17

3.6K 796 349
                                    

Xiaojun mendudukan dirinya di samping pohon besar, matanya menatap kedua tangannya dengan tatapan tak percaya. Ia telah membunuh.

Xiaojun meremat kedua tangannya yang memerah karena darah dari seseorang yang ia bunuh.

Pupil matanya bergetar, ia membunuh Jaehyun!. Tolong ingat sekali lagi!

Ia membunuh Jaehyun!

Xiaojun hanya tidak mengerti, bagaimana bisa Jaehyun akan membunuhnya dengan alasan ia mempunyai dendam kepada teman-temannya karena kejadian yang sudah lama.

Xiaojun bahkan baru pindah ke Korea baru baru ini. Mana tahu kejadian yang menimpa Jaehyun setragis itu.

"Sialan! Tangan gue kotor kan jadinya" Rutuk Xiaojun, ia menatap pisau yang tergeletak disampingnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Enak ya udah bunuh orang?"

Suara itu datang lagi. Memenuhi indera pendengaran Xiaojun yang masih terdiam menatapi pisau disampingnya.

Diam diam Xiaojun mengangguk, menyetujui ucapan itu.

"Dejun, mama ga suka"

Jantung Xiaojun berdetak lebih cepat dari biasanya saat suara mama nya tertangkap oleh telinganya. Matanya mengedar keseluruh tempat. Dengan cepat, Xiaojun beranjak dari duduknya.

"MA! MAMA DIMANA!!" Teriaknya.

"Dejun, mama gak pernah ngajarin kamu buat jadi orang jahat"

Xiaojun berlari tak tentu arah. Matanya memanas, sungguh ia takut. Takut jika mama nya membencinya. "Ma! Maafin Dejun ma"

Xiaojun terus berlari, ia tidak peduli dengan orang-orang yang menatapnya dari balik pohon. Xiaojun tau, jika orang-orang itu bukanlah manusia sungguhan.

"Xiaojun, jangan berlagak bodoh. Lebih baik kau bunuh saja dirimu sendiri. Mama mu sudah membencimu bukan?"

Xiaojun menggeleng, ia memilih untuk tetap berlari. Tapi, lama-kelamaan Xiaojun merasa jika ada yang mengikutinya. Terbukti dengan banyaknya suara langkah kaki yang berasal dari belakang.

Perlahan, Xiaojun menoleh ke belakang. Sukses! Pemandangan di belakangnya sukses membuat Xiaojun membulatkan matanya. Dengan cepat, ia kembali menambah laju berlarinya.

"Please, sekali ini aja. Biarin gue selamat dari hutan ini"

Xiaojun tidak pernah menyangka. Bahwa saat ia membalikan badannya, ratusan mayat hidup berada di belakangnya dan berlari ke arahnya!.



































"Yangyang, paman akan mengantarmu pulang. Rumahmu dimana?"

Yangyang tampak berfikir, haruskah ia pulang? Sedangkan teman-teman sekaligus kaka tirinya masih berada di dalam hutan.

Taemin yang merasakan jika Yangyang memikirkan teman-temannya itu lantas tersenyum tipis. "Temen-temen kamu bakal selamat kok. Ada kru hutan yang masuk kesana buat nyari temen-temen kamu. Jadi tenang ya?"

Yangyang mengangguk pelan, "Paman, boleh minjem ponsel?"

Taemin mengangguk, "Boleh"

Dengan itu, Yangyang buru-buru menelfon Renjun. Untungnya ia masih mengingat nomor telfon Renjun.

"H-halo?"

Yangyang tersenyum saat panggilannya terjawab. "Renjun! Ini gue Yangyang. Hp gue ketinggalan di hutan, jadi gue pake hp orang yang udah nyelametin gue. Lo dimana?"

Welcome To Your Hell || NCT Ot21Where stories live. Discover now