TBH - 15

11.9K 562 3
                                    

Happy Reading Guys🖤
Don't forget for vote and comment this story!
******

Kelopak mata Emilly perlahan mulai terbuka. Ia meringis saat merasakan kepalanya yang terasa sangat sakit. Ia terbangun dan duduk untuk memfokuskan pandangannya. Matanya membulat saat melihat kini dirinya berada di sebuah gudang yang sangat gelap dan lembab. Emilly berusaha untuk mengingat apa yang telah terjadi sebelumnya.

Flashback on.

Emilly sedang membeli beberapa beberapa tangkai bunga di toko bunga dekat dengan mansion Eric. Saat ia selesai berbelanja, ia melihat ada seorang nenek-nenek yang kesulitan untuk menyebrang jalan. Emilly berjalan mendekati nenek itu lalu membantunya untuk menyebrang.

Namun saat ia ingin kembali ke mobil, salah satu mobil mendekatinya. Seorang pria dengan pakaian serba hitam turun dari mobil dan langsung membekap mulut Emilly dengan sapu tangan yang sudah berisi obat bius. Emilly sempat berontak namun kesadarannya mulai menghilang akibat obat bius yang ia hirup.

Flashback off.

"Ah benar, ada yang membekap mulutku dan memasukkanku ke dalam mobil." ujar Emilly setelah mengingat kejadian sebelumnya.

Emilly mendengar sebuah langkah kaki yang mulai mendekat ke arahnya. Emilly kembali tertidur di lantai dan berpura-pura tidak sadarkan diri.

Pintu terbuka dan memperlihatkan seorang pria dengan pakaian serba hitam. Emilly tidak dapat melihat wajah pria itu karena wajahnya yang tertutup oleh rambutnya.

"Gadis ini belum sadar." ujar pria itu saat mendengar sebuah suara dari earpiece yang ia gunakan.

Pria itu melangkah mendekati dan berlutut di depan Emilly. Entah apa yang mendorongnya menjulurkan tangannya untuk menyibakan rambut yang menutupi wajah gadis itu. Seketika pria itu membulatkan matanya saat melihat wajah yang ia kenal.

Emilly mengerutkan keningnya saat merasakan sesuatu menjalar di dalam tubuhnya. Tubuh gadis itu seketika menggigil seperti berada di dalam lemari es dengan suhu yang sangat kecil. Emilly bangkit dari tidurnya dan duduk menyandarkan diri di dinding ruangan itu dengan memeluk erat kedua kakinya.

Emilly mendongakkan kepalanya hingga manik mata mereka bertemu. Saat itu juga pria yang ada di hadapannya mundur selangkah dari posisinya.

"Lily!" ujar pria yang ada dihadapannya.

"Apa kau mengenalku? Tolong aku... ini sangat dingin." lirih Emilly menahan dingin di dalam tubuhnya. Pria itu dapat mendengar gertakan gigi dari gadis itu yang menggigil karena kedinginan.

"Aku kakakmu Daniel, Lily." lirih Daniel yang mulai mendekatkan dirinya pada Emilly. Emilly tidak mendengar dengan jelas apa yang dikatakan oleh pria itu. Saat ini ia hanya bisa meringkuk kedinginan.

Daniel yang tidak melihat respon dari Emilly tentu saja ia langsung tahu jika gadis yang dihadapannya adalah adiknya yang telah lama pergi meninggalkannya karena wajah Emilly sangat mirip dengan mendiang ibunya. Daniel mengetahui jika Emilly tidak akan mengingatnya karena mereka terpisah saat Emilly berusia tiga tahun.

Daniel sangat tidak mengerti dengan apa yang telah terjadi. Ia baru saja datang ke London dan langsung ditugaskan ke sini untuk mengecek gadis yang ditawan oleh Asthon.

Daniel memegang tubuh Emilly dan seketika membulatkan matanya saat merasakan tubuh gadis itu yang sangat dingin. Daniel melepaskan jas yang ia kenakan dan menggunakannya di tubuh Emilly.

"Shit! Apa yang mereka berikan padamu?!" ujar Daniel menahan amarahnya melihat kondisi adiknya.

'Kenapa kita bertemu seperti ini Lily?' batin Daniel.

The Bastard Husband || COMPLETED ✔️Where stories live. Discover now