juga kakaknya. Ia sangat senang jika ternyata ia telah memiliki keponakan, namun ia merasa sedih karena tidak bisa membantu sahabatnya untuk dekat dengan kakaknya.

Eric yang melihat Emilly turun dari ranjang langsung beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menghampiri Emilly. Eric memeluk Emilly dari belakang dan menaruh kepalanya di bahu gadis itu.

"Ada apa?" Tanya Eric.

"Eric, apa aku boleh pulang? Aku sangat bosan. Daniel saja diperbolehkan pulang." Eric yang mendengar itu langsung terkekeh pelan.

"Aku akan coba bicara dengan dokter." ujar Eric. Emilly yang mendengar itu langsung tersenyum gembira. Setidaknya ia bisa keluar dari rumah sakit yang membosankan ini.

Eric melangkahkan kakinya menuju ranjang Emilly dan menekan tombol yang ada di sana. Tombol itu berfungsi untuk memanggil perawat yang bertugas. Beberapa menit kemudian, seorang dokter dan perawat datang ke ruangan itu.

"Mr. Heyden." sapa dokter itu pada Eric.

"Aku ingin kau mengurus kepulangan Emilly sekarang." Dokter yang mendengar itu sedikit terkejut dengan permintaan Eric. Namun ia tidak bisa mencegah Eric untuk membawa pulang Emilly.

"Baik Mr. Heyden, saya akan mengurus kepulangan Mrs. Mackenzie. Untuk saat ini anda harus sering mengontrol kondisi jahitan selama seminggu sekali sisanya tidak ada masalah. Kalau begitu saya permisi." jelas dokter tersebut lalu meninggalkan ruangan Emilly.

Emilly yang mendengar ucapan dokter tersebut langsung tersenyum senang. Akhirnya ia bisa keluar dari rumah sakit.

"Kau juga pulang?" Tanya Daniel saat melihat Emilly yang juga membereskan barang-barangnya. Emilly yang mendengar itu langsung menganggukan kepalanya.

"Kakak tinggal dimana?"

"Aku memiliki rumah di kawasan manresa rd." ujar Daniel dengan santai. Emilly yang mendengar itu langsung menatap kagum. Bagaimana tidak, semua orang di kota itu tau jika kawasan manresa rd adalah kawasan kaum elit.

The Bastard Husband || COMPLETED ✔️Where stories live. Discover now