TBH - 4

18K 842 8
                                    

Happy Reading Guys🖤
Don't forget for vote and comment this story!
******

Saat ini Emilly sedang berada di rumah kaca di mansion itu. Setelah acara makan malam beberapa hari yang lalu, ia lebih senang untuk menghabiskan waktunya di sini. Kini tubuhnya mulai pulih dan dia lebih leluasa untuk beraktivitas. Saat ini Emilly hanya bisa diam di mansion itu karena Eric sudah tahu bahwa Emilly sudah menjadi incaran Asthon Blackton.

Jemari tangan Emilly sangat lincah untuk merangkai bunga yang ia petik dari taman belakang mansion.

"Permisi nona Emilly, saya diperintahkan oleh Tuan Eric untuk menjemput anda

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Permisi nona Emilly, saya diperintahkan oleh Tuan Eric untuk menjemput anda." ujar Aaron yang baru saja datang membuat aktivitasnya berhenti.

"Tunggu sebentar Aaron, aku hampir selesai." balas Emilly cepat-cepat menyelesaikan kegiatannya. Emilly tersenyum saat ia telah menyelesaikan merangkai vas bunga.

Emilly langsung membersihkan sisa bunga yang tidak terpakai dan membuangnya ke tempat sampah yang ada di sana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Emilly langsung membersihkan sisa bunga yang tidak terpakai dan membuangnya ke tempat sampah yang ada di sana. Saat di rasa sudah bersih, ia lalu keluar dengan membawa vas bunga di tangannya.

Sebelum menemui Eric, Emilly pergi ke ruang tengah untuk menaruh vas bunga yang telah ia rangkai.

"Dimana Eric?" Tanya Emilly pada Aaron yang sedari tadi mengikutinya.

"Di ruang kerjanya nona."

Setelah mengetahui keberadaan Eric, Emilly langsung berjalan untuk menemuinya. Saat ia sudah berada di depan pintu ruang kerja milik Eric, ia langsung memegang gagang pintu dan membukanya. Emilly dapat melihat Eric masih bergelut dengan berkas-berkas di depannya.

"Ada apa?" Tanya Emilly to the point. Eric mendongakkan kepalanya saat mendengar suara yang sangat ia rindukan. Eric tersenyum saat melihat kedatangan Emilly.

"Kemarilah." perintah Eric. Namun bukannya mendekati Eric, Emilly malah berjalan menuju sofa yang ada di ruangan itu. Eric yang melihat itu hanya menghela nafas berat dan beranjak menghampiri gadis itu.

"Ada apa menyuruhku kemari Vederic?" Eric terkejut karena ini pertama kalinya Emilly memanggil nama lengkapnya.

"Apa kau marah sayang?" Tanya Eric saat ia duduk di samping Emilly. Tidak ada jawaban dari Emilly hanya wajah datar yang ia perlihatkan. Eric semakin dibuat bingung oleh Emilly.

The Bastard Husband || COMPLETED ✔️Where stories live. Discover now