24

3.4K 773 286
                                    

Dari dua puluh satu, berkurang dua, berkurang tiga, berkurang empat hingga pada akhirnya dari kedua puluh satu pemuda yang berniat untuk liburan di Jepang hanya tersisa satu orang.

Taeil.

Taeil berjalan pelan, sesekali melihat peta yang memang sudah ia siapkan sejak awal. Bukan apa-apa, Taeil memang sudah mengetahui rencana Yuta untuk mengajak dirinya dan teman-temannya ke tempat ini.

Dan dari keduapuluh satu temannya, hanya Taeil yang sudah mengetahui jalan keluar dari hutan menyeramkan ini.

Hanya saja Taeil tidak mau memberitahu yang lain. Jika ditanya alasannya tidak memberitahu yang lain, Taeil akan dengan senang hati menjawab, "Gue pengen liat muka panik mereka, dan juga kayaknya seru, apalagi liat mereka pasti bakal berantem"

Licik.

Taeil memang seseorang yang pendiam diantara grup yang Taeyong buat. Hanya saja, tidak ada yang tau. Bahwa semua rencana pembunuhan Nakamoto Yuta, penabrakan Jaehyun, kasus adik perempuan Jaehyun, dan pembunuhan hampir setengah dari teman-temannya saat di aokigahara adalah rencananya.

Taeil bahkan telah merencanakan ini dari jauh jauh hari. Dan akhirnya tersenyum puas saat kembaran orang yang dibunuhnya mengatakan bahwa mereka akan mengadakan liburan ke Jepang.

Taeil diam-diam mengetahui semuanya. Kun dan juga Winwin yang selalu mendapat ejekan dari Taeyong karena belum lancar berbahasa korea, Ten dan Jungwoo yang selalu diejek tidak berguna, Lucas, Hendery dan juga Johnny yang selalu diejek tidak tau diri.

Hampir seluruh teman di grupnya selalu dapat ejekan kasar dari sang ketua, Lee Taeyong. Maka tak salah jika Taeil lah yang membunuh Taeyong saat itu.

Taeyong lebih kejam dari yang Taeil kira. Mendadak kenangan masa lalu nya terputar di kepalanya.

Saat itu Taeyong berkendara ugal-ugalan dan berakhir ia menabrak dua orang paruh baya dijalan. Taeyong sendiri dalam kondisi sadar penuh, dan tanpa memperdulikan siapa orang yang terpelanting karena tabrakan mobilnya, Taeyong justru lebih memilih untuk mempercepat laju mobil.

Dan meninggalkan dua orang paruh baya yang tergeletak bersimbah darah di trotoar.

Taeil meringis kecil, ia ingat betul siapa dua orang paruh baya yang ditabrak Taeyong malam itu.

Kedua orang tuanya.

Iya, berniat untuk mengunjungi putra nya di Seoul, kedua orang tua Taeil malah menjadi korban kecelakaan di jalan menuju kosan Taeil.

Dan itu adalah ulah Taeyong, teman satu grupnya.

Dan malam itu, Taeil marah besar pada Taeyong. Dengan cepat, ia meraih kerah baju Taeyong dan memukulnya telak dibagian rahang pria bermarga Lee itu.

"LO UDAH NGEBUNUH KEDUA ORANG TUA GUE!

Taeyong mendecih, "terus? Gue peduli? Engga tuh."

Dan malam itu,  Taeyong berakhir dengan dihajar habis-habisan oleh Taeil, hingga kritis.

Dan Taeil masih mengingat dimana teman-temannya hanya terdiam menatap Taeil. Tanpa ada yang mau membela dirinya.

Maka jangan salahkan Taeil jika kini ia menaruh dendam kepada teman-temannya.

Dengan membalas perlakuan mereka.

Langkah Taeil tiba-tiba terhenti. Matanya menatap tak percaya apa yang kini ada di depannya.

Pintu keluar.

Taeil sedikit menghela nafasnya lega, "Akhirnya nyampe juga di pintu keluar" gumamnya pelan.

Taeil berjalan menuju pintu keluar dengan langkah tergesa. Tapi langkahnya lagi-lagi terhenti saat matanya tak sengaja melihat banyaknya darah di tanah serta akar pohon. Dan sebuah lubang besar yang juga bersimbah darah.

Awalnya Taeil tidak begitu peduli dengan banyaknya darah ditanah, tapi matanya menyipit saat Taeil mendapati barang asing yang sepertinya terjatuh di dekat lubang itu.

Sebuah gelang berwarna putih dengan noda darah.

Dengan pelan, Taeil mengambil gelang itu, sedikit mengernyit saat menyadari jika ia merasa familiar dengan gelang putih itu.

"Ini kan? ----











































---- gelang Xiaojun" 

Duak

Sesaat setelah mengambil gelang itu, Taeil merasa seseorang mendorongnya kedalam lubang. Kejadiannya begitu cepat hingga Taeil tidak menyadari bahwa kini ia berada di dalam lubang.

Kepalanya mendadak pening, Taeil ingin mendongak, namun tidak bisa. Lehernya sakit.

Taeil berusaha untuk keluar dari lubang itu dengan cepat, tapi sayang.

Seseorang yang mendorongnya malah menutup lubang itu menggunakan tanah.

Taeil membelalakan matanya terkejut, ia menyadari satu hal.

Ia akan dikubur hidup-hidup oleh seseorang diatas sana.

Taeil berusaha cepat untuk mengangkat tubuhnya sendiri ke atas, tapi sebuah kaki berada diatas kepalanya dan menekannya kembali ke dalam.

Taeil pening seketika, pandangannya kabur. Ia merasa seluruh tubuhnya sakit.

Pandangannya menggelap seiring tanah yang terus mengubur dirinya dan pasokan udara yang menipis.

Dan nyatanya Taeil terkubur hidup-hidup tepat dua langkah sebelum keluar dari hutan aokigahara.

Sementara seseorang di luar yang mendorong Taeil kedalam tersenyum puas.

Sedikit menghela nafasnya lega saat kaki nya telah membawanya keluar dari hutan aokigahara. Tatapannya berubah tajam, kedua tangannya terkepal erat.



















































"Huang Renjun, Zhong Chenle, Hwall, Hwang Hyunjin. Gue gaakan bikin kalian selamat. Tunggu tanggal mainnya"

Welcome To Your Hell || NCT Ot21Où les histoires vivent. Découvrez maintenant