5

4.5K 951 502
                                    

Double up! Hehe












"KITA SAMPAI"

Duapuluh pria itu terngaga, matanya membulat lebar. Setelah turun dari kereta beberapa jam yang lalu, mereka sampai di gunung fuji. Mereka kira, tempat yang akan di datangi adalah gunung fuji itu sendiri, namun mereka salah, Yuta yang memang menjadi guide dadakan membawa mereka berjalan agak sedikit jauh menuju belakang gunung fuji.

Dan sampai lah mereka ke tempat tujuan yang sempat Yuta bilang "tempat adrenalin"

Mereka hanya tak menyangka akan dibawa wisata ke tempat aneh seperti sekarang. Mungkin jika beberapa orang yang memilih untuk berlibur di Jepang akan memilih tempat yang ramai, tapi lain hal dengan Yuta yang memilih mengajak teman-temannya ke tempat wisata memacu adrenalin seperti tempat ini.

Memacu adrenalin

"DARI SEKIAN BANYAK TEMPAT WISATA DI JEPANG, KENAPA HARUS KE HUTAN INI SIH!!" Teriakan Haechan menggema, membuat atensi teman-temannya beralih pada Haechan yang kini merutuk

"Berisik chan!" Seru Doyoung yang memang berdiri disampingnya.

"Lagian Yuta hyung ngapain sih ngajak kita kesini!" Omel Jisung.

"Biar seru aja" ucap Yuta santai

"SERU KEPALAMU!"

"Yaudah sih, kalian kalau takut gausah masuk, nanti ngerepotin yang ada" sarkas Xiaojun.

"Yang gamau masuk nunggu aja di luar"

"Enak aja! Kita udah jauh-jauh kesini masa ga masuk semua" ucap Yuta yang dibalas delikan malas Taeyong "Gue masuk deh"

"Selamat pagi"
(Italic : Bahasa Jepang)

Yuta menengok, membungkukan badannya sedikit "Selamat pagi juga"

"Apa kalian ingin masuk? Butuh guide?" Pertanyaan kakek tadi dibalas gelengan Yuta "tidak usah, kebetulan saya penduduk asli Jepang, jadi saya tau tempat ini"

Sang kakek yang diketahui memang menjaga hutan itu mengernyit bingung "Kau yakin nak? Banyak orang yang tersesat di hutan ini. Kakek hanya tidak mau kau dan teman-temanmu tersesat"

"Saya yakin"

"Baiklah, ingat jangan pernah membawa barang yang berasal dari hutan, jangan pernah mengucapkan kata yang tidak pantas dan keluarlah sebelum matahari terbenam atau kau dan teman-temanmu akan tersesat. Dan ingat, jangan berani masuk ke dalam hutan yang sudah diberi rantai besi. Itu bahaya" Yuta mengangguk, setelah mengucapkan terimakasih pada sang kakek, ia menoleh pada teman-temannya yang masih melihat-lihat.

"Kakek tadi ngomong apa hyung?" Pertanyaan Jungwoo dibalas gelengan pelan Yuta.

"Gak ngomong apa-apa, cuma disuruh hati-hati"

Jungwoo mengernyit, berbicara hampir 15 menit tidak mungkin kan hanya mengucapkan hati hati?

"AYO KITA MASUK"

Jungwoo tersentak, langkah kakinya mendekati Renjun dan Chenle yang masih terdiam ditempatnya.

"Ren, Chen? Ayo masuk" ucap Jungwoo. Renjun menggeleng pelan begitupun dengan Chenle "Gue gamau masuk hyung"

Jungwoo bingung, "Kenapa?"

Renjun memberikan ponselnya pada Jungwoo

Mama

Renjun, kamu sama Chenle jangan mau disuruh masuk ke hutan. Inget pesan mama ya nak

Jungwoo membulatkan matanya, pesan yang mama Renjun kirimkan entah kenapa membuat perasaannya semakin tak enak.

"Padahal gue gak bilang bakal ke hutan" gumam Renjun yang masih bisa didengar oleh Jungwoo.

"Gue gak masuk deh hyung, kita nunggu disini aja" Ucap Chenle, Jungwoo menatap wajah Chenle yang tiba-tiba pucat.

"JUNGWOO, RENJUN, CHENLE CEPETAN MASUK" teriakan Taeil membuat ketiganya tersentak. "Hyung, bilang ke yang lain kita gak ikut"

Jungwoo mengangguk, "Oke, kalian jaga diri disini ya, jangan kemana-mana. Kita sebentar doang kok"

Renjun dan Chenle mengangguk. Sepeninggal Jungwoo, Renjun memilih untuk duduk di salah satu kursi kayu diikuti oleh Chenle

"Ge, kok mama gabolehin kita masuk sini? Kok mama tau kita bakal kesini?"

"Gue gatau, tapi lo pasti tau kan kejadian 4 tahun lalu?"

"Yang mana?"

"Pesan yang mama kirim gak pernah salah, kalau mama bilang gaboleh itu tandanya ada bahaya di dalem"

Chenle terdiam, pikirannya melayang pada kejadian 4 tahun yang lalu, "Ge, kejadian 4 tahun yang lalu kan disini juga?"

Renjun mengangguk "Gue gabisa lupa kejadian itu, dimana mama marah besar setelah tau dia masuk hutan ini"

"Dan lo tau sendiri kan? Apa yang terjadi sama dia?"

Chenle mengangguk, Ia jelas tau apa yang terjadi 4 tahun lalu. "Dia hilang disini ge"

"Pulanglah"

Chenle tersentak saat tiba-tiba suara sendu itu mengusik telinganya. Suara familiar itu membuat Chenle termenung "Lo kenapa?"

Chenle menoleh "Ada suara dia ge"

"Gak mungkin"

"Chenle, ajak Renjun pulang. Tempat kalian gak disini! CEPET!"

"Gege, dia nyuruh kita pergi darisini"

"Tapi mereka gimana?"

Chenle kembali terdiam, ucapan Jungwoo kembali terngiang di telinganya. "Gege, tapi dia nyuruh kita pergi"

































"ARGHHHHHHHH"

Oh baiklah. Sepertinya Renjun sedikit menyetujui ucapan Chenle yang menyuruhnya pergi dari tempat ini.

Dengan langkah cepat Renjun dan Chenle berlari menjauh dari tempat itu. "Maafkan kita hyung" gumam Renjun pelan.


















Tanpa mereka sadari, seseorang tengah menatap mereka dengan senyum tipis.

"Mereka sangat pintar"

Welcome To Your Hell || NCT Ot21Where stories live. Discover now