31

3.4K 707 368
                                    

Awalnya semuanya baik-baik saja. Sampai sang mama yang awalnya terdiam di ruang tamu mendadak beranjak keluar rumah dan memesan tiket penerbangan menuju korea selatan.

Perasaannya tidak enak.

Dan benar dugaannya, sesampainya ia di apartemen sang anak, pemandangan pertama yang menyambutnya adalah kedua anaknya.

Dengan keadaan tergantung di ruang tengah.

Sang mama tidak bisa berkata-kata, ia terduduk begitu saja. Perlahan air matanya menetes. Menyesal telah membiarkan kedua anaknya pergi ke korea selatan hanya untuk mencari tahu siapa pembunuh teman-temanya.

Dan yang lebih menyesal disini adalah sang papa. Yang menyuruh mereka menetap satu hari lagi di korea hanya karena cuaca terlalu buruk untuk melakukan penerbangan ke China.

Maka hari itu, setelah menelfon suaminya, Ia memutuskan untuk membawa mayat anaknya pulang ke China untuk dimakamkan secara layak.

Isak tangis itu terus mengiringi tiap langkah kedua orang tua yang baru saja ditinggal pergi oleh kedua anak laki-lakinya.

Anak laki-laki yang selalu mereka banggakan.

Huang Renjun dan Zhong Chenle.

Marga mereka memang berbeda, karena saat setelah melahirkan Renjun, rahim sang mama terpaksa harus diangkat. Berfikir jika Renjun akan kesepian, sang mama memutuskan untuk mengadopsi anak bernama Zhong Chenle.

Walaupun marga mereka berbeda, tetap saja. Tetap saja, hati seorang ibu akan menangis melihat anaknya meninggalkannya begitu saja.

"Maafin mama renjun, chenle. Coba aja kalau mama gak izinin kalian ke korea kemarin. Semuanya gaakan kaya gini." gumam sang mama.

Lirihan itu sukses membuat suami nya terdiam, sang papa memang dikenal sebagai pria kuat, kuat melawan musuh yang ingin menghancurkan perusahaannya dan kuat mempertahankan saham yang terus datang di perusahaannya.

Tapi untuk kali ini berbeda.

Melihat kedua anaknya dimasukan kedalam tanah membuat hatinya teriris. Ia menangis dalam diam, tangan kanannya mengelus pundak istrinya.

"Sudahlah. Tidak ada yang perlu disesalkan, semuanya sudah terjadi. Menyalahkan diri sendiri akan memperburuk suasana hati, Renjun dan Chenle memang sudah pergi, ikhlaskan mereka hari ini. Mereka tidak suka melihatmu bersedih" lirihan sang suami justru membuat ia menangis lebih kencang.

Setelah beberapa kali ditenangkan, akhirnya tangisannya terhenti.

"Pa, mama tau siapa yang bunuh mereka"

"Siapa?"

"Papa telfon polisi aja, mama mau ke Jepang. Dia ada disana"

"Mama gaboleh asal nuduh, kalau dia bukan pelaku nya gimana?"

Dalam diam sang mama menyeringai, menatap suami nya dengan tatapan yang sulit diartikan.





































































































"Mama punya bukti CCTV. Dia ngebunuh anak kita, tapi dia gak sadar ada CCTV di sudut ruangan. Kan papa sendiri yang masang disana"















































Welcome To Your Hell || NCT Ot21Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang